4 Fakta Polisi Bubarkan Konser Berdendang Bergoyang di Istora Senayan, Nomor 4 Bikin Ngelus Dada
loading...
A
A
A
JAKARTA - Polisi menghentikan konser musik Berdendang Bergoyang di Istora Senayan, Jakarta Pusat, Sabtu 29 Oktober 2022 malam. Dalam konser ini, lokasi tampak dipenuhi lautan manusia .
Berdasarkan foto yang didapat, tampak lautan manusia menyesaki Istora Senayan. Bahkan, para penonton konser tampak berdesak-desakan memenuhi lokasi konser.
Para penonton ada yang dengan posisi duduk, berdiri, dan berkipasan lantaran gerah dikarenakan penuhnya para penonton.
Berikut fakta pembubaran konser musik Berdendang Bergoyang:
1. Penonton Over Kapasitas
Acara konser musik 'Berdendang Bergoyang' di Istora Senayan, terpaksa dihentikan oleh jajaran Polres Metro Jakarta Pusat, Sabtu (29/10/2022) malam. Alasannya, karena penonton melebihi aturan.
“Karena kami menilai bahwa kondisinya sangat tidak memungkinkan, overload atau over kapasitas, saat ini cukup membahayakan," kata Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol Komarudin saat dihubungi wartawan.
Menurut Komarudin, pengunjung acara tersebut menyentuh angka 21.000 lebih penonton, sedangkan kapasitas Istora Senayan sendiri hanya bisa menampung sekitar 10.000 penonton saja.
"Istora itu maksimal 10.000 orang, tapi hasil pantauan kami 21.000 lebih penonton, jadi kita hentikan secara terpaksa kegiatannya," lanjut ia.
Komarudin menjelaskan, saat ini pihak EO acara tersebut sedang dalam pemeriksaan lebih lanjut terkait membludak nya penonton di acara tersebut.
"Saat ini pihak EO kami mintai keterangan," paparnya.
2. Sumbatan di Pintu Masuk Istora Senayan
Kapolres Metro Jakarta Pusat (Jakpus) Kombes Pol Komarudin mengatakan, acara konser musik 'Berdendang Bergoyang' di Istora Senayan dihentikan karena sempat adanya sumbatan di pintu masuk. Hal ini yang menjadi faktor utama adanya gesekan antara penonton yang ingin masuk dan keluar.
"Sumbatan penonton, dari dalam enggak bisa keluar, dari luar enggak bisa masuk. Mereka saling dorong-dorongan, meminta yang di dalam segera keluar, karena yang di luar pengen masuk juga," kata Komarudin saat dikonfirmasi, Sabtu (29/10/2022).
Komarudin menjelaskan, pihaknya pun memberhentikan acara tersebut sekitar pukul 22.10 WIB, dikarenakan jumlah penonton yang tumpah ruah hingga ke atas Gedung Istora.
"Jam 22.10 karena jumlah penonton yang berada di depan panggung sudah tumpah ruah sampai ke jembatan, termasuk di selasar Istora, itu sangat riskan, mereka jingkrak-jingkrak, gedung sampai bergetar," jelasnya.
3. Banyak Copet
Kapolres Metro Jakarta Pusat (Jakpus) Kombes Pol Komarudin mengakui banyak copet yang berkeliaran di acara konser musik Berdendang Bergoyang. Maka itu, polisi bertindak.
Hal itu diakuinya karena banyak penonton yang melapor kehilangan barang berharga seperti handphone dan dompet.
"Adanya copet banyak, banyak yang laporkan kehilangan dompet dan HP," kata dia.
4. Penonton Pingsan
Kurangnya tenda medis juga menjadi perhatian polisi. Pasalnya, banyak penonton yang pingsan akibat berdesak-desakan untuk masuk ke Istora Senayan.
"Memang kejadian ini mulainya dari kemarin ya, evaluasi kami itu kemarin penonton sudah over kapasitas, ditambah lagi temuan kami kemarin, panitia hanya menyiapkan satu tenda kesehatan, dan di sana terjadi antrean orang yang minta pertolongan pertama karena banyak yang pingsan," kata Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol Komarudin.
