Massa FPI Palsu Beraksi di Patung Kuda, Siapa di Balik Ini?

Senin, 06 Juni 2022 - 18:51 WIB
loading...
Massa FPI Palsu Beraksi di Patung Kuda, Siapa di Balik Ini?
Ketua DPP FPI Bidang Advokasi Aziz Yanuar. Foto: Dok SINDOnews
A A A
JAKARTA - Massa mengatasnamakan Front Persaudaraan Islam (FPI) beraksi di Patung Kuda, Jakarta Pusat, Senin (6/6/2022) siang. Ketua DPP FPI Bidang Advokasi Aziz Yanuar menyatakan gerakan tersebut tidak dikenal alias FPI palsu.

"Suara FPI memang seksi untuk menjadi daya tarik politik sehingga klaim mengatasnamakan FPI patut dipertanyakan siapa di balik ini semua?" ujar Aziz, Senin (6/6/2022).
Baca juga: Rekening FPI Diblokir, Ini Penjelasan OJK

Surat edaran dari FPI tersebut mengklaim bahwa ada seruan aksi mendukung salah satu kandidat calon Presiden 2024. "Beberapa hari sebelumnya mereka lewat medsos telah menyebarkan undangan aksi tersebut dengan kop surat FPI yang dipalsukan tanpa dibubuhkan tanda tangan maupun stempel dengan mengatasnamakan M Fahril sebagai koordinator aksi," tulis surat edaran itu.

DPP FPI sejak berdiri hingga saat ini tidak pernah terlibat dalam aksi dukung mendukung capres 2024. DPP FPI juga hingga saat ini belum menentukan sikap apa pun terkait capres 2024.

Menurut Aziz, FPI dari tingkat pusat sampai ranting tidak pernah mengundang, menggerakkan, dan melakukan aksi dengan tema apa pun pada Senin 6 Juni 2022. Apabila ada yang melakukan aksi mengatasnamakan Front Persaudaraan Islam, maka dapat dipastikan adalah aksi fiktif dan palsu.

Kemudian, FPI melihat adanya operasi intelijen hitam dengan metode false flag yang didesain untuk memainkan kembali narasi Islamofobia dengan mendeskreditkan elemen umat Islam.
Baca juga: Cerita Habib Rizieq soal Pembubaran FPI

"Front Persaudaraan Islam tetap fokus mencerdaskan kehidupan bangsa lewat dakwah dan amar ma'ruf nahi munkar serta mewujudkan kesejahteraan umum lewat program sosial kemanusiaan," katanya.

FPI meminta aparat penegak hukum mengusut dan mengambil tindakan tegas kepada pihak-pihak yang terlibat dalam aksi fiktif dan palsu tersebut sekaligus menyerukan kepada setiap elemen masyarakat agar tidak terprovokasi.
(jon)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.3267 seconds (0.1#10.140)