Menyesal, Bidan D Sampaikan Permohonan Maaf ke Masyarakat Kemiri
loading...
A
A
A
TANGERANG - Camat Kemiri Yati Nurul Hayat menyatakan bidan D sudah menyampaikan permintaan maaf atas kesalahannya menghina pasien BPJS Kesehatan dengan sebutan miskin. Bidan D sudah membuat surat pernyataan berisi permohonan maaf kepada seluruh masyarakat Kecamatan Kemiri, di Puskesmas Kemiri.
"Ya, dia (bidan D) sudah minta maaf, buat surat pernyataan di atas materai," ujar Yati kepada SINDOnews, Jumat (26/6/2020).
Yati berharap kejadian tersebut jadi pelajaran buat bidan D maupun abdi negara secara umum. Sebab sudah menjadi risiko seorang abdi negara untuk melayani masyarakat dengan baik.
"Mudah-mudahan ini jadi pengalaman buat dia (bidan D). Padahal dia baru duduk jadi PNS, kan risiko abdi negara yang harus melayani masyarakat dengan senyum sapa," paparnya. (Baca juga: Heboh! Bidan Puskesmas Rendahkan Pasien BPJS Kesehatan Sebut Pasien Miskin)
Hal senada dikatakan Kepala Puskesmas Kemiri Yasir. "Begitu saya tahu langsung saya tegur dan saya langsung perintahkan dia untuk hapus postingan itu dan meminta maaf lewat medsos, lewat media, dan bentuk surat pernyataan di atas materai," katanya.
Menurut dia, tindakan bidan D lebih dikarenakan spontanitas atas hujatan terhadap profesinya di media sosial. Namun tetap saja tindakannya telah mencoreng tenaga medis. (Baca juga: Dipicu Protes Netizen ke Dokter Puskesmas, Ini Kronologis Bidan D Hina Pasien BPJS Kesehatan)
"Sudah ada perjanjiannya di atas materai dari puskesmas, kepala desa, dan camat, warga. Sangat cukup membuat jera. Saya sudah tanyakan pribadi kepada dia agar jangan mengulangi dan dijawab menyesal," tukasnya.
Kata Yasir, status bidan D di WhatsApp (WA) sebenarnya di-setting private atau bukan publik. Meskipun begitu, tetap saja statusnya itu tidak bisa ditolelir, karena dinilai kurang pantas.
"Ya, dia (bidan D) sudah minta maaf, buat surat pernyataan di atas materai," ujar Yati kepada SINDOnews, Jumat (26/6/2020).
Yati berharap kejadian tersebut jadi pelajaran buat bidan D maupun abdi negara secara umum. Sebab sudah menjadi risiko seorang abdi negara untuk melayani masyarakat dengan baik.
"Mudah-mudahan ini jadi pengalaman buat dia (bidan D). Padahal dia baru duduk jadi PNS, kan risiko abdi negara yang harus melayani masyarakat dengan senyum sapa," paparnya. (Baca juga: Heboh! Bidan Puskesmas Rendahkan Pasien BPJS Kesehatan Sebut Pasien Miskin)
Hal senada dikatakan Kepala Puskesmas Kemiri Yasir. "Begitu saya tahu langsung saya tegur dan saya langsung perintahkan dia untuk hapus postingan itu dan meminta maaf lewat medsos, lewat media, dan bentuk surat pernyataan di atas materai," katanya.
Menurut dia, tindakan bidan D lebih dikarenakan spontanitas atas hujatan terhadap profesinya di media sosial. Namun tetap saja tindakannya telah mencoreng tenaga medis. (Baca juga: Dipicu Protes Netizen ke Dokter Puskesmas, Ini Kronologis Bidan D Hina Pasien BPJS Kesehatan)
"Sudah ada perjanjiannya di atas materai dari puskesmas, kepala desa, dan camat, warga. Sangat cukup membuat jera. Saya sudah tanyakan pribadi kepada dia agar jangan mengulangi dan dijawab menyesal," tukasnya.
Kata Yasir, status bidan D di WhatsApp (WA) sebenarnya di-setting private atau bukan publik. Meskipun begitu, tetap saja statusnya itu tidak bisa ditolelir, karena dinilai kurang pantas.
(thm)