Profil Kompol Ade Rosa, Pengungkap Kasus Pembunuhan Hakim Agung hingga Nasrudin Zulkarnaen

Selasa, 15 Maret 2022 - 06:48 WIB
loading...
Profil Kompol Ade Rosa, Pengungkap Kasus Pembunuhan Hakim Agung hingga Nasrudin Zulkarnaen
Kapolsek Cempaka Putih Kompol Ade Rosa. Foto/Istimewa
A A A
JAKARTA - Lama berdinas di Direktorat Kriminal Umum Polda Metro Jaya membuat Kompol Ade Rosa kenyang asam garang. Beragam kasus pembunuhan dan perampokan berhasil diungkap oleh pria yang kini menjabat Kapolsek Cempaka Putih ini.

Kasus seperti Babeh, perampokan Rp15 miliar, pembunuhan Hakim Agung Kartasasmitha, hingga pembunuhan Nasrudin Zulkarnaen berhasil diungkap Tim Penyidik Ditreskrimum Polda Metro Jaya, dan Ade Rosa masuk dalam bagian penyidikan itu.

”Semua kasus itu merupakan kasus kriminal besar. Saya beruntung terlibat dalam penyidikan kasus itu,” kata pria yang mendapatkan penghargaan Bintang Bhayangkara Narariya pada tahun 2016 lalu.

Kasus yang tidak akan pernah terulang itu menjadi pengalaman yang berharga dan menjadi extraordinary crime yang menyita pusat perhatian masyarakat. Seperti kasus Babe yang terjadi pada tahun 2007 lalu.

Kasus ini sangat menguras tenaga dan emosinya sejak temuan mayat tanpa kepala di kawasan BKT Cakung. Bahkan membongkar kasus itu, polisi sempat menurunkan tim penyelam mencari potongan tubuhnya.

Membutuhkan waktu kurang 2 hari setelah temukan mayat, polisi akhirnya mengungkapkan dan mengamankan Babe. ”Kami gali keteranganya dan berhasil menemukan jenazah lainnya,” kata Ade.

Hal berbeda saat dirinya membongkar kasus pembunuhan Hakim Agung Kartasasmitha yang menyeret Tommy Soeharto dan pembunuhan Nasrudin Zulkarnaen yang juga menyeret eks Ketua KPK Antasari Azhar.

Dua kasus itu bagi Ade agak mengerikan karena sering dikaitkan dengan kondisi politik dalam negeri. ”Pada dasarnya ini menarik dan saya pastikan itu murni kriminal pembunuhan, dan bukan rekayasa,” ungkapnya.

Selain itu, Ade Rosa juga mengungkapkan beragam kasus perampokan Rp15 miliar serta teroris Dr Azhari. Bagi Ade, terbongkarnya semua kasus itu sangatlah menarik lantaran kondisi teknologi pengungkapan yang berbeda di masa lalu.

Selain komunikasi yang terbatas, kasus itu tidak mungkin terulang dalam jangka waktu sebentar. ”Pada dasarnya terbongkarnya kasus itu karena proses mulai dari cek tkp, penangkapan pelaku, hingga pencarian motifnya,” tegasnya.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2632 seconds (0.1#10.140)