Ia menegaskan, dari evaluasi yang ia peroleh saat pemanggilan pihak EO, kemungkinan akan mencabut izin konser yang masih berlanjut hingga esok hari.
"Izin sampai besok, tapi kami akan evaluasi kemungkinan kami temukan fakta yang lebih fatal, izin kami akan cabut untuk besok," imbuhnya.
Ia menjelaskan, tim panitia acara tersebut sudah diimbau untuk membatasi jumlah penonton, dengan hanya tiga dari lima panggung yang dimainkan. Selain itu, pihak kepolisian juga meminta tenda fasilitas kesehatan untuk ditambahkan.
"Tadi pagi itu sudah kita panggil ke Polda untuk batasi jumlah penonton, kemudian berikutnya, minta dua panggung di luar ditutup, sehingga kami izinkan satu panggung di dalam dan dua panggung di luar, kemudian kami juga minta ditambah tenda kesehatan, faktanya kami lihat yang dimainkan ada empat panggung di luar dimainkan satu lagi," kata dia.
"Sampai dengan pukul 20.00 tadi, kami cek di pintu masuk satu dan dua, itu jumlah pengunjung sudah lebih dari 21.000 orang, dan terbukti penonton yang dari luar, terbentur dengan kondisi yang tidak memungkinkan untuk menambah jumlah penonton, nah itulah yang terjadi dorong-dorongan antara yang keluar dan yang masuk," terangnya.
Komarudin menuturkan, acara yang seharusnya mendapat izin hingga pukul 23.00 WIB, tetapi panitia acara tetap memainkan konser hingga pukul 24.00 WIV pada Jumat 28Oktober 2022.
"Sampai jam 23.00 (izin), semalam termasuk pelanggaran mereka sampai jam 12 sudah melewati batas waktu, kita sudah imbau mereka tetap main. Tapi hari ini pelanggaran banyak sekali paling fatal over kapasitas, karena mereka kami anggap tidak perhatikan faktor keselamatan dan banyak sekali jalur evakuasi yang tertutup," tuturnya.
Berdasarkan foto yang didapat, tampak lautan manusia menyesaki Istora Senayan. Bahkan, para penonton konser tampak berdesak-desakan memenuhi lokasi konser.
Para penonton ada yang dengan posisi duduk, berdiri, dan berkipasan lantaran gerah dikarenakan penuhnya para penonton.
Berikut fakta pembubaran konser musik Berdendang Bergoyang:
1. Penonton Over Kapasitas
Acara konser musik 'Berdendang Bergoyang' di Istora Senayan, terpaksa dihentikan oleh jajaran Polres Metro Jakarta Pusat, Sabtu (29/10/2022) malam. Alasannya, karena penonton melebihi aturan.
“Karena kami menilai bahwa kondisinya sangat tidak memungkinkan, overload atau over kapasitas, saat ini cukup membahayakan," kata Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol Komarudin saat dihubungi wartawan.
Menurut Komarudin, pengunjung acara tersebut menyentuh angka 21.000 lebih penonton, sedangkan kapasitas Istora Senayan sendiri hanya bisa menampung sekitar 10.000 penonton saja.
"Istora itu maksimal 10.000 orang, tapi hasil pantauan kami 21.000 lebih penonton, jadi kita hentikan secara terpaksa kegiatannya," lanjut ia.
Komarudin menjelaskan, saat ini pihak EO acara tersebut sedang dalam pemeriksaan lebih lanjut terkait membludak nya penonton di acara tersebut.
"Saat ini pihak EO kami mintai keterangan," paparnya.
2. Sumbatan di Pintu Masuk Istora Senayan
Kapolres Metro Jakarta Pusat (Jakpus) Kombes Pol Komarudin mengatakan, acara konser musik 'Berdendang Bergoyang' di Istora Senayan dihentikan karena sempat adanya sumbatan di pintu masuk. Hal ini yang menjadi faktor utama adanya gesekan antara penonton yang ingin masuk dan keluar.
