Salurkan Bantuan, GIO Perkuat Optimisme Pemuda di Tengah Tantangan Krisis
loading...
A
A
A
JAKARTA - Gerakan Indonesia Optimis (GIO) bersama Polri menyalurkan bantuan sosial ( bansos ) berupa 1.000 paket sembako kepada masyarakat kurang mampu. Kegiatan bakti sosial yang diadakan di Jalan Tebet Barat VIII, Jakarta Selatan, dalam rangka memperingati HUT ke-4 GIO yang mengangkat tema "Pemuda Bersatu Bangun Indonesia Maju”.
Penyelenggaraan kegiatan di atas diharapkan dapat mendorong kolaborasi antar berbagai elemen bangsa dapat terus dilakukan.
"Gerakan Indonesia Optimis siap bersinergi dengan seluruh elemen bangsa, bekerja bersama sehingga bangsa kita meraih kemenangan dan kemajuan," kata Ketua Umum GIO Ngasiman Djoyonegoro, Rabu (26/10/2022).
Dalam kesempatan itu, Simon panggilan akrab Ngasiman Djoyonegoro menyebut, sejumlah tokoh ekonomi memprediksi krisis global akan terjadi tahun depan akibat krisis energi di hampir seluruh belahan dunia.
"Belum juga beranjak dari pemulihan pandemi Covid-19, perang di Ukraina menambah tekanan krisis hingga level yang mengkhawatirkan," katanya.
Sementara di dalam negeri, kata Simon, Pemilu 2024 yang saat ini telah memasuki tahapan juga berkontribusi terhadap intensi politik dalam negeri. Belajar dari Pemilu 2019, politik populisme telah menimbulkan polarisasi di tengah masyarakat.
"Di ranah digital, serangan siber yang dialami negeri ini secara bertubi-tubi dalam bentuk peretasan data pribadi menjadi tantangan tersendiri yang membutuhkan perhatian pemerintah. Tanpa penanganan yang tepat, kejahatan siber (cyber crime) bakal semakin merebak," ucapnya.
Sementara, Presidensi G20 Indonesia pada 2022 merupakan sebuah amanah yang harus dilaksanakan dengan sebaik mungkin karena negara-negara maju dari seluruh dunia datang ke Indonesia untuk membahas berbagai isu strategis Global.
"Situasi sulit ini yang sedang dihadapi Indonesia. Akan tetapi dengan melimpahnya sumberdaya nasional dan komitmen pemangku kebijakan, saya yakin kita akan mampu menghadapi tantangan krisis ini," katanya
Gerakan Indonesia Optimis adalah salah satu upaya untuk menjaga semangat optimisme di kalangan pemuda, khususnya Gen-Z. "Pemuda telah mengambil peran sejak zaman pra kemerdekaan dalam Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928. Peran ini yang perlu dijaga keberlanjutannya. GIO menangkap tongkat estafet itu dan meneruskannya kepada generasi berikutnya," katanya.
Menurut dia, hingga saat ini Gerakan Indonesia Optimis terus mengembangkan kiprahnya di kancah nasional. Terutama selalu menumbuhkan semangat optimisme melalui kegiatan-kegiatan positif demi kemajuan bangsa Indonesia.
"Kepentingan nasional harus diletakkan di atas segala kepentingan. Saya yakin dengan semangat optimisme, Persatuan, SDM Unggul yang berkarakter nasionalisme dan penguasaan teknologi adalah kunci menuju Indonesia Emas 2045," ucapnya.
Penyelenggaraan kegiatan di atas diharapkan dapat mendorong kolaborasi antar berbagai elemen bangsa dapat terus dilakukan.
"Gerakan Indonesia Optimis siap bersinergi dengan seluruh elemen bangsa, bekerja bersama sehingga bangsa kita meraih kemenangan dan kemajuan," kata Ketua Umum GIO Ngasiman Djoyonegoro, Rabu (26/10/2022).
Dalam kesempatan itu, Simon panggilan akrab Ngasiman Djoyonegoro menyebut, sejumlah tokoh ekonomi memprediksi krisis global akan terjadi tahun depan akibat krisis energi di hampir seluruh belahan dunia.
"Belum juga beranjak dari pemulihan pandemi Covid-19, perang di Ukraina menambah tekanan krisis hingga level yang mengkhawatirkan," katanya.
Sementara di dalam negeri, kata Simon, Pemilu 2024 yang saat ini telah memasuki tahapan juga berkontribusi terhadap intensi politik dalam negeri. Belajar dari Pemilu 2019, politik populisme telah menimbulkan polarisasi di tengah masyarakat.
"Di ranah digital, serangan siber yang dialami negeri ini secara bertubi-tubi dalam bentuk peretasan data pribadi menjadi tantangan tersendiri yang membutuhkan perhatian pemerintah. Tanpa penanganan yang tepat, kejahatan siber (cyber crime) bakal semakin merebak," ucapnya.
Sementara, Presidensi G20 Indonesia pada 2022 merupakan sebuah amanah yang harus dilaksanakan dengan sebaik mungkin karena negara-negara maju dari seluruh dunia datang ke Indonesia untuk membahas berbagai isu strategis Global.
"Situasi sulit ini yang sedang dihadapi Indonesia. Akan tetapi dengan melimpahnya sumberdaya nasional dan komitmen pemangku kebijakan, saya yakin kita akan mampu menghadapi tantangan krisis ini," katanya
Gerakan Indonesia Optimis adalah salah satu upaya untuk menjaga semangat optimisme di kalangan pemuda, khususnya Gen-Z. "Pemuda telah mengambil peran sejak zaman pra kemerdekaan dalam Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928. Peran ini yang perlu dijaga keberlanjutannya. GIO menangkap tongkat estafet itu dan meneruskannya kepada generasi berikutnya," katanya.
Menurut dia, hingga saat ini Gerakan Indonesia Optimis terus mengembangkan kiprahnya di kancah nasional. Terutama selalu menumbuhkan semangat optimisme melalui kegiatan-kegiatan positif demi kemajuan bangsa Indonesia.
Baca Juga
"Kepentingan nasional harus diletakkan di atas segala kepentingan. Saya yakin dengan semangat optimisme, Persatuan, SDM Unggul yang berkarakter nasionalisme dan penguasaan teknologi adalah kunci menuju Indonesia Emas 2045," ucapnya.
(mhd)