Pengamat: Pola Komunikasi Kapolda Metro Jaya Berbasis Solusi untuk Masyarakat
loading...
A
A
A
JAKARTA - Pengamat sosial dari Universitas Indonesia (UI) Devie Rahmawati mengungkapkan pola komunikasi yang dibangun Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran, tidak hanya bertujuan untuk mengangkat reputasi atau membentuk citra semata.
Namun, program komunikasi yang dilakukan Fadil Imran berbasis solusi nyata untuk masyarakat. Hal itu diketahui Devie usai dirinya melakukan riset terhadap program komunikasi yang dilakukan oleh sejumlah instansi, termasuk Polda Metro Jaya.
Devie mencontohkan, program Patroli Perintis Presisi Polda Metro Jaya. Menurut dia, program tersebut bertujuan untuk mencegah perilaku-perilaku atau tindakan kejahatan yang ada di tengah masyarakat.
“Hal ini dilakukan berbasis kebutuhan nyata masyarakat menginginkan rasa aman dan nyaman dalam kesehariannya,” ujar Devie, Kamis (18/8/2022).
Devie mengakui kepiawaian Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran untuk mengintegrasikan praktik patroli yang dilakukan secara sporadis oleh jajaran di kewilayahan. Hal itu menjadi satu kesatuan dan dibekali dengan sejumlah materi terkait HAM, perspektif komunikasi, psikologi massa dan sebagainya.
“Bukan hanya materi teknis tentang kepolisian. Dengan tujuan memastikan bahwa potensi-potensi yang ada di lapangan bisa dicegah sedini mungkin. Misalnya ada kerumunan yang berpotensi tawuran dan balap liar atau tindakan yang bisa berujung timbulnya kriminalitas, dapat dicegah lebih awal dengan kehadiran Tim Patroli Presisi,” beber dia.
Devie memaparkan, dari hasil risetnya selain Patroli Perintis Presisi, Kapolda Metro juga menghadirkan program “Ada Polisi” yang mengedepankan komunikasi langsung kepada masyarakat melalui personel Binmas. Tujuannya untuk mengeliminir potensi kejahatan di tengah masyarakat.
“Hasil studi menunjukkan ada penurunan. Misalnya dalam konteks tawuran semenjak ada patroli presisi dan Ada Polisi berjalan,” ungkap Devie.
Dari semua program yang dibuat itulah, kata Devie, yang dikomunikasikan oleh Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran kepada publik menggunakan kemampuan digital melalui sosial media yang dianggap optimal.
“Yang menarik adalah, pola komunikasi melalui akun @kapoldametrojaya apa yang disampaikan dalam komunikasinya tersebut selalu berbasis gerakan yang memang bertujuan untuk menyelesaikan persoalan masyarakat,” pungkas Devie.
Namun, program komunikasi yang dilakukan Fadil Imran berbasis solusi nyata untuk masyarakat. Hal itu diketahui Devie usai dirinya melakukan riset terhadap program komunikasi yang dilakukan oleh sejumlah instansi, termasuk Polda Metro Jaya.
Devie mencontohkan, program Patroli Perintis Presisi Polda Metro Jaya. Menurut dia, program tersebut bertujuan untuk mencegah perilaku-perilaku atau tindakan kejahatan yang ada di tengah masyarakat.
“Hal ini dilakukan berbasis kebutuhan nyata masyarakat menginginkan rasa aman dan nyaman dalam kesehariannya,” ujar Devie, Kamis (18/8/2022).
Devie mengakui kepiawaian Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran untuk mengintegrasikan praktik patroli yang dilakukan secara sporadis oleh jajaran di kewilayahan. Hal itu menjadi satu kesatuan dan dibekali dengan sejumlah materi terkait HAM, perspektif komunikasi, psikologi massa dan sebagainya.
“Bukan hanya materi teknis tentang kepolisian. Dengan tujuan memastikan bahwa potensi-potensi yang ada di lapangan bisa dicegah sedini mungkin. Misalnya ada kerumunan yang berpotensi tawuran dan balap liar atau tindakan yang bisa berujung timbulnya kriminalitas, dapat dicegah lebih awal dengan kehadiran Tim Patroli Presisi,” beber dia.
Devie memaparkan, dari hasil risetnya selain Patroli Perintis Presisi, Kapolda Metro juga menghadirkan program “Ada Polisi” yang mengedepankan komunikasi langsung kepada masyarakat melalui personel Binmas. Tujuannya untuk mengeliminir potensi kejahatan di tengah masyarakat.
“Hasil studi menunjukkan ada penurunan. Misalnya dalam konteks tawuran semenjak ada patroli presisi dan Ada Polisi berjalan,” ungkap Devie.
Dari semua program yang dibuat itulah, kata Devie, yang dikomunikasikan oleh Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran kepada publik menggunakan kemampuan digital melalui sosial media yang dianggap optimal.
“Yang menarik adalah, pola komunikasi melalui akun @kapoldametrojaya apa yang disampaikan dalam komunikasinya tersebut selalu berbasis gerakan yang memang bertujuan untuk menyelesaikan persoalan masyarakat,” pungkas Devie.
(thm)