Dukung Forkabi, Wagub Ariza: Kontribusinya Luar Biasa untuk Pemprov DKI
loading...
A
A
A
Forkabi lahir dari reformasi. Dibentuknya Forkabi akibat sering bentrok antaretnis di Jakarta. Dulu, dengan reformasi kita pelaku di kampung sendiri, di Jakarta perwakilan Betawi bisa dihitung dengan jari. Dengan reformasi banyak jadi anggota dewan dari Betawi.
Baca juga: Forkabi Bagikan 400 Sembako kepada Warga Terdampak Covid-19
Ghoni mengungkapkan, Husen Sani sudah lanjut usia saat mendirikan Forkabi. Tahun 2000 kami lakukan penggalangan, tahun 2021 kami deklarasi Forkabi. Saya pendiri di Jaksel. Sampai membesarkan tingkat subran khususnya di Jaksel.
“Waktu itu untuk seragam Forkabi saja susah. Bahkan semau gue aja malah ada yang bajunya compang,” ucap Ghoni.
Saat ini, Forkabi banyak menghasilkan kader yang sudah jadi. Insyaallah orang-orang Betawi merupakan bagian pemda. “Tak boleh alergi dengan politik. Milad ke -21 terutama jangan adat yang ke depankan. Otak yang harus kita ke depankan. Kalau sudah merasa kalah ya sudah. Hukum yang bicara. Kalau kita masuk ranah hukum. Kalau ini yang menang ya legowo. Itu jiwa kepemimpinan yang tak haus kekuasaan,” ungkap Ghoni
“Pimpinan kita tak boleh haus kekuasaan. Tapi, rebut dengan sehat. Milad 21 sangat luar biasa. Yang strukturnya sampai RT/TW. Forkabi ini lengkap. Kita sama-sama bangun agar organisasi ini besar. Jangan arogansi, bangun kepercayaan pada masyarakat. Tunjukkan kita baik. Organisasi ini lebih baik. Forkabi yang dikenang kesantunannya bukan arogansi,” tambahnya.
Lihat Juga: Profil Mirdiyanti Heru Budi Hartono, Istri Pj Gubernur DKI Jakarta yang Pernah Menduniakan Angklung
Baca juga: Forkabi Bagikan 400 Sembako kepada Warga Terdampak Covid-19
Ghoni mengungkapkan, Husen Sani sudah lanjut usia saat mendirikan Forkabi. Tahun 2000 kami lakukan penggalangan, tahun 2021 kami deklarasi Forkabi. Saya pendiri di Jaksel. Sampai membesarkan tingkat subran khususnya di Jaksel.
“Waktu itu untuk seragam Forkabi saja susah. Bahkan semau gue aja malah ada yang bajunya compang,” ucap Ghoni.
Saat ini, Forkabi banyak menghasilkan kader yang sudah jadi. Insyaallah orang-orang Betawi merupakan bagian pemda. “Tak boleh alergi dengan politik. Milad ke -21 terutama jangan adat yang ke depankan. Otak yang harus kita ke depankan. Kalau sudah merasa kalah ya sudah. Hukum yang bicara. Kalau kita masuk ranah hukum. Kalau ini yang menang ya legowo. Itu jiwa kepemimpinan yang tak haus kekuasaan,” ungkap Ghoni
“Pimpinan kita tak boleh haus kekuasaan. Tapi, rebut dengan sehat. Milad 21 sangat luar biasa. Yang strukturnya sampai RT/TW. Forkabi ini lengkap. Kita sama-sama bangun agar organisasi ini besar. Jangan arogansi, bangun kepercayaan pada masyarakat. Tunjukkan kita baik. Organisasi ini lebih baik. Forkabi yang dikenang kesantunannya bukan arogansi,” tambahnya.
Lihat Juga: Profil Mirdiyanti Heru Budi Hartono, Istri Pj Gubernur DKI Jakarta yang Pernah Menduniakan Angklung
(jon)