Kisah Bripda Yosia Primi, Polwan Cantik yang Menyamar demi Tangkap Bos Narkoba

Senin, 18 Juli 2022 - 15:03 WIB
loading...
Kisah Bripda Yosia Primi, Polwan Cantik yang Menyamar demi Tangkap Bos Narkoba
Bripda Yosia Primi Wahyudi. Foto: Facebook/Dok Pribadi
A A A
JAKARTA - Berkat penyamaran Bripda Yosia Primi Wahyudi akhirnya bos narkoba berhasil ditangkap. Polwan cantik yang tergabung dalam Satuan Narkoba Polres Metro Jakarta Pusat ini sudah biasa terlibat dalam pengungkapan kasus-kasus berbahaya seperti komplotan pembunuh hingga bandar narkoba.

Pada tahun 2019 Yosia terlibat dalam penggerebekan pabrik narkoba jenis ganja yang dikemas dalam bentuk liquid. Penangkapan bos narkoba tidak bisa dilakukan hanya satu atau dua hari. Perlu beberapa minggu untuk mengungkap sebuah kasus narkoba.
Baca juga: 3 Polwan Cantik Presenter NTMC Polri, Nomor 2 Mantan Pramugari

Saat itu, Yosia menyamar sebagai pemesan ganja demi menjebak pemilik pabrik ganja. Dia terpaksa menggunakan akun instagramnya untuk menarik keluar para pelaku.

Yosia berhasil menarik keluar bos pabrik dan langsung mengadakan pertemuan di tempat pembuatan ganja berbentuk liquid vape di Jakarta Timur.

Tak cukup membongkar satu kasus, Yosia juga pernah menangkap pasangan suami istri asal Nigeria yang akan menyelundupkan narkoba berjenis sabu seberat 2,6 kilogram/kg.
Baca juga: Profil Kompol Yunita Rungkat, Polwan Cantik Penguasa Kedua Pelabuhan Tanjung Priok

Dia membuntuti pelaku dari Bandara Internasional Soekarno Hatta, Tangerang hingga menuju apartemen di Kelapa Gading, Jakarta Utara. Ketika itu, sang istri telah ditangkap dan tinggal suaminya yang masih berkeliaran.

Setelah diketahui keberadaan pelaku di Johar Baru, Jakarta Pusat, Yosia langsung tanggap mengikuti gerak gerik warga Nigeria itu. Bahkan, Yosia harus mengurung diri di toilet untuk menunggu si pelaku keluar kamar.

Sebagai manusia biasa, Yosia merasakan takut akan bahaya yang datang padanya. Namun, akhirnya pelaku yang sempat kabur ditembak mati oleh petugas.

Untuk menuntaskan misi pengungkapan kasus-kasus narkoba, dia dan timnya dibekali data sekaligus informasi yang akurat. Karena itulah perlu melakukan investigasi menyeluruh.
(jon)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.0985 seconds (0.1#10.140)