Profil Irjen Wahyu Hadiningrat, Jenderal Polisi Ikut Investigasi Buru Teroris Dr Azahari
loading...
A
A
A
JAKARTA - Irjen Pol Wahyu Hadiningrat yang kini menjabat Asisten Perencanaan dan Anggaran Kapolri pernah terlibat dalam investigasi perburuan teroris Dr Azahari. Mantan Wakapolda Metro Jaya itu dibawa Komjen Pol (Purn) Gregorius “Gories” Mere yang merupakan perintis Densus 88 Antiteror untuk menangkap otak serangkaian serangan terorisme di Indonesia.
Selain Wahyu, ada sejumlah sosok penting dalam penangkapan Dr Azahari yakni Jenderal Polisi (Purn) Tito Karnavian (mantan Kapolri, saat ini Mendagri), Jenderal Polisi (Purn) Idham Azis (mantan Kapolri), Komjen Pol Petrus Reinhard Golose (Kepala BNN), Komjen Pol (Purn) M Syafii, dan Komjen Pol Rycko Amelza Dahniel (Kepala Lembaga Pendidikan dan Pelatihan Polri).
Baca juga: Profil AKBP Pratomo Widodo, Perwira Polisi yang Bikin Komika Coki Pardede Jera
Kemudian, Irjen Pol Martinus Hukom (Kadensus 88 Antiteror), Irjen Pol (Purn) Carlo Brix Tewu (Deputi Bidang Hukum dan Perundang-undangan Kementerian BUMN), serta Irjen Pol Tornagogo Sihombing (Kapolda Papua Barat).
Peran Irjen Wahyu selain dalam perburuan Dr Azahari juga dalam pengungkapan berbagai kasus ketika menduduki posisi Direskrimsus Polda Metro Jaya pada tahun 2016. Dia pernah menangani sejumlah kasus besar yang menghebohkan publik.
Kasus-kasus itu antara lain pedofilia Lolly Candys Group dan kasus investasi bodong Pandawa Group yang merugikan nasabah mencapai triliunan rupiah. Kemudian, kasus ujaran kebencian melalui media sosial yang menjerat paranormal beken Ki Gendeng Pamungkas.
Jebolan Akpol 1992 itu juga pernah menduduki posisi strategis di antaranya Kapolres Metro Bekasi Kota, Kapolres Metro Jakarta Selatan, Wadir Tipid Siber Bareskrim Polri, dan Direktur Respon Ancaman Deputi Bidang Intelijen Siber Badan Intelijen Negara (BIN).
Baca juga: Profil Kombes Roberto GM Pasaribu, Perwira Polisi Ahli Cyber Crime yang Tangkap Buronan FBI
Saat menjabat Wakil Kabareskrim Polri, Irjen Wahyu dan jajarannya menyita 200 kg sabu jaringan internasional yang disamarkan melalui karung jagung. Pengungkapan kasus ini berdasarkan operasi yang diberi nama sandi White Corn 2020.
Sebanyak 200 kg sabu berasal dari Myanmar lalu masuk ke Malaysia, Kepulauan Riau, Babel, terakhir masuk Jakarta melalui rute Pelabuhan Tanjung Priok. Dari pengungkapan kasus ini, sebanyak 4 orang ditangkap.
