Dandim Depok Jelaskan Kronologis Video TNI Lumpuhkan dan Suntik ODGJ

Senin, 07 Februari 2022 - 22:40 WIB
loading...
Dandim Depok Jelaskan Kronologis Video TNI Lumpuhkan dan Suntik ODGJ
Babinsa Duren Mekar, Kecamatan Bojong Sari, Depok Sertu Mukidi saat melumpuhkan ODGJ Mulyadi yang membawa senjata tajam. Foto/tangkapan layar
A A A
DEPOK - Beredar sebuah video yang memperlihatkan seorang anggota TNI membekap warga hingga tersungkur ke jalan di Duren Mekar, Bojongsari, Kota Depok, untuk divaksin pada Jumat 4 Februari 2022. Pria tersebut merupakan orang dengan gangguan jiwa ( ODGJ ) yang meresahkan warga sekitar.

Dandim 0508/Depok Kolonel Inf Aulia Fahmi Dalimunthe angkat bicara mengenai video tersebut. Dia mengatakan, anggotanya saat itu sedang berusaha menenangkan pria ODGJ bernama Mulyadi. Karena, sambungnya, Mulyadi membawa senjata tajam dan warga menjadi merasa terancam kemudian melapor ke ketua RT.

“Jadi atas nama Bapak Kidan ini datang ke ketua RT, bahwa adiknya atas nama Mulyadi meresahkan masyarakat. Kebetulan adiknya ini masuk kategori ODGJ dan membawa sajam pada saat itu,” katanya di Depok, Senin (7/2/2022).

Dari laporan pihak RT kemudan diteruskan ke Sertu Mukidi yang merupakan anggota Babinsa Duren Mekar. Kemudian dilakukan koordinasi dengan Babinkantibmas, puskesmas, dinas sosial untuk mengambil langkah. Lalu semua pihak berangkat bersama ke lokasi.

“Tiba di TKP ternyata saudara Mulyadi ini sedang mengamuk membawa sajam dan masyarakat merasa terancam. Dalam situasi seperti itu ya dengan sigap petugas justru mereka ini bertaruh nyawa karena yang dihadapi ini adalah ODGJ yang membawa sajam,” ungkapnya.



Mulyadi kemudian diberi suntikan obat penenang oleh petugas kesehatan. Ditegaskan bahwa yang disuntikkan bukanlah vaksin tetapi obat penenang.

“Jadi yang disuntikan ini bukan vaksin. Biasanya kalau ODGJ ini kuat sekali tenaganya sehingga untuk dibawa ke rumah sakit dilakukanlah suntikan obat penenang,” tukasnya.

Atas viralnya video tersebut, Dandim pun berpesan agar tidak menyebarkan berita jika belum diketahui faktanya.

“Mungkin yang mengunggah pertama itu tidak tahu kronologis kejadian sesungguhnya. Alangkah lebih baik dikonfirmasi awal, sehingga tidak membuat resah masayrakat terhadap pemberitaan yang meresahkan masyarakat,” ucapnya.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2224 seconds (0.1#10.140)