Kisah Kombes Gatot Haribowo, Direktur Samapta Polda Metro Jaya Pukul Mundur GAM

Minggu, 20 Februari 2022 - 16:45 WIB
loading...
Kisah Kombes Gatot Haribowo, Direktur Samapta Polda Metro Jaya Pukul Mundur GAM
Direktur Samapta Polda Metro Jaya Kombes Pol Gatot Haribowo. Foto: MPI/Erfan Maaruf
A A A
JAKARTA - Direktur Samapta Polda Metro Jaya Kombes Pol Gatot Haribowo mengisahkan pengalamannya melumpuhkan anggota Gerakan Aceh Merdeka (GAM) . Jebolan Akpol 1991 itu telah malang melintang khususnya di satuan Korps Brimob.

Salah satu pertempuran yang tak terlupakan Gatot ketika melawan GAM. Saat itu, dia yang sebagai Komandan Kompi melakukan penjagaan bersama 4 anggotanya. Kemudian, dia mendapatkan serangan anggota GAM lalu Gatot ditinggal anggotanya.
Baca juga: Profil Kompol Akhmad Alexander Yurikho, Kasat Reskrim Polres Metro Bekasi Kota yang Hobi Main Band

Dia pun harus menghadapi 4 anggota GAM. Tak mau mundur, dia terus melawan hingga akhirnya berhasil memukul mundur GAM, bahkan dapat melumpuhkan satu musuh.

"Menantang bertaruh nyawa saat itu. Saya ditinggal lari oleh anggota saya. Empat orang saya hadapi dengan selamat. Saya bahkan bisa mendapatkan satu GAM dalam posisi meninggal dengan senjata AK 47," ujar Gatot, Minggu (20/2/2022).

Atas aksi heroik tersebut, Kombes Gatot mendapatkan penghargaan dari Komandan Korps Brimob dan mendapatkan sekolah di Pendidikan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK).

Pengalaman yang tidak kalah berkesan, ketika bertugas sebagai Karo Ops Polda Papua. Saat itu, terjadi kericuhan akibat isu rasis menimpa mahasiswa Papua di Surabaya dan Malang, pada 16-17 Agustus 2019.

Dalam peristiwa itu terjadi pengiriman bantuan kendali operasi (BKO) besar-besaran bahkan melebihi jumlah BKO pada ajang PON Papua 2021 lalu. "Waktu itu BKO di sana hampir 10 ribu tersebar di seluruh Papua waktu kerusuhan di Jayapura," kata Gatot kembali mengenang.

Sebagai Karo Ops, dia tak menyangka 10 personel BKO bergerak di bawah perintahnya. Tidak hanya mempersiapkan teknis pengamanan, dia juga harus menyediakan tempat tidur hingga konsumsi hingga buang air.

"Kita lobi pemerintah agar perkantoran yang mungkin bisa dimanfaatkan untuk tempat tinggal mereka. Karena bukan hanya satu dua orang, ini ribuan. Kita harus persiapkan juga MCK,” ucapnya.

Tak hanya rumah dinas Kapolda dan Wakapolda serta pejabat lain, dia juga meminta tolong pada anggota Polri yang bertugas di Papua untuk berbagi tempat di rumah dinasnya.
Baca juga: Profil AKBP Setyo Koes, Wakapolres Jakpus Momok Pemburu Mafia Tanah dan Preman
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1075 seconds (0.1#10.140)