Berikut perjalanan karier Irjen Pol Wahyu Hadiningrat:
- Pama Polda Jabar (1993)
- Wakapolsekta Cirebon Selatan (1994)
- Kapolsek Soreang Polres Bandung (1995)
- Kasat Serse Polres Bandung (1997)
- Kasat Serse Polresta Bogor (1998)
- Kanit III Sat I Dit Reskrim Polda Jabar (2004)
- Kasat I Dit Reskrim Polda Jabar (2006)
- Kasatgaswil Jabar Densus 88/Antiteror Polri
- Kapolres Metro Bekasi Kota (2011)
- Kapolres Metro Jakarta Selatan (2012)
- Analis Kebijakan Madya Bidang Pidum Bareskrim Polri (2016)
- Direskrimsus Polda Metro Jaya (2016)
- Wadir Tipid Siber Bareskrim Polri (2017)
- Direktur Respon Ancaman Deputi Bidang Intelijen Siber BIN (2017)
- Wakapolda Metro Jaya (2018)
- Wakabareskrim Polri (2020)
- Asrena Kapolri (2021-sekarang)
Selain Wahyu, ada sejumlah sosok penting dalam penangkapan Dr Azahari yakni Jenderal Polisi (Purn) Tito Karnavian (mantan Kapolri, saat ini Mendagri), Jenderal Polisi (Purn) Idham Azis (mantan Kapolri), Komjen Pol Petrus Reinhard Golose (Kepala BNN), Komjen Pol (Purn) M Syafii, dan Komjen Pol Rycko Amelza Dahniel (Kepala Lembaga Pendidikan dan Pelatihan Polri).
Baca juga: Profil AKBP Pratomo Widodo, Perwira Polisi yang Bikin Komika Coki Pardede Jera
Kemudian, Irjen Pol Martinus Hukom (Kadensus 88 Antiteror), Irjen Pol (Purn) Carlo Brix Tewu (Deputi Bidang Hukum dan Perundang-undangan Kementerian BUMN), serta Irjen Pol Tornagogo Sihombing (Kapolda Papua Barat).
Peran Irjen Wahyu selain dalam perburuan Dr Azahari juga dalam pengungkapan berbagai kasus ketika menduduki posisi Direskrimsus Polda Metro Jaya pada tahun 2016. Dia pernah menangani sejumlah kasus besar yang menghebohkan publik.
Kasus-kasus itu antara lain pedofilia Lolly Candys Group dan kasus investasi bodong Pandawa Group yang merugikan nasabah mencapai triliunan rupiah. Kemudian, kasus ujaran kebencian melalui media sosial yang menjerat paranormal beken Ki Gendeng Pamungkas.
Jebolan Akpol 1992 itu juga pernah menduduki posisi strategis di antaranya Kapolres Metro Bekasi Kota, Kapolres Metro Jakarta Selatan, Wadir Tipid Siber Bareskrim Polri, dan Direktur Respon Ancaman Deputi Bidang Intelijen Siber Badan Intelijen Negara (BIN).
Baca juga: Profil Kombes Roberto GM Pasaribu, Perwira Polisi Ahli Cyber Crime yang Tangkap Buronan FBI
Saat menjabat Wakil Kabareskrim Polri, Irjen Wahyu dan jajarannya menyita 200 kg sabu jaringan internasional yang disamarkan melalui karung jagung. Pengungkapan kasus ini berdasarkan operasi yang diberi nama sandi White Corn 2020.
Sebanyak 200 kg sabu berasal dari Myanmar lalu masuk ke Malaysia, Kepulauan Riau, Babel, terakhir masuk Jakarta melalui rute Pelabuhan Tanjung Priok. Dari pengungkapan kasus ini, sebanyak 4 orang ditangkap.
Berikut perjalanan karier Irjen Pol Wahyu Hadiningrat:
- Pama Polda Jabar (1993)
- Wakapolsekta Cirebon Selatan (1994)
- Kapolsek Soreang Polres Bandung (1995)
- Kasat Serse Polres Bandung (1997)
- Kasat Serse Polresta Bogor (1998)
- Kanit III Sat I Dit Reskrim Polda Jabar (2004)
- Kasat I Dit Reskrim Polda Jabar (2006)
- Kasatgaswil Jabar Densus 88/Antiteror Polri
- Kapolres Metro Bekasi Kota (2011)
- Kapolres Metro Jakarta Selatan (2012)
- Analis Kebijakan Madya Bidang Pidum Bareskrim Polri (2016)
- Direskrimsus Polda Metro Jaya (2016)
- Wadir Tipid Siber Bareskrim Polri (2017)
- Direktur Respon Ancaman Deputi Bidang Intelijen Siber BIN (2017)
- Wakapolda Metro Jaya (2018)
- Wakabareskrim Polri (2020)
- Asrena Kapolri (2021-sekarang)
(jon)