Beli Minyak Goreng Murah, Warga Rela Antre Panas-panasan di Pasar Kramat Jati
loading...
A
A
A
JAKARTA - Sulitnya mendapatkan minyak goreng membuat warga rela antre berduyun-duyun di area parkir Pasar Kramat Jati, Jakarta Timur, Kamis (3/2/2022).
Puluhan warga sengaja datang membawa jirigen untuk membeli minyak goreng, karena harganya relatif murah, yakni berkisar antara Rp10.500 hingga Rp11.700 per kilogram.
Baca juga: Janji Mendag: Harga Minyak Goreng di Pasar 4 Hari Lagi Seragam Rp14.000/Liter
Hartini (37), salah satu warga yang ikut antre membeli minyak goreng mengatakan rela antre karena harga yang ditawarkan lebih murah dari harga eceran di pasar tradisional dan minimarket.
"Dapat info dari anak, dikasih tahu ada minta goreng murah, langsung saya ke sini bawa jerigen. Ini baru ada hari ini, kemarin enggak ada seperti ini soalnya," kata Hartini.
Meski mendapat harga murah, Hartini sedikit kecewa lantaran minyak goreng yang diperolehnya bukan yang bermerwk. Minyak goreng itu didatangkan langsung oleh Kementerian Perdagangan melalui produsen menggunakan mobil tangki.
"Mau gimana lagi, dapatnya yang ini. Enggak apa-apa antre panas-panasan yang penting pulang bawa minyak goreng penuh satu jerigen. Mau beli di pasar atau minimarket sekarang tetap susah cari minyak goreng," ujarnya.
Fatimah (58), warga lainnya mengaku terpaksa ikut antre membeli minyak goreng di mobil tangki karena pembeliannya tidak dibatasi. Oleh karena itu, besar harapan Fatimah agar kegiatan serupa kembali digelar produsen minyak goreng dengan menggelar pasar murah yang menjual barang dengan kualitas lebih bagus.
"Kalau bisa jangan cuman hari ini saja ada seperti ini. Harus ada pasar murah dari pemerintah juga. Jadi minyak goreng yang dijual murah tapi kualitasnya bagus. Kalau ini dari mobil tangki," tuturnya.
Puluhan warga sengaja datang membawa jirigen untuk membeli minyak goreng, karena harganya relatif murah, yakni berkisar antara Rp10.500 hingga Rp11.700 per kilogram.
Baca juga: Janji Mendag: Harga Minyak Goreng di Pasar 4 Hari Lagi Seragam Rp14.000/Liter
Hartini (37), salah satu warga yang ikut antre membeli minyak goreng mengatakan rela antre karena harga yang ditawarkan lebih murah dari harga eceran di pasar tradisional dan minimarket.
"Dapat info dari anak, dikasih tahu ada minta goreng murah, langsung saya ke sini bawa jerigen. Ini baru ada hari ini, kemarin enggak ada seperti ini soalnya," kata Hartini.
Meski mendapat harga murah, Hartini sedikit kecewa lantaran minyak goreng yang diperolehnya bukan yang bermerwk. Minyak goreng itu didatangkan