Rampung Dibangun, Taman Jaletreng 2 Tangsel Rusak Diterjang Longsor
loading...
A
A
A
TANGERANG - Taman Jaletreng 2 yang baru-baru ini rampung dikerjakan rusak parah akibat diterjang longsor. Hal itu terjadi akibat pergeseran tanah di bawah permukaan pedestrian taman.
Longsor menyebabkan rencana peresmian Taman Jaletreng 2 dalam waktu dekat terancam tertunda. Kerusakan parah meliputi lantai permukaan pedestrian taman yang hancur berantakan serta pagar besi pembatas kali yang roboh tergeser material longsor.
Informasi yang dihimpun, longsor terjadi pada pekan lalu di mana curah hujan turun cukup tinggi tiap hari. Diduga, material tanah yang berada di tepian kali Jaletreng ikut tergerus dan amblas. Apalagi sisi tebing di lokasi itu juga tak dilapisi dengan turap penyangga.
”Mungkin karena di pinggiran kali, di bawahnya nggak tahu apa ada mata air atau apa ya. Jadi saat turun hujan deras, memengaruhi lapisan tanah di bawah sampai terjadi longsor,” kata Joko, kontraktor pelaksana proyek di lokasi, Selasa (29/03/22).
Longsoran sudah diprediksi bakal terjadi sebelumnya. Sebab selain lokasi tanahnya labil, banyak pula bagian tebing di sana yang tak dilapisi turap. Ditambah lagi hujan deras kerap turun hampir tiap hari belakangan ini.”Sekarang kita lakukan pemadatan, gelar batu, terus kita cor lagi,” ucapnya.
Taman Jaletreng 2 dibangun menggunakan pagu anggaran APBD tahun 2021 senilai 12,499 miliar. LPSE Kota Tangsel diketahui, pengerjaannya dilakukan PT PT Adli Urdha yang beralamat di Griya Serang Asri, Cipocok Jaya, Kota Serang.
Sementara, Dinas Sumber Daya Air, Bina Marga dan Bina Konstruksi ( DSDABMBK) Kota Tangsel menyerahkan sepenuhnya proses perbaikan pada pihak kontraktor. Ditargetkan, beberapa hari ke depan prosesnya telah selesai.
”Ini kan dalam masa pemeliharaan kontraktor, jadi dikembalikan ke sana," terang Kepala Bidang Sumber Daya Air (SDA) DSDABMBK, Eka Wibawa. Baca juga: Sudah Rapuh, Ruangan Kelas SDN Ciheuleut Bogor Ambruk
Menurut Eka, pergeseran tanah hingga memicu longsoran di lokasi terjadi secara alamiah tanpa ada unsur kelalaian pembangunan. Kini perbaikannya akan dikerjakan sebagaimana proses pembangunan awal.”Nggak ada, memang kondisi lahannya kan labil. Kalau sheet pile nya itu sudah kuat,” jelasnya.
Dia mengakui, terdapat sisi tebing sepanjang sekira 80 meter di sana yang belum dibangun turap. Hal itu terjadi lantaran minimnya anggaran yang dialokasikan pada tahun 2021. Eka menyebut, akan meminta penganggaran kembali pada tahun 2022 ini.
Longsor menyebabkan rencana peresmian Taman Jaletreng 2 dalam waktu dekat terancam tertunda. Kerusakan parah meliputi lantai permukaan pedestrian taman yang hancur berantakan serta pagar besi pembatas kali yang roboh tergeser material longsor.
Informasi yang dihimpun, longsor terjadi pada pekan lalu di mana curah hujan turun cukup tinggi tiap hari. Diduga, material tanah yang berada di tepian kali Jaletreng ikut tergerus dan amblas. Apalagi sisi tebing di lokasi itu juga tak dilapisi dengan turap penyangga.
”Mungkin karena di pinggiran kali, di bawahnya nggak tahu apa ada mata air atau apa ya. Jadi saat turun hujan deras, memengaruhi lapisan tanah di bawah sampai terjadi longsor,” kata Joko, kontraktor pelaksana proyek di lokasi, Selasa (29/03/22).
Longsoran sudah diprediksi bakal terjadi sebelumnya. Sebab selain lokasi tanahnya labil, banyak pula bagian tebing di sana yang tak dilapisi turap. Ditambah lagi hujan deras kerap turun hampir tiap hari belakangan ini.”Sekarang kita lakukan pemadatan, gelar batu, terus kita cor lagi,” ucapnya.
Taman Jaletreng 2 dibangun menggunakan pagu anggaran APBD tahun 2021 senilai 12,499 miliar. LPSE Kota Tangsel diketahui, pengerjaannya dilakukan PT PT Adli Urdha yang beralamat di Griya Serang Asri, Cipocok Jaya, Kota Serang.
Sementara, Dinas Sumber Daya Air, Bina Marga dan Bina Konstruksi ( DSDABMBK) Kota Tangsel menyerahkan sepenuhnya proses perbaikan pada pihak kontraktor. Ditargetkan, beberapa hari ke depan prosesnya telah selesai.
”Ini kan dalam masa pemeliharaan kontraktor, jadi dikembalikan ke sana," terang Kepala Bidang Sumber Daya Air (SDA) DSDABMBK, Eka Wibawa. Baca juga: Sudah Rapuh, Ruangan Kelas SDN Ciheuleut Bogor Ambruk
Menurut Eka, pergeseran tanah hingga memicu longsoran di lokasi terjadi secara alamiah tanpa ada unsur kelalaian pembangunan. Kini perbaikannya akan dikerjakan sebagaimana proses pembangunan awal.”Nggak ada, memang kondisi lahannya kan labil. Kalau sheet pile nya itu sudah kuat,” jelasnya.
Dia mengakui, terdapat sisi tebing sepanjang sekira 80 meter di sana yang belum dibangun turap. Hal itu terjadi lantaran minimnya anggaran yang dialokasikan pada tahun 2021. Eka menyebut, akan meminta penganggaran kembali pada tahun 2022 ini.
(ams)