Momen Maulid Nabi, Imam Besar Masjid Istiqlal Kisahkan Perjuangan Rasulullah Soal Hak Asasi Perempuan

Sabtu, 08 Oktober 2022 - 15:45 WIB
loading...
Momen Maulid Nabi, Imam Besar Masjid Istiqlal Kisahkan Perjuangan Rasulullah Soal Hak Asasi Perempuan
Imam Besar Masjid Istiqlal, Jakarta, Nasaruddin Umar pada momen Maulid Nabi Muhammad SAW di Masjid Istiqlal, Jakarta, Sabtu (8/10/2022). Foto: MPI/Widya Michella
A A A
JAKARTA - Imam Besar Masjid Istiqlal , Jakarta, Nasaruddin Umar mengatakan, hadirnya Islam di muka bumi salah satunya untuk memperjuangkan hak asasi perempuan . Dia menceritakan, sebelum Rasulullah SAW lahir, masyarakat masih menggunakan sistem kasta.

"Sebelum Rasulullah SAW hadir, masyarakat ditentukan oleh darah biru. Setidaknya ada 12 kasta, yang tertinggi Quraisy, paling rendah budak perempuan non Arab," kata Nasaruddin dalam peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW di Masjid Istiqlal, Jakarta, Sabtu (8/10/2022).

Lebih lanjut, dia menceritakan, kala itu derajat perempuan sangat memprihatikan. Perempuan sebelum Islam datang, dianggap separuh iblis dan laki-laki separuh tuhan.

"Perempuan jangan mimpi dapat warisan, perempuan dulu enggak boleh jadi saksi. Kalau lahir disembunyikan, bahkan dibunuh. Kalau menstruasi disembunyikan di gunung-gunung atau ditaruh di kemah menstruasi," kata Nasaruddin.

Namun pada saat Nabi Muhammad SAW lahir, hal tersebut perlahan-lahan sirna. Hal ini dibuktikan dengan keluar nya QS. Al-Baqarah Ayat 222 yang menyatakan, bahwamenstruasi merupakan peristiwa biologis biasa dan bukan hal teologis.



"222. Dan mereka menanyakan kepadamu (Muhammad) tentang haid. Katakanlah, “Itu adalah sesuatu yang kotor.” Karena itu jauhilah istri pada waktu haid; dan jangan kamu dekati mereka sebelum mereka suci. Apabila mereka telah suci, campurilah mereka sesuai dengan (ketentuan) yang diperintahkan Allah kepadamu. Sungguh, Allah menyukai orang yang tobat dan menyukai orang yang menyucikan diri," kutip ayat Al-Baqarah dalam Al-Qur'an.

Oleh karena itu, Nasaruddin menyebut, kaum perempuan harus berterima kasih hadirnya Islam dan Alquran ke dunia. Karena Al-Qur'an sebagai kitab suci umat Islam yang berisi firman Allah SWT yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW telah memberikan kesetaraan antara laki-laki dan perempuan di dunia

"Al-Qur'an turun, laki perempuan sama sama berdosa tidak ada bedanya itulah Islam. Maka yang paling berterima kasih kepada Islam adalah perempuan," ujarnya.

"Kita sadar betul Rasulullah SAW sangat memperjuangkan hakasasi perempuan. Jangan sampai kita menganggap enteng keberadaan perempuan. Al-Qur'an tidak membedakan perempuan," tutur Nasaruddin.
(mhd)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1770 seconds (0.1#10.140)