Setiap Pekan, 4 Ton Sampah asal Kepulauan Seribu Dikirim ke TPST Bantar Gebang
loading...
A
A
A
JAKARTA - Pemkab Kepulauan Seribu menyatakan, sebanyak 4 ton sampah setiap pekannya dikirim ke TPST Bantar Gebang . Pemkab Kepulauan Seribu saat ini hanya dapat mengelola sampah sebanyak 30%.
Asisten Administrasi Perekonomian dan Pembangunan Kepulauan Seribu Iwan Samosir mengatakan, dari total 100 persen sampah yang dihasilkan setiap hari pihaknya mengelola 30%.
"Sebanyak 70% sampah dikirim ke TPST Bantar Gebang, Kota Bekasi untuk dikelola," kata Iwan pada Rabu (7/9/2022).
Iwan mengungkapkan, peran Sudin Lingkungan Hidup Kepulauan Seribu terhadap 70% sampah harian itu hanya sebatas mengantarkannya ke daratan."Setiap hari ada 9 kapal sampah yang bermobilisasi di 11 pulau permukiman, khusus mengangkut sampah," ungkapnya.
Adapun untuk jumlah rata-rata sampah yang dikirimkan ke TPST Bantar Gebang setiap pekannya mencapai 3-4 ton. Untuk mewujudkan efektivitas sampah mudah terurai, Pemkab Kepulauan Seribu tengah mempersiapkan secara mandiri lewat berbagai teknologi.
"Sudah ada beberapa pilot project untuk penyelesaian sampah seperti mesin pencacah sampah, pirolysis, bahkan dengan maggot. Ini beberapa teknologi yang telah kami terapkan, namun memang volumenya mungkin masih perlu ditambah," ucapnya.
Asisten Administrasi Perekonomian dan Pembangunan Kepulauan Seribu Iwan Samosir mengatakan, dari total 100 persen sampah yang dihasilkan setiap hari pihaknya mengelola 30%.
"Sebanyak 70% sampah dikirim ke TPST Bantar Gebang, Kota Bekasi untuk dikelola," kata Iwan pada Rabu (7/9/2022).
Iwan mengungkapkan, peran Sudin Lingkungan Hidup Kepulauan Seribu terhadap 70% sampah harian itu hanya sebatas mengantarkannya ke daratan."Setiap hari ada 9 kapal sampah yang bermobilisasi di 11 pulau permukiman, khusus mengangkut sampah," ungkapnya.
Adapun untuk jumlah rata-rata sampah yang dikirimkan ke TPST Bantar Gebang setiap pekannya mencapai 3-4 ton. Untuk mewujudkan efektivitas sampah mudah terurai, Pemkab Kepulauan Seribu tengah mempersiapkan secara mandiri lewat berbagai teknologi.
"Sudah ada beberapa pilot project untuk penyelesaian sampah seperti mesin pencacah sampah, pirolysis, bahkan dengan maggot. Ini beberapa teknologi yang telah kami terapkan, namun memang volumenya mungkin masih perlu ditambah," ucapnya.
(hab)