Covid-19 Melonjak, Anggota DPRD DKI Minta Pengawasan Prokes Kembali Diperketat
loading...
A
A
A
Untuk meredam lonjakan Covid-19, Kent mengajak warga Jakarta agar segera melakukan vaksinasi booster. Sehingga penyebaran varian baru Omicron Covid-19, yakni BA4 dan BA5, dapat terkendali.
"Pak Presiden Jokowi sudah menyampaikan bahwa kita semuanya wajib melakukan booster atau vaksin ketiga. Saat ini kita harus fokus pada prokes ketat dan menggunakan masker di manapun kita berada agar bisa memutus rantai penyebaran Covid-19," tutur Kepala Badan Penanggulangan Bencana (BAGUNA) DPD PDI Perjuangan Jakarta itu.
Ketua IKAL PPRA LXII Lemhannas RI ini juga menyoroti fenomena bocah Citayam, Bojong Gede, dan Depok (SCBD) di kawasan Dukuh Atas dan Jalan jenderal Sudirman. Ia meminta para bocah SCBD tersebut agar tertib mematuhi prokes.
"Saya tidak anti kreativitas, silakan adik- adik bermain di wilayah Sudirman, tapi saya mohon tolong dijaga prokesnya. Apalagi sekarang masih pandemi dan terjadi kerumunan seperti ini. Saya berharap adik-adik SCBD dapat memahami kondisi yang saat ini sedang melanda Jakarta bahwa telah terjadi peningkatan kasus Covid-19," tuturnya.
Kent juga meminta Dinas Kesehatan DKI Jakarta membuat terobosan dengan membuka pelayanan gerai vaksin Covid-19 di sekitaran Sudirman dan Dukuh Atas, tepatnya di lokasi kumpul bocah SCBD. Hal itu dilakukan untuk menjamin kesehatan para remaja-remaja tersebut dan agar tidak terjadinya klaster SCBD.
"Kita anggap saja kondisi terburuk bahwa mereka semuanya belum divaksin, bukan mau suudzon yah. Buat saja aturan jika ingin nongkrong di kawasan Sudirman harus sudah vaksin 1, 2 dan Booster," tandasnya.
"Kalau mereka enggak mau divaksin ya jangan nongkrong di wilayah itu. Selain itu harus lakukan swab massal rutin di lokasi tersebut. Semua ini harus dilakukan demi mencegah terjadinya klaster baru," lanjutnya.
Ia juga mempertanyakan apakah di kawasan Dukuh Atas sudah terpasang pelayanan Peduli Lindungi. "Kalau belum segera dipasang. Saya berharap saran saya ini didengar, jangan sampai nanti sudah kejadian yang enggak enak baru ujung ujungnya main salah-salahan," pungkasnya.
"Pak Presiden Jokowi sudah menyampaikan bahwa kita semuanya wajib melakukan booster atau vaksin ketiga. Saat ini kita harus fokus pada prokes ketat dan menggunakan masker di manapun kita berada agar bisa memutus rantai penyebaran Covid-19," tutur Kepala Badan Penanggulangan Bencana (BAGUNA) DPD PDI Perjuangan Jakarta itu.
Ketua IKAL PPRA LXII Lemhannas RI ini juga menyoroti fenomena bocah Citayam, Bojong Gede, dan Depok (SCBD) di kawasan Dukuh Atas dan Jalan jenderal Sudirman. Ia meminta para bocah SCBD tersebut agar tertib mematuhi prokes.
"Saya tidak anti kreativitas, silakan adik- adik bermain di wilayah Sudirman, tapi saya mohon tolong dijaga prokesnya. Apalagi sekarang masih pandemi dan terjadi kerumunan seperti ini. Saya berharap adik-adik SCBD dapat memahami kondisi yang saat ini sedang melanda Jakarta bahwa telah terjadi peningkatan kasus Covid-19," tuturnya.
Kent juga meminta Dinas Kesehatan DKI Jakarta membuat terobosan dengan membuka pelayanan gerai vaksin Covid-19 di sekitaran Sudirman dan Dukuh Atas, tepatnya di lokasi kumpul bocah SCBD. Hal itu dilakukan untuk menjamin kesehatan para remaja-remaja tersebut dan agar tidak terjadinya klaster SCBD.
"Kita anggap saja kondisi terburuk bahwa mereka semuanya belum divaksin, bukan mau suudzon yah. Buat saja aturan jika ingin nongkrong di kawasan Sudirman harus sudah vaksin 1, 2 dan Booster," tandasnya.
"Kalau mereka enggak mau divaksin ya jangan nongkrong di wilayah itu. Selain itu harus lakukan swab massal rutin di lokasi tersebut. Semua ini harus dilakukan demi mencegah terjadinya klaster baru," lanjutnya.
Ia juga mempertanyakan apakah di kawasan Dukuh Atas sudah terpasang pelayanan Peduli Lindungi. "Kalau belum segera dipasang. Saya berharap saran saya ini didengar, jangan sampai nanti sudah kejadian yang enggak enak baru ujung ujungnya main salah-salahan," pungkasnya.
(thm)