"Sumbatan penonton, dari dalam enggak bisa keluar, dari luar enggak bisa masuk. Mereka saling dorong-dorongan, meminta yang di dalam segera keluar, karena yang di luar pengen masuk juga," kata Komarudin saat dikonfirmasi, Sabtu (29/10/2022).
Komarudin menjelaskan, pihaknya pun memberhentikan acara tersebut sekitar pukul 22.10 WIB, dikarenakan jumlah penonton yang tumpah ruah hingga ke atas Gedung Istora.
"Jam 22.10 karena jumlah penonton yang berada di depan panggung sudah tumpah ruah sampai ke jembatan, termasuk di selasar Istora, itu sangat riskan, mereka jingkrak-jingkrak, gedung sampai bergetar," jelasnya.
3. Banyak Copet
Kapolres Metro Jakarta Pusat (Jakpus) Kombes Pol Komarudin mengakui banyak copet yang berkeliaran di acara konser musik Berdendang Bergoyang. Maka itu, polisi bertindak.
Hal itu diakuinya karena banyak penonton yang melapor kehilangan barang berharga seperti handphone dan dompet.
"Adanya copet banyak, banyak yang laporkan kehilangan dompet dan HP," kata dia.
4. Penonton Pingsan
Kurangnya tenda medis juga menjadi perhatian polisi. Pasalnya, banyak penonton yang pingsan akibat berdesak-desakan untuk masuk ke Istora Senayan.
"Memang kejadian ini mulainya dari kemarin ya, evaluasi kami itu kemarin penonton sudah over kapasitas, ditambah lagi temuan kami kemarin, panitia hanya menyiapkan satu tenda kesehatan, dan di sana terjadi antrean orang yang minta pertolongan pertama karena banyak yang pingsan," kata Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol Komarudin.
Ia menegaskan, dari evaluasi yang ia peroleh saat pemanggilan pihak EO, kemungkinan akan mencabut izin konser yang masih berlanjut hingga esok hari.
"Izin sampai besok, tapi kami akan evaluasi kemungkinan kami temukan fakta yang lebih fatal, izin kami akan cabut untuk besok," imbuhnya.
Ia menjelaskan, tim panitia acara tersebut sudah diimbau untuk membatasi jumlah penonton, dengan hanya tiga dari lima panggung yang dimainkan. Selain itu, pihak kepolisian juga meminta tenda fasilitas kesehatan untuk ditambahkan.
"Tadi pagi itu sudah kita panggil ke Polda untuk batasi jumlah penonton, kemudian berikutnya, minta dua panggung di luar ditutup, sehingga kami izinkan satu panggung di dalam dan dua panggung di luar, kemudian kami juga minta ditambah tenda kesehatan, faktanya kami lihat yang dimainkan ada empat panggung di luar dimainkan satu lagi," kata dia.
"Sampai dengan pukul 20.00 tadi, kami cek di pintu masuk satu dan dua, itu jumlah pengunjung sudah lebih dari 21.000 orang, dan terbukti penonton yang dari luar, terbentur dengan kondisi yang tidak memungkinkan untuk menambah jumlah penonton, nah itulah yang terjadi dorong-dorongan antara yang keluar dan yang masuk," terangnya.
Komarudin menuturkan, acara yang seharusnya mendapat izin hingga pukul 23.00 WIB, tetapi panitia acara tetap memainkan konser hingga pukul 24.00 WIV pada Jumat 28Oktober 2022.
"Sampai jam 23.00 (izin), semalam termasuk pelanggaran mereka sampai jam 12 sudah melewati batas waktu, kita sudah imbau mereka tetap main. Tapi hari ini pelanggaran banyak sekali paling fatal over kapasitas, karena mereka kami anggap tidak perhatikan faktor keselamatan dan banyak sekali jalur evakuasi yang tertutup," tuturnya.
(mhd)