Polisi Masih Dalami 6 Saksi Kasus Jebolnya Tandon Air di Stasiun LRT di Setiabudi
loading...
A
A
A
JAKARTA - Polisi masih mendalami saksi-saksi kasus jebolnya tandon air proyek Stasiun LRT di Setiabudi, Jakarta Selatan. Saksi yang diperiksa kali ini berjumlah 6 orang.
Kanit Reskrim Polsek Setiabudi, Kompol Suparmin menjelaskan, salah satu dari enam saksi tambahan tersebut adalah korban yang baru sembuh dan pelaksana proyek.
"Kita masih pemeriksaan saksi-saksi, banyak itu belum dimintain keterangan saksi-saksi. Korban juga yang sembuh juga baru dimintain keterangan dan dari pelaksana proyeknya kita minta keterangan," ujar Suparmin, Senin (4/7/2022).
Baca juga: Tandon Air Proyek Stasiun LRT Setiabudi Jebol, Polisi Periksa 3 Saksi
Kendati demikian karena masih dalam pemeriksaan, Suparmin menjelaskan, kasus tersebut belum naik penyidikan. "Belum, belum (naik penyidikan). Kan nanti kita gelar dulu. Kalau memang tidak ada unsur tindak pidana, kita enggak naikkan ini. Kalau ada unsur kelalaian kita naikkan. Kan gitu," kata Suparmin.
Sebelumnya, jebolnya bak penampungan air itu terjadi pada Selasa (28/6/2022) sore, sekitar pukul 16.15 WIB, yang mana jebolnya bak penampungan itu ditandai dengan suara pecahnya bak. Air yang deras dari bak penampungan itu lantas mengenai sejumlah korban itu.
Polisi hingga saat ini masih mencari tahu penyebab jebolnya bak penampungan air Stasiun LRT Setiabudi. Kejadian itu juga sempat viral di media sosial Instagram.
Lihat Juga: Program Tanam 3 Juta Pohon dan Perbanyak RTH, Suswono: Turunkan Suhu di Jakarta 2 Derajat
Kanit Reskrim Polsek Setiabudi, Kompol Suparmin menjelaskan, salah satu dari enam saksi tambahan tersebut adalah korban yang baru sembuh dan pelaksana proyek.
"Kita masih pemeriksaan saksi-saksi, banyak itu belum dimintain keterangan saksi-saksi. Korban juga yang sembuh juga baru dimintain keterangan dan dari pelaksana proyeknya kita minta keterangan," ujar Suparmin, Senin (4/7/2022).
Baca juga: Tandon Air Proyek Stasiun LRT Setiabudi Jebol, Polisi Periksa 3 Saksi
Kendati demikian karena masih dalam pemeriksaan, Suparmin menjelaskan, kasus tersebut belum naik penyidikan. "Belum, belum (naik penyidikan). Kan nanti kita gelar dulu. Kalau memang tidak ada unsur tindak pidana, kita enggak naikkan ini. Kalau ada unsur kelalaian kita naikkan. Kan gitu," kata Suparmin.
Sebelumnya, jebolnya bak penampungan air itu terjadi pada Selasa (28/6/2022) sore, sekitar pukul 16.15 WIB, yang mana jebolnya bak penampungan itu ditandai dengan suara pecahnya bak. Air yang deras dari bak penampungan itu lantas mengenai sejumlah korban itu.
Polisi hingga saat ini masih mencari tahu penyebab jebolnya bak penampungan air Stasiun LRT Setiabudi. Kejadian itu juga sempat viral di media sosial Instagram.
Lihat Juga: Program Tanam 3 Juta Pohon dan Perbanyak RTH, Suswono: Turunkan Suhu di Jakarta 2 Derajat
(maf)