Wagub DKI: ABG Pria Berbusana Wanita di Citayam Fashion Week Perlu Bimbingan
loading...
A
A
A
JAKARTA - Wakil Gubernur ( Wagub) DKI Jakarta Ahmad Riza Patria (Ariza) merespons fenomena munculnya 'LGBT' di Citayam Fashion Week (CFW). Kehadiran ABG pria mengenakan busana wanita di kawasan Dukuh Atas, Jakarta Pusat, itu perlu dididik.
"Di situ lihat anak anak kita yang usianya saya kira masih belasan tahun, dengan gayanya dan juga dengan pakaiannya yang laki-laki dengan pakaian kewanitaan, saya kira ini perlu kita bimbing, kita didik, kita perhatikan dan arahkan menjadi lebih baik," kata Ariza Sabtu (30/7/2022).
"Apapun mereka adalah anak anak kita yang perlu menajdi perhatian kita bersama supaya ke depan lebih baik," tambahnya.
Diketahui, fenomena CFW yang dipopulerkan kumpulan bocah Sudirman, Citayam, Bojonggede, dan Depok (SCBD) menuai pro dan kontra akibat munculnya pria berbusana wanita melantai di zebra cross kawasan Dukuh Atas.
Ariza secara tegas menyebutkan bahwa di Indonesia kelompok LGBT tidak diperbolehkan. Oleh karena itu, hadirnya fenomena CFW harus dalam perhatian agar tidak marak LGBT.
"Kan tadi saya bilang, kalau di Indonesia kita tidak memperkenankan adanya kawin sesama jenis, apalagi di agama juga. Saya kira itu belum. Kita perhatikan ya jangan sampai terjadi, dan jangan sampai kita beri ruang kesempatan untuk tumbuh kembangnya kecendrungan-kencenderungan seperti itu sekalipun kita mengenal adanya kebebasan kemerdekaan, tapi kebebasan harus bertanggung jawab," tandasnya.
"Di situ lihat anak anak kita yang usianya saya kira masih belasan tahun, dengan gayanya dan juga dengan pakaiannya yang laki-laki dengan pakaian kewanitaan, saya kira ini perlu kita bimbing, kita didik, kita perhatikan dan arahkan menjadi lebih baik," kata Ariza Sabtu (30/7/2022).
Baca Juga
"Apapun mereka adalah anak anak kita yang perlu menajdi perhatian kita bersama supaya ke depan lebih baik," tambahnya.
Diketahui, fenomena CFW yang dipopulerkan kumpulan bocah Sudirman, Citayam, Bojonggede, dan Depok (SCBD) menuai pro dan kontra akibat munculnya pria berbusana wanita melantai di zebra cross kawasan Dukuh Atas.
Ariza secara tegas menyebutkan bahwa di Indonesia kelompok LGBT tidak diperbolehkan. Oleh karena itu, hadirnya fenomena CFW harus dalam perhatian agar tidak marak LGBT.
"Kan tadi saya bilang, kalau di Indonesia kita tidak memperkenankan adanya kawin sesama jenis, apalagi di agama juga. Saya kira itu belum. Kita perhatikan ya jangan sampai terjadi, dan jangan sampai kita beri ruang kesempatan untuk tumbuh kembangnya kecendrungan-kencenderungan seperti itu sekalipun kita mengenal adanya kebebasan kemerdekaan, tapi kebebasan harus bertanggung jawab," tandasnya.
(thm)