Cagub Pramono Ingin Anak Kepulauan Seribu Jadi Tokoh Nasional
loading...
A
A
A
JAKARTA - Sekumpulan anak-anak di Pulau Lancang, Kabupaten Kepulauan Seribu berlarian masih mengenakan seragam, mendekati lokasi kampanye Calon Gubernur Jakarta nomor urut 3, Pramono Anung berlangsung di pulau mereka.
Kendati demikian, para orang tua mencegah tidak boleh terlalu dekat, bukan hanya karena mereka belum memiliki hak pilih, mereka juga masih mengenakan seragam sekolah menengah pertama (SMP). Mereka mendengar seksama perbincangan antara para orang tua dan calon gubernur beberapa meter di luar lokasi acara.
Pramono sesekali melirik ke arah mereka yang beberapa berjongkok dan minuman di tangannya. Ia meminta agar mimpi anak di Pulau Seribu harus besar. "Untuk para anak-anak kita yang berada di pulau, harus mempunyai mimpi besar," kata Pramono.
Dialog dimulai dari keluhan masyarakat mengenai kurangnya akses transportasi dari Pulau menuju pusat Kota Jakarta. Informasi mengenai Jakarta serta pengetahuan dan ilmu budaya dan rekreasi yang seluruhnya terpusat di luar pulau.
Kebutuhan akan seluruh hal-hal itu, bagi Pramono merupakan hal kecil, tetapi memiliki dampak besar yang harus diselesaikan. Anak-anak di Pulau Tidung, Pulau Lancang, dan lainnya banyak yang belum menikmati lokasi rekreasi dan budaya di Jakarta. "Padahal, kalau mau bermimpi besar, harus tahu banyak informasi dari luar," ucap mantan Sekretaris Kabinet itu.
Pramono menawarkan program andalannya yakni Kartu Jakarta Pintar (KJP), akan dimaksimalkan untuk memberi kesempatan anak-anak di Kepulauan Seribu bermimpi dengan memberikan kemudahan akses ke lokasi wisata yang dimiliki Jakarta.
"Salah satunya adalah, saya mau anak-anak kita bisa ke TMII, ke Monas, Ancol, Ragunan, Museum, mereka bisa mengenal Jakarta dan sejarah lainnya, gratis dua tiga kali pakai KJP," ujarnya.
Dengan begitu, Pramono percaya ada mimpi yang lebih besar dari anak pulau, dan tidak mungkin akan ada orang besar nantinya yang berasal dari Kepulauan Seribu.
"Mimpi itu harus dibangun dan dibentuk. Saya ingin, suatu saat, ada tokoh nasional yang berasal dari Kepulauan Seribu," pungkasnya.
Kendati demikian, para orang tua mencegah tidak boleh terlalu dekat, bukan hanya karena mereka belum memiliki hak pilih, mereka juga masih mengenakan seragam sekolah menengah pertama (SMP). Mereka mendengar seksama perbincangan antara para orang tua dan calon gubernur beberapa meter di luar lokasi acara.
Pramono sesekali melirik ke arah mereka yang beberapa berjongkok dan minuman di tangannya. Ia meminta agar mimpi anak di Pulau Seribu harus besar. "Untuk para anak-anak kita yang berada di pulau, harus mempunyai mimpi besar," kata Pramono.
Dialog dimulai dari keluhan masyarakat mengenai kurangnya akses transportasi dari Pulau menuju pusat Kota Jakarta. Informasi mengenai Jakarta serta pengetahuan dan ilmu budaya dan rekreasi yang seluruhnya terpusat di luar pulau.
Kebutuhan akan seluruh hal-hal itu, bagi Pramono merupakan hal kecil, tetapi memiliki dampak besar yang harus diselesaikan. Anak-anak di Pulau Tidung, Pulau Lancang, dan lainnya banyak yang belum menikmati lokasi rekreasi dan budaya di Jakarta. "Padahal, kalau mau bermimpi besar, harus tahu banyak informasi dari luar," ucap mantan Sekretaris Kabinet itu.
Pramono menawarkan program andalannya yakni Kartu Jakarta Pintar (KJP), akan dimaksimalkan untuk memberi kesempatan anak-anak di Kepulauan Seribu bermimpi dengan memberikan kemudahan akses ke lokasi wisata yang dimiliki Jakarta.
"Salah satunya adalah, saya mau anak-anak kita bisa ke TMII, ke Monas, Ancol, Ragunan, Museum, mereka bisa mengenal Jakarta dan sejarah lainnya, gratis dua tiga kali pakai KJP," ujarnya.
Dengan begitu, Pramono percaya ada mimpi yang lebih besar dari anak pulau, dan tidak mungkin akan ada orang besar nantinya yang berasal dari Kepulauan Seribu.
"Mimpi itu harus dibangun dan dibentuk. Saya ingin, suatu saat, ada tokoh nasional yang berasal dari Kepulauan Seribu," pungkasnya.
(cip)