Ditolak Berobat Klinik, Perempuan Tua Meninggal di Becak saat Perjalanan Menuju RSUD Kota Tangerang
loading...
A
A
A
TANGERANG - Pelayanan kesehatan di Kota Tangerang kembali disorot. Lantaran terlambat mendapatkan pelayanan medis, seorang perempuan tua meninggal dunia di becak.
Peristiwa yang menimpa Ainah (70), warga Kelurahan Babakan, Kota Tangerang ini terjadi pada Rabu 22 April 2020 malam. Saat itu, dia mengeluhkan sakit dada dan sesak napas.
Engkom, keponakan korban yang membawanya berobat mengatakan, Ainah langsung dibawa dengan becak ke klinik. Dia ditemani anak-anaknya, namun klinik tak melayani.
"Klinik tidak melayani karena sudah larut malam. Saat itu, sekitar jam setengah 11 malam. Karena panik, Ainah dibawa ke RSUD Kota Tangerang," ujar Engkom di rumahnya Kecamatan Tangerang, Jumat (24/4/2020).
Selama perjalanan ke RSUD Kota Tangerang, Ainah sedang merasakan sakit yang luar biasa sehingga terus merintih. Anak-anaknya yang mendampingi pun tampak semakin panik.
Diduga lantaran telat mendapat pertolongan medis, Ainah akhirnya meninggal di atas becak. Setibanya di RSUD Kota Tangerang, dokter mengonfirmasi kabar itu. (Baca juga: RSUP Persahabatan Persiapkan 200 Tempat Tidur Khusus Pasien Covid-19)
Direktur RSUD Kota Tangerang dr Henny Herlina menjelaskan, saat Ainah datang ke RSUD, dokter jaga di lobi langsung menerimanya dan melakukan pemeriksaan.
"Namun, kondisinya sudah tidak bernyawa. Sudah ditawarkan untuk diperiksa lanjutan di IGD dengan protokol Covid-19 bagi jenazah," ungkapnya.
Tidak hanya itu, pihak RSUD juga menawarkan kepada keluarga Ainah untuk dilakukan isolasi dengan penanganan Covid-19, tetapi pihak keluarga menolaknya.
"Kami juga telah berusaha membantu untuk menghubungi mobil jenazah milik Pemkot Tangerang. Namun, di saat bersamaan seluruh mobil jenazah sedang melayani masyarakat yang lain," kata Henny. (Baca juga: 26 Nakes Hasil Swab Test Negatif Corona, 25 Masih Menunggu Pemeriksaan Lab)
Lebih jauh, Dinkes Kota Tangerang bahkan memberikan surat teguran kepada pihak klinik yang menolak pengobatan Ainah. Itu disampaikan Kepala Dinas Kesehatan Kota Tangerang Liza Puspadewi.
"Surat teguran telah diberikan pada pengelola klinik Yayasan Kesuma Sakti (YKS) atas kejadian meninggalnya seorang warga pada Rabu 22 April 2020. Pagi tadi yang bersangkutan sudah dipanggil," ucapnya.
Saat kejadian, klinik YKS mengaku telah menyarankan ke keluarga agar pasien dibawa ke rumah sakit swasta terdekat agar cepat dapat perawatan. Namun, Dinkes Kota Tangerang tidak bisa menerima begitu saja keterangan pihak klinik dan memberi teguran keras kepada pengelola. Liza berharap kasus serupa tidak terulang kembali di wilayah Kota Tangerang.
Lihat Juga: Anak Meninggal Diduga Korban Malapraktik, Keluarga Laporkan Puskesmas di Cianjur ke Polisi
Peristiwa yang menimpa Ainah (70), warga Kelurahan Babakan, Kota Tangerang ini terjadi pada Rabu 22 April 2020 malam. Saat itu, dia mengeluhkan sakit dada dan sesak napas.
Engkom, keponakan korban yang membawanya berobat mengatakan, Ainah langsung dibawa dengan becak ke klinik. Dia ditemani anak-anaknya, namun klinik tak melayani.
"Klinik tidak melayani karena sudah larut malam. Saat itu, sekitar jam setengah 11 malam. Karena panik, Ainah dibawa ke RSUD Kota Tangerang," ujar Engkom di rumahnya Kecamatan Tangerang, Jumat (24/4/2020).
Selama perjalanan ke RSUD Kota Tangerang, Ainah sedang merasakan sakit yang luar biasa sehingga terus merintih. Anak-anaknya yang mendampingi pun tampak semakin panik.
Diduga lantaran telat mendapat pertolongan medis, Ainah akhirnya meninggal di atas becak. Setibanya di RSUD Kota Tangerang, dokter mengonfirmasi kabar itu. (Baca juga: RSUP Persahabatan Persiapkan 200 Tempat Tidur Khusus Pasien Covid-19)
Direktur RSUD Kota Tangerang dr Henny Herlina menjelaskan, saat Ainah datang ke RSUD, dokter jaga di lobi langsung menerimanya dan melakukan pemeriksaan.
"Namun, kondisinya sudah tidak bernyawa. Sudah ditawarkan untuk diperiksa lanjutan di IGD dengan protokol Covid-19 bagi jenazah," ungkapnya.
Tidak hanya itu, pihak RSUD juga menawarkan kepada keluarga Ainah untuk dilakukan isolasi dengan penanganan Covid-19, tetapi pihak keluarga menolaknya.
"Kami juga telah berusaha membantu untuk menghubungi mobil jenazah milik Pemkot Tangerang. Namun, di saat bersamaan seluruh mobil jenazah sedang melayani masyarakat yang lain," kata Henny. (Baca juga: 26 Nakes Hasil Swab Test Negatif Corona, 25 Masih Menunggu Pemeriksaan Lab)
Lebih jauh, Dinkes Kota Tangerang bahkan memberikan surat teguran kepada pihak klinik yang menolak pengobatan Ainah. Itu disampaikan Kepala Dinas Kesehatan Kota Tangerang Liza Puspadewi.
"Surat teguran telah diberikan pada pengelola klinik Yayasan Kesuma Sakti (YKS) atas kejadian meninggalnya seorang warga pada Rabu 22 April 2020. Pagi tadi yang bersangkutan sudah dipanggil," ucapnya.
Saat kejadian, klinik YKS mengaku telah menyarankan ke keluarga agar pasien dibawa ke rumah sakit swasta terdekat agar cepat dapat perawatan. Namun, Dinkes Kota Tangerang tidak bisa menerima begitu saja keterangan pihak klinik dan memberi teguran keras kepada pengelola. Liza berharap kasus serupa tidak terulang kembali di wilayah Kota Tangerang.
Lihat Juga: Anak Meninggal Diduga Korban Malapraktik, Keluarga Laporkan Puskesmas di Cianjur ke Polisi
(jon)