Terkuak, Pelaku Pengeroyokan Kesal dengan Ulah Ade Armando di Media Sosial
loading...
A
A
A
JAKARTA - Penggiat media sosial Ade Armando menjadi korban pengeroyokan massa demo 11 April di depan Gedung DPR-MPR RI, Jakarta Pusat. Hingga kini, polisi telah menangkap tiga orang pelaku pengeroyokan Ade Armando, sedangkan tiga lainnya masih buron.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Endra Zulpan mengatakan, saat ini polisi telah mengidentifikasi enam orang pelaku. Dari enam orang tersebut, tiga pelaku sudah ditangkap.
"Polda Metro Jaya berhasil melakukan identifikasi pada pelaku pemukulan Ade Armando. Ada enam orang yang kami jadikan tersangka," kata Zulpan dalam keterangannya, Selasa 12 April 2022.
Identitas pemukul Ade Armando yang pertama yaitu Muhammad Bagja dan Komar. Bagja ditangkap di Jakarta sedangkan Komar tertangkap di kawasan Jonggol.Berdasarkan keterangan, sambungnya, pelaku mengaku nekat memukul Ade karena kesal dengan perkataannya di media sosial.
"Bagja sampaikan dalam pemeriksaan yang bersangkutan kesal dengan apa yang disuarakan korban di media sosial," kata Zulpan di Mapolda Metro Jaya, Rabu 13 April 2022.
Zulpan menambahkan, pelaku kesal karena perkataan Ade Armando di media sosial yang hanya memunculkan polemik di masyarakat dan Bagja tidak setuju hal itu. Ia langsung menghampiri Ade Armando dan memukulinya saat berada di lokasi aksi unjuk rasa Senin 11 April 2022 di depan Gedung DPR.
"Selama ini, ia lihat di medsos Ade suarakan hal-hal bertentangan dengan pelaku sehingga lakukan pemukulan," katanya.
Pelaku lain yang bernama Komar juga sudah tertangkap. Komar diketahui hanya ikut-ikutan terprovokasi oleh massa ketika berlangsung pengeroyokan. "Komar melakukan pemukulan karena terprovokasi dengan situasi yang ada di TKP," kata Zulpan.
Pelaku yang terbaru Dhia Ul Haq yang ditangkap di Pondok Pesantren Kawasan Serpong, Tanggerang Selatan. Dhia yang saat demo itu terlihat memakai topi hitam, melakukan penyerangan pertama kali terhadap Ade Armando.
"Iya (Dhia Ul Haq ditangkap)," kata Kombes Pol Zulpan.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Endra Zulpan mengatakan, saat ini polisi telah mengidentifikasi enam orang pelaku. Dari enam orang tersebut, tiga pelaku sudah ditangkap.
"Polda Metro Jaya berhasil melakukan identifikasi pada pelaku pemukulan Ade Armando. Ada enam orang yang kami jadikan tersangka," kata Zulpan dalam keterangannya, Selasa 12 April 2022.
Identitas pemukul Ade Armando yang pertama yaitu Muhammad Bagja dan Komar. Bagja ditangkap di Jakarta sedangkan Komar tertangkap di kawasan Jonggol.Berdasarkan keterangan, sambungnya, pelaku mengaku nekat memukul Ade karena kesal dengan perkataannya di media sosial.
"Bagja sampaikan dalam pemeriksaan yang bersangkutan kesal dengan apa yang disuarakan korban di media sosial," kata Zulpan di Mapolda Metro Jaya, Rabu 13 April 2022.
Zulpan menambahkan, pelaku kesal karena perkataan Ade Armando di media sosial yang hanya memunculkan polemik di masyarakat dan Bagja tidak setuju hal itu. Ia langsung menghampiri Ade Armando dan memukulinya saat berada di lokasi aksi unjuk rasa Senin 11 April 2022 di depan Gedung DPR.
"Selama ini, ia lihat di medsos Ade suarakan hal-hal bertentangan dengan pelaku sehingga lakukan pemukulan," katanya.
Pelaku lain yang bernama Komar juga sudah tertangkap. Komar diketahui hanya ikut-ikutan terprovokasi oleh massa ketika berlangsung pengeroyokan. "Komar melakukan pemukulan karena terprovokasi dengan situasi yang ada di TKP," kata Zulpan.
Pelaku yang terbaru Dhia Ul Haq yang ditangkap di Pondok Pesantren Kawasan Serpong, Tanggerang Selatan. Dhia yang saat demo itu terlihat memakai topi hitam, melakukan penyerangan pertama kali terhadap Ade Armando.
"Iya (Dhia Ul Haq ditangkap)," kata Kombes Pol Zulpan.