Wakil Wali Kota Depok Pesan Perumahan Harus Berkonsep Kasih Sayang dengan Alam

Minggu, 17 Juli 2022 - 15:49 WIB
loading...
Wakil Wali Kota Depok...
Wakil Wali Kota Depok Imam Budi Hartono berpesan kepada semua pengembang di Depok agar dalam membangun proyek propertinya menerapkan konsep kedamaian dan kasih sayang bagi manusia maupun alam. Foto: Ist
A A A
DEPOK - Wakil Wali Kota Depok Imam Budi Hartono berpesan kepada semua pengembang di Depok agar dalam membangun proyek propertinya menerapkan konsep Rahmatan Lilalamin. Kehadiran pengembang di tengah kehidupan masyarakat harus mewujudkan kedamaian dan kasih sayang bagi manusia maupun alam.

“Artinya dalam membangun proyek perumahan harus memperhatikan semua makhluk baik yang hidup maupun yang mati. Termasuk juga kelestarian alam. Jangan sampai proyek perumahan merusak sistem drainase, apalagi menutup setu yang bisa berakibat banjir,” ujar Imam saat Grand Launching The Angsana Foresthill dan Opening Akbar 1.000 Unit Perumahan PT Harmony Land Group di Jabodetabek, Citayam, Depok, Sabtu (16/7/2022).

Perumahan yang dibangun di Depok jangan sampai kawasannya gersang tanpa pepohonan. Tujuannya untuk menjaga Indonesia sebagai paru-paru dunia. Juga jangan sampai perumahan yang dibangun menyebabkan banjir di kawasan sekitar. Untuk itulah pentingnya sistem drainase. "Jangan buang aliran air ke daerah lain sehingga menyebabkan banjir ke tempat lain," ucapnya.
Baca juga: Pengembang Mulai Respons Permintaan Hunian Premium

Menurut Imam, Kota Depok terkenal sebagai kota dengan 1.000 Setu. Namun sayangnya ada beberapa Setu yang diuruk untuk dijadikan bangunan perumahan atau sekolah sehingga saat hujan deras banjir kembali ke daerah perumahan.

"Saat ini banyak bangunan sekolahan dan perumahan yang sudah dinormalisasi kembali jadi Setu oleh Pemkot Depok. Ada pun sekolah atau rumah tersebut akhirnya direlokasi. Langkah ini dilakukan sebagai bagian dari upaya pencegahan banjir," kata Imam.

CEO Harmony Land Group Fithor Muhammad menuturkan properti bagi kalangan milenial menjadi sebuah kebutuhan yang mendasar. Mereka umumnya membeli untuk ditempati dan bukan untuk investasi.

“Itu sebabnya, kami optimistis bahwa 10 proyek properti yang kami launching ini akan diminati kalangan milenial,” ujarnya.

Salah satu buktinya adalah proyek The Angsana Foresthill yang berlokasi di Bojonggede. Proyek ini sangat diminati oleh kaum milenial dengan jumlah peminat mencapai 500 orang. “Memang tidak semua aplikasinya disetujui pihak bank, namun hal itu menunjukkan pangsa pasar properti di level ini memang masih sangat besar,” katanya.

Menurut Fithor, kaum milenial dengan kisaran gaji antara Rp5 juta hingga Rp20 juta per bulan sudah mulai berpikir tentang hunian. Jumlah mereka cukup besar dan membutuhkan ketersediaan rumah dengan berbagai fasilitas penunjang.

“Tuntutan kaum milenial terhadap hunian yang ideal memang cukup tinggi, tak sekadar bangunan yang kokoh tetapi juga kekinian. Bersyukur kami bisa memenuhinya,” ucapnya.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2488 seconds (0.1#10.140)