Angka Kematian Didominasi yang Belum Vaksin Lengkap, Anies: Tuntaskan Vaksinasi

Rabu, 09 Februari 2022 - 05:44 WIB
loading...
Angka Kematian Didominasi yang Belum Vaksin Lengkap, Anies: Tuntaskan Vaksinasi
Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan mengimbau warga Ibu Kota segera menuntaskan vaksinasi Covid-19. Foto/IG
A A A
JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta, Anies Rasyid Baswedan mengimbau warga Ibu Kota segera menuntaskan vaksinasi Covid-19. Hal ini penting agar terhindar dari kemungkinan terburuk akibat terinfeksi Covid-19 yakni kematian.



"Kebanyakan kasus kematian masih didominasi oleh warga yang belum mendapatkan vaksin lengkap," kata Anies dalam keterangannya di akun instagram pribadinya, Selasa (8/2/2022) malam.



Dengan catatan tersebut, mantan menteri pendidikan dan kebudayaan (Mendikbud) ini menegaskan bahwa vaksinasi Covid-19 yang digencarkan pemerintah menjadi sangat penting untuk dilakukan oleh masyarakat. Sebab, vaksin bisa menjadi salah satu proteksi diri dalam wabah Covid-19 yang kian melonjak belakangan ini.

"Oleh karena itu, bagi semuanya saya ingin mengingatkan kembali untuk mari kita menuntaskan vaksinasi, juga mengejar booster bila sudah mendapatkan tiket untuk vaksinasi dosis ketiga di aplikasi PeduliLindungi dan juga bisa booking lewat aplikasi Jaki atau langsung datang ke fasilitas kesehatan," ujarnya.

Anies memaparkan bahwa untuk angka kematian, trennya tidak mengikuti tren gelombang kedua. Bila pada saat puncak gelombang kedua yang lalu, angka kematian positif Covid-19 mencapai 200-an sehari, saat ini angka kematian Covid-19 dalam kisaran 30 per hari.

"Walaupun angka kematian ini jauh lebih rendah dibandingkan saat gelombang delta, tapi kita semua sadar satu kematian saja akibat Covid-19 tetap terlalu banyak dan harus dicegah sekuat tenaga," tuturnya.

Anies menuturkan bahwa angka kematian yang lebih rendah kali ini disatu sisi bisa membuat lebih tenang dan tidak perlu panik karena akan mengalami keadaan seperti di gelombang delta kemarin. Tapi di sisi lain, ia meminta agar jangan sampai membuat terlena, apalagi menyepelekan keadaan.

"Walaupun fatality rate lebih rendah, tapi bila jumlah kasusnya berlipat lebih banyak, maka jumlah kematian absolut tetap bisa tinggi seperti gelombang kedua. Ini yang harus kita cegah sama-sama," pungkasnya.
(maf)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1937 seconds (0.1#10.140)