Bosan Beraktivitas di Rumah, Bersepeda Jadi Hobi Baru saat Pandemi
loading...
A
A
A
Sepeda tengah menjadi primadona di masyarakat. Mereka mencari aktivitas aman di luar rumah sambil berolahraga. Pandemi membuat masyarakat memilih olahraga yang dapat dilakukan sendiri tanpa rasa bosan. Dan, bersepeda adalah solusinya.
Salah seorang penggiat sepeda, Iman Chandra, mengaku terkejut dengan fenomena ini. Sejak aktif bersepeda pada 2005 dan bergabung dengan komunitas Bike to Work, baru kali ini dia melihat antrean di beberapa toko sepeda.
"Dulu mengantre sepeda itu hanya karena ada sepeda edisi terbatas. Dilakukan oleh mereka yang sudah hobi sepeda. Kalau sekarang, semua kalangan dan semua jenis sepeda laris," ungkapnya.
Bahkan, Iman yang setiap hari kerja berangkat ke kantor dengan bersepeda ini terheran-heran melihat paling tidak ada 10 pesepeda yang ditemuinya saat pagi hari. Sesuatu yang jarang ditemuinya selama 19 tahun bersepeda dari rumahnya di Bogor ke Kuningan, Jakarta. (Baca: DKI Siapkan Puluhan Titik Ini untuk CFD dan Olahraga)
"Senang sekali rasanya melihat banyak orang yang bersepeda. Sebagai yang aktif di komunitas sepeda, inilah impian kami yang terwujud justru saat pandemi," ucapnya lirih.
Iman melihat para pesepeda baru merasakan hobi ini sebagai sebuah aktivitas yang aman dan murah. Dengan budget yang tidak mahal, mereka bisa beraktivitas tanpa takut tertular virus karena sejatinya bersepada olahraga yang sesuai dengan protokol kesehatan anjuran pemerintah. Bersepeda dapat membuat badan sehat sehingga imunitas meningkat dan dapat dilakukan sendiri.
Tidak ada sepeda tertentu yang menjadi favorit para pemain baru ini. Karena semua butuh, jadi tergantung kemampuan dan ketersediaan barang. Namun, satu jenis sepeda yang menjadi favorit dari masa ke masa yakni sepeda lipat. (Baca juga: Peluang Bisnis Online Paling Legit Tanpa Modal di Tengah Covid-19)
"Saya dapat kabar dari teman, stok sepeda lipat baru kosong. Harga berapa saja semua laku. Kini bermunculan sepeda lipat bekas pakai yang juga laris," ujarnya.
Sepeda lipat itu sangat praktis dan bisa dibawa ke mana saja. Menurut Iman, dulu sepeda lipat booming untuk ke kantor ketika komunitas Bike to Work baru muncul. "Para pekerja berangkat dengan sepeda dan saat pulang jika lelah bisa melipat sepedanya. Kemudian pulang dengan transportasi umum," sambungnya.
Bahkan, beberapa tahun terakhir sedang tren turing sepeda ke beberapa kota. Pesepeda akan pergi dengan berbagai moda transportasi. Sepeda lipat memungkinkan orang membawa sepeda di kereta dan bus.
Salah seorang penggiat sepeda, Iman Chandra, mengaku terkejut dengan fenomena ini. Sejak aktif bersepeda pada 2005 dan bergabung dengan komunitas Bike to Work, baru kali ini dia melihat antrean di beberapa toko sepeda.
"Dulu mengantre sepeda itu hanya karena ada sepeda edisi terbatas. Dilakukan oleh mereka yang sudah hobi sepeda. Kalau sekarang, semua kalangan dan semua jenis sepeda laris," ungkapnya.
Bahkan, Iman yang setiap hari kerja berangkat ke kantor dengan bersepeda ini terheran-heran melihat paling tidak ada 10 pesepeda yang ditemuinya saat pagi hari. Sesuatu yang jarang ditemuinya selama 19 tahun bersepeda dari rumahnya di Bogor ke Kuningan, Jakarta. (Baca: DKI Siapkan Puluhan Titik Ini untuk CFD dan Olahraga)
"Senang sekali rasanya melihat banyak orang yang bersepeda. Sebagai yang aktif di komunitas sepeda, inilah impian kami yang terwujud justru saat pandemi," ucapnya lirih.
Iman melihat para pesepeda baru merasakan hobi ini sebagai sebuah aktivitas yang aman dan murah. Dengan budget yang tidak mahal, mereka bisa beraktivitas tanpa takut tertular virus karena sejatinya bersepada olahraga yang sesuai dengan protokol kesehatan anjuran pemerintah. Bersepeda dapat membuat badan sehat sehingga imunitas meningkat dan dapat dilakukan sendiri.
Tidak ada sepeda tertentu yang menjadi favorit para pemain baru ini. Karena semua butuh, jadi tergantung kemampuan dan ketersediaan barang. Namun, satu jenis sepeda yang menjadi favorit dari masa ke masa yakni sepeda lipat. (Baca juga: Peluang Bisnis Online Paling Legit Tanpa Modal di Tengah Covid-19)
"Saya dapat kabar dari teman, stok sepeda lipat baru kosong. Harga berapa saja semua laku. Kini bermunculan sepeda lipat bekas pakai yang juga laris," ujarnya.
Sepeda lipat itu sangat praktis dan bisa dibawa ke mana saja. Menurut Iman, dulu sepeda lipat booming untuk ke kantor ketika komunitas Bike to Work baru muncul. "Para pekerja berangkat dengan sepeda dan saat pulang jika lelah bisa melipat sepedanya. Kemudian pulang dengan transportasi umum," sambungnya.
Bahkan, beberapa tahun terakhir sedang tren turing sepeda ke beberapa kota. Pesepeda akan pergi dengan berbagai moda transportasi. Sepeda lipat memungkinkan orang membawa sepeda di kereta dan bus.