Anies: Kasus Harian Covid-19 di DKI Lebihi Rekor dari Puncak Gelombang Kedua
loading...
A
A
A
JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta, Anies Rasyid Baswedan menyampaikan situasi terkini tentang penanganan kasus Covid-19 di DKI Jakarta. Dalam laporannya, dia menyebut kasus harian pada bulan Februari ini ternyata sudah melebihi rekor penambahan kasus harian pada saat puncak gelombang kedua lalu.
Baca juga: Satgas Optimistis Kasus Covid-19 Turun Sebelum Lebaran
Anies menyampaikan bahwa per tanggal 7 Februari 2022 kemarin, kasus aktif di Jakarta sudah mencapai angka 74 ribu. Bahkan, dua hari sebelumnya, yaitu tanggal 6 Februari penambahan kasus harian mencapai angka 15.825 kasus baru dalam sehari.
"Jumlah kasus baru ini melebihi rekor penambahan kasus harian yang pernah terjadi sebelumnya pada 12 Juli 2021," kata Anies dalam keterangannya di akun instagram pribadinya, Selasa (8/2/2022) malam.
Eks Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) itu menyampaikan, pada saat puncak gelombang kedua kemarin, kasus hariannya itu mencapai 14.500.
"Sehingga kita jumlah kasus hariannya sudah lebih tinggi dibandingkan pada saat kita mengalami puncak gelombang kedua," ujarnya.
Sementara kata dia, untuk angka kematian, trennya tidak mengikuti tren gelombang kedua. Bila pada saat puncak gelombang kedua yang lalu, angka kematian positif covid mencapai 200an sehari, saat ini angka kematian covid dalam kisaran 30 per hari.
"Walaupun angka kematian ini jauh lebih rendah dibandingkan saat gelombang delta, tapi kita semua sadar satu kematian saja akibat Covid-19 tetap terlalu banyak dan harus dicegah sekuat tenaga," tuturnya.
Anies menuturkan, angka kematian yang lebih rendah kali ini disatu sisi bisa membuat lebih tenang dan tidak perlu panik karena akan mengalami keadaan seperti di gelombang delta kemarin. Tapi di sisi lain, ia meminta agar jangan sampai membuat terlena, apalagi menyepelekan keadaan.
"Walaupun fatality rate lebih rendah, tapi bila jumlah kasusnya berlipat lebih banyak, maka jumlah kematian absolut tetap bisa tinggi seperti gelombang kedua. Ini yang harus kita cegah sama-sama," pungkasnya.
Baca juga: Satgas Optimistis Kasus Covid-19 Turun Sebelum Lebaran
Anies menyampaikan bahwa per tanggal 7 Februari 2022 kemarin, kasus aktif di Jakarta sudah mencapai angka 74 ribu. Bahkan, dua hari sebelumnya, yaitu tanggal 6 Februari penambahan kasus harian mencapai angka 15.825 kasus baru dalam sehari.
"Jumlah kasus baru ini melebihi rekor penambahan kasus harian yang pernah terjadi sebelumnya pada 12 Juli 2021," kata Anies dalam keterangannya di akun instagram pribadinya, Selasa (8/2/2022) malam.
Eks Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) itu menyampaikan, pada saat puncak gelombang kedua kemarin, kasus hariannya itu mencapai 14.500.
"Sehingga kita jumlah kasus hariannya sudah lebih tinggi dibandingkan pada saat kita mengalami puncak gelombang kedua," ujarnya.
Sementara kata dia, untuk angka kematian, trennya tidak mengikuti tren gelombang kedua. Bila pada saat puncak gelombang kedua yang lalu, angka kematian positif covid mencapai 200an sehari, saat ini angka kematian covid dalam kisaran 30 per hari.
"Walaupun angka kematian ini jauh lebih rendah dibandingkan saat gelombang delta, tapi kita semua sadar satu kematian saja akibat Covid-19 tetap terlalu banyak dan harus dicegah sekuat tenaga," tuturnya.
Anies menuturkan, angka kematian yang lebih rendah kali ini disatu sisi bisa membuat lebih tenang dan tidak perlu panik karena akan mengalami keadaan seperti di gelombang delta kemarin. Tapi di sisi lain, ia meminta agar jangan sampai membuat terlena, apalagi menyepelekan keadaan.
"Walaupun fatality rate lebih rendah, tapi bila jumlah kasusnya berlipat lebih banyak, maka jumlah kematian absolut tetap bisa tinggi seperti gelombang kedua. Ini yang harus kita cegah sama-sama," pungkasnya.
(maf)