Retak Tergerus Banjir, Banyak Rumah Warga di Bantaran Kali Pesanggrahan Terancam Roboh

Jum'at, 28 Oktober 2022 - 21:39 WIB
loading...
Retak Tergerus Banjir, Banyak Rumah Warga di Bantaran Kali Pesanggrahan Terancam Roboh
Anggota DPRD DKI Jakarta Hardiyanto Kenneth saat mengunjungi warga di bantaran Kali Pesanggrahan didampingi Lurah Kembangan Selatan RM Pradana Putra. Foto: SINDOnews/Dok
A A A
JAKARTA - Rumah warga di Jalan Haji Briti, Pesanggrahan , Kembangan Selatan, Jakarta Barat, banyak yang retak dan hampir roboh akibat tergerus air kali yang kerap meluap. Bahkan banyak rumah warga yang rawan longsor .

Kondisi ini membuat warga di Jalan Haji Briti selalu was-was dan siaga ketika banjir akibat air kiriman dari Bogor. Kondisi ini ditemukan anggota Komisi D DPRD DKI Jakarta Hardiyanto Kenneth pada saat mengunjungi warga di bantaran Kali Pesanggrahan.

Anggota DPRD dari Fraksi PDI Perjuangan ini mengatakan, pada saat mengadakan reses menerima aspirasi dari masyarakat sekitar yang tinggal di Jalan Haji Briti, bahwa rumah mereka kerap kebanjiran pada saat hujan lebat dan air kiriman dari Bogor.

Setelah selesai reses, pria yang akrab disapa Kent itu pun langsung melakukan pengecekan ke lokasi didampingi Lurah Kembangan Selatan RM Pradana Putra.

Benar saja, saat tiba di lokasi, Kent menemukan banyak rumah warga yang hampir roboh akibat retakan di setiap dinding karena tergerus air kali yang meluap.

"Sangat miris memang kondisi rumah warga di wilayah Haji Briti. Dinding rumahnya banyak yang sudah pada retak akibat banjir yang kerap melada wilayah itu. Kondisi ini lah yang selalu membuat resah warga, takut kejadian yang tak diharapkan terjadi," ujar Kent dalam keterangannya, Jumat (28/10/2022).



Kent berharap kondisi yang dialami warga di bantaran Kali Pesanggrahan bisa dijadikan program kerja prioritas Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono.

Sebab sudah puluhan tahun mereka harus menerima nasib selalu kebanjiran jika terjadi hujan deras dan air kiriman dari Bogor. Hal itu dikarenakan aliran Kali Pesanggrahan sekitar wilayah tersebut belum dilakukan sheetpile, sehingga selalu meluap.

"Berdasarkan pengecekan saya di lapangan banyak sekali rumah warga yang retak dan cukup membahayakan pada saat banjir melanda wilayah tersebut. Luapan air banjir tersebut akan tumpah ruah berdampak sampai ke perempatan lampu merah Puri," beber Kent.

Selain itu, sambung Kent, warga Jalan Haji Briti masih menunggu kejelasan dari Pemprov DKI Jakarta terkait pembebasan lahan untuk program normalisasi Kali Pesanggrahan. Walaupun beberapa waktu lalu sudah pernah dilakukan sosialisasi, tetapi hingga saat ini belum ada kejelasan.

"Menurut keterangan warga, sudah pernah dilakukan sosialisasi terkait uang pengganti pembebasan lahan, tetapi tidak ada kelanjutannya lagi hingga saat ini. Masyarakat saat ini merasa resah dan mempertanyakan nasib mereka," ucapnya.

Kent melihat warga yang tinggal di bantaran kali sudah mendesak untuk direlokasi. Sebab sangat berbahaya untuk berlama-lama bermukim di wilayah tersebut, mengingat pondasi rumah warga banyak yang sudah retak dan hancur karena tergerus air kali.

"Ini sangat berisiko dan berbahaya sekali, rawan longsor, dan bisa membahayakan nyawa. Kalau untuk pindah dari lokasi ini, warga sekitar terkendala oleh biaya. Mereka tidak punya uang untuk pindah dan memulai hidup di wilayah yang baru nanti," kata Kent.

Dengan adanya uang pengganti pembebasan lahan yang layak, dapat membuat warga memulai hidup baru, sehingga tidak dihantui dengan banjir yang kerap menimpa.

"Satu-satunya harapan warga adalah uang penggantian yang layak untuk mereka memulai hidup baru nanti pada saat wilayah ini direlokasi dalam melaksanakan program normalisasi Kali Pesanggrahan," ucapnya.

"Menurut saya, jika ingin mengeksekusi ya harus tuntas, jangan setengah-setengah, jangan nasib orang di gantung terus menerus dan warga di biarkan terkatung katung seperti ini," lanjut Kent.

Untuk itu, Kent berharap Pj Gubernur DKI bisa memahami permasalahan warga di sana dan langsung mengeksekusi program. Ia juga berharap Pj Gubernur Heru bisa turun langsung di tengah-tengah warga untuk mengecek permasalahan di wilayah Haji Briti.

"Pak Pj Gubernur bisa melihat secara langsung serta bisa mengambil satu kesimpulan, tidak hanya mendengar laporan anak buah yang ABS (Asal Bapak Senang ) dan mau mencari muka saja," tegas Kepala Badan Penanggulangan Bencana (BAGUNA) DPD PDI Perjuangan Jakarta itu.

Lebih lanjut, Ketua IKAL PPRA LXII Lemhannas RI itu mengatakan, jika hendak melakukan pembebasan lahan, harapan warga peta trase mengikuti aliran sungai saja, dan dilakukan dengan perhitungan yang pas.

Pasalnya, pada saat sosialisasi sebelumnya, peta trase yang ditunjukkan kepada warga di potong secara garis lurus. Jadi warga mengkhawatirkan banyak rumah yang seharusnya tidak terkena relokasi malah terkena dampaknya.

"Jangan main potong lurus, karena kalau mengikuti dasar peta trase awal, ada musala yang jauh dari pinggiran kali ini akan terkena dampak relokasi juga. Warga juga sempat mengkhawatirkan hal tersebut dan menyampaikan hal tersebut kepada saya. Menurut Saya harus ada hitungan-hitungan yang pas," beber Kent.

Kent memastikan akan terus mensupport kinerja Heru Budi untuk berkerja dalam menangani permasalahan yang terkait kemaslahatan warga Jakarta. Terutama dalam menangani permasalahn banjir yang sering menghantui dan yang menjadi momok selama ini.

"Semangat Pj Gubernur ini harus kita support terus. Tapi harapan saya, Pak PJ Gubernur jangan hanya melakukan kunjungan ke rumah-rumah pompa saja. Pak Heru harus juga melakukan kunjungan ke permukiman warga di bantaran kali yang kerap kebanjiran supaya bisa melihat permasalahan ini secara jelas dan terang serta bisa memikirkan solusinya," tukasnya.

"Jika ini bisa di selesaikan dengan baik, maka bisa menjadi salah satu legacy yang indah pada saat purna tugas," pungkas Kent.
(thm)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1221 seconds (0.1#10.140)