Atasi Kemacetan, Pemkot Tangsel Diminta Terapkan Teknologi Smart City

Sabtu, 17 September 2022 - 03:57 WIB
loading...
A A A
"Ketika managemen traffic itu efektif, maka ketika ada macet di Pamulang berarti ada jalan-jalan menuju arah ke sana dialihkan. Otomatis petugas sudah stand by, karena sudah ada kontrol dari sini, tutup dulu di sini, putar balik atau arahin ke mana dulu. Yang di sini bisa ditutup dulu. Penguraiannya begitu cepat, karena apa? Karena ada managemen traffic. Pusat kendalinya ada di Diskominfo," imbuhnya.

Dia melanjutkan, penerapan kota cerdas melalui sistem aplikasi itu akan banyak membantu aktivitas masyarakat. Tak hanya soal kemacetan, tapi juga masalah lain seperti kekerasan dalam rumah tangga (KDRT), banjir, sampah, dan lainnya.

"Smart city itu kan kota pintar, jadi dalam satu aplikasi nanti orang Tangsel bisa mengerti banyak hal. Soal KDRT di situ ada, genangan air ada, titik banjir itu ada, bukan hanya informasi tapi juga solusinya," terangnya.

Dia mencontohkan keberhasilan era Gubernur DKI Jakarta saat dipimpin Basuki Tjahaya Purnama alias Ahok dengan aplikasi Qlue. Ketika itu, warga ibu kota bisa menyampaikan problem tentang sarana dan prasarana langsung melalui Qlue.

"Seperti Qlue-nya zaman Ahok, jadi begitu ada sampah di mana itu langsung dinotifikasi dari sana. Begitu juga, karena lurah-lurah diwajibkan memantau Qlue jadi langsung diangkat (sampah). Hal itu dirasakan betul oleh warga DKI. Ketika ada genangan langsung di-mention, kenapa? Karena kontrol room-nya ada di Pemprov DKI," ucapnya.

Meski demikian, dia mengakui bahwa penerapan semua itu harus diikuti pula dengan munculnya kesadaran masyarakat menggunakan transportasi massal. Sehingga ke depan, kemacetan lebih terkendali dan mudah terurai.

"Memang transportasi massal itu sebuah kebutuhan. Tapi saya kira untuk saat ini kan butuh effort yang luar biasa, ada pusat dan ada daerah. Itu untuk jangka panjang. Jangka pendeknya ya smart city itu harus menjadi solusi dengan traffic managemen itu misalnya," tandasnya.

Sebelumnya, Wakil Wali Kota Tangsel Pilar Saga Ikhsan menyebut tengah mengkaji perubahan jam masuk sekolah dan kampus agar mengurangi kemacetan di Tangsel. "Salah satunya pengaturan masalah jam masuk, apa namanya sekolah atau kampus-kampus yang ada. Ya misalkan masuk jam 7 pagi, diatur jam 9 pagi atau seperti apa supaya enggak pas waktunya dengan jam orang kerja," terang Pilar di Balai Kota Tangsel, Ciputat, beberapa waktu lalu.
(rca)
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1617 seconds (0.1#10.140)