Tak Pernah Potong Bansos, RW di Jakarta Ini Kawal Ketat Penyaluran Bansos
loading...
A
A
A
JAKARTA - Sejak pembagian bantuan sosial (bansos) di masa pandemi, Ketua RW06 Duri Kosambi, Cengkareng, Jakarta Barat, Yanto mengharamkan pengurusnya dan Ketua RT di lingkungan Duri Kosambi melakukan pungli .
Melalui Sekretaris RW, pihaknya mengawal ketat pembagian bansos dari PT Pos hingga ke tangan warga yang berhak. “Bohong bila ada pungli. Kami kawal ketat proses bansos,” ujar Yanto, Kamis (14/1/2021). Baca juga: Jakarta Timur Jadi Wilayah Pertama di Jakarta Salurkan Bantuan Sosial Tunai
Sebagai bukti pengawasan, beberapa hari selang penerimaan bansos turun pihak RW langsung mengumpulkan Ketua RT dan mengingatkan mereka untuk tak melakukan pungli dalam bentuk apapun. “Memang uangnya tidak ke kami, tapi sebagai orang yang dimandatkan mengawasi. Saya seringkali ingatkan mereka para ketua RT,” ucapnya.
Sekretaris RW06 Duri Kosambi Juandi menegaskan pengawalan bansos sangat minim dimainkan oleh Ketua RW. Sebab, sejak awal pendaftaran, verifikasi, hingga penyaluran pengurus RW tak pernah menyentuh.
Baca juga: Tak Pernah Tersentuh Bantuan, Risma Siapkan Bansos Buat Pemulung
“Kami hanya menjembatani antara PT Pos dan Kemensos dengan warga. Kalaupun yang bermain kemungkinan RT,” katanya.
Meskipun berisiko disunat RT, namun dia memastikan ketua RT di lingkungannya tak memungli karena dirinya turun langsung dengan mendatangi satu per satu rumah warga.
Dalam penerimaan bansos, menurut Juandi, Ketua RT mempunyai upah sebesar Rp500 dari setiap transaksi bansos warga. “Saya pikir itu sudah cukup,” ucapnya. Baca juga: Modus Jadi Petugas Kebersihan, Sekelompok Remaja di Depok Lakukan Pungli
Sementara, Lurah Duri Kosambi Imbang Santoso mengatakan, pungli tak ada di wilayahnya. Hanya wilayah RW 02 yang diketahui warganya merelakan sebagian kecil bansosnya diberikan kepada warga lain. “Pembagian untuk warga yang menjalani isolasi mandiri,” tuturnya.
Kapolsek Cengkareng Kompol Egman menegaskan tak ada pungutan di wilayah RW 06 Duri Kosambi. Mengenai penerimaan bansos, pihaknya telah memonitoring.
Melalui Sekretaris RW, pihaknya mengawal ketat pembagian bansos dari PT Pos hingga ke tangan warga yang berhak. “Bohong bila ada pungli. Kami kawal ketat proses bansos,” ujar Yanto, Kamis (14/1/2021). Baca juga: Jakarta Timur Jadi Wilayah Pertama di Jakarta Salurkan Bantuan Sosial Tunai
Sebagai bukti pengawasan, beberapa hari selang penerimaan bansos turun pihak RW langsung mengumpulkan Ketua RT dan mengingatkan mereka untuk tak melakukan pungli dalam bentuk apapun. “Memang uangnya tidak ke kami, tapi sebagai orang yang dimandatkan mengawasi. Saya seringkali ingatkan mereka para ketua RT,” ucapnya.
Sekretaris RW06 Duri Kosambi Juandi menegaskan pengawalan bansos sangat minim dimainkan oleh Ketua RW. Sebab, sejak awal pendaftaran, verifikasi, hingga penyaluran pengurus RW tak pernah menyentuh.
Baca juga: Tak Pernah Tersentuh Bantuan, Risma Siapkan Bansos Buat Pemulung
“Kami hanya menjembatani antara PT Pos dan Kemensos dengan warga. Kalaupun yang bermain kemungkinan RT,” katanya.
Meskipun berisiko disunat RT, namun dia memastikan ketua RT di lingkungannya tak memungli karena dirinya turun langsung dengan mendatangi satu per satu rumah warga.
Dalam penerimaan bansos, menurut Juandi, Ketua RT mempunyai upah sebesar Rp500 dari setiap transaksi bansos warga. “Saya pikir itu sudah cukup,” ucapnya. Baca juga: Modus Jadi Petugas Kebersihan, Sekelompok Remaja di Depok Lakukan Pungli
Sementara, Lurah Duri Kosambi Imbang Santoso mengatakan, pungli tak ada di wilayahnya. Hanya wilayah RW 02 yang diketahui warganya merelakan sebagian kecil bansosnya diberikan kepada warga lain. “Pembagian untuk warga yang menjalani isolasi mandiri,” tuturnya.
Kapolsek Cengkareng Kompol Egman menegaskan tak ada pungutan di wilayah RW 06 Duri Kosambi. Mengenai penerimaan bansos, pihaknya telah memonitoring.
(jon)