Antisipasi Lonjakan Varian BA.4 dan BA.5, Wisma Atlet Siagakan Tower 5

Selasa, 14 Juni 2022 - 11:23 WIB
loading...
Antisipasi Lonjakan...
Kapuskes Mayjen TNI Budiman. Foto/MPI/M Refi Sandi
A A A
JAKARTA - Rumah Sakit Darurat Covid-19 (RSDC) Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta Pusat menyiagakan Tower 5. Hal itu sebagai langkah antisipasi lonjakan kasus Covid-19 imbas kemunculan sub varian BA.4 dan BA.5 di Jakarta juga Bali.

”Tower yang dipergunakan di Wisma Atlet ini adalah tower satu untuk SDM yang bersifat umum kemudian Tower 2 itu untuk tempat tinggalnya relawan untuk yang wanita dan juga untuk menejemen,” ujar Kapuskes Mayjen TNI Budiman, Selasa (14/6/2022).

”Kemudian tower 3 untuk relawan laki-laki tower 4 dan 7 sementara dikosongkan sekarang tower 5 juga disiagakan, Tower 6 kita pakai,” katanya.

Budiman mengatakan sebanyak ribuan tempat tidur telah disiapkan untuk menghadapi lonjakan kasus Covid-19. ”Jumlah persediaan tempat tidur 3.801 itu sudah kita siapkan standby,” ucapnya.



Lebih lanjut, Budiman meminta masyarakat tidak perlu takut dan panik dengan munculnya sub varian Omicron BA.4 serta BA.5.

”Akan tetapi sebetulnya kita tidak perlu takut ini sudah bisa diprediksi ya, apalagi kalau kita membaca BA.4 dan BA.5 itu sendiri sebetulnya ke salah satu varian omicron yang ternyata tidak signifikan, menimbulkan gejala yang berat tidak, jadi kita tidak perlu takut,”

Sebagai informasi, jumlah pasien yang sedang dalam perawatan di RSDC Wisma Atlet Selasa (14/6) pagi berjumlah 43 orang atau bertambah 8. Sementara itu, kasus aktif Covid-19 di Jakarta berdasar data Senin (13/6) tercatat naik 165 kasus dengan total 2.379 orang terkonfirmasi positif.

Perkembangan varian BA.4 dan BA.5 di Indonesia telah terdeteksi sejak Januari 2022. Menurut Ketua Pokja Infeksi Pengurus Pusat Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI) dr Erlina Burhan, SpP(K) pada hari Minggu (12/6) kemarin, ditemukan empat kasus lokal di Jakarta.

Dalam paparannya, dr Erlina mengatakan jika dari jumlah kasus yang terdeteksi 8, salah satunya mengalami gejala berat. Diketahui pasien belum melakukan vaksin dosis ketiga atau booster.”Ini satu-satunya (pasien) mengalami gejala lebih berat. Ada batuk, sesak napas, sakit kepala, lemah, mual, muntah, nyeri abdomen,” tutur dr Erlina.
(ams)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1365 seconds (0.1#10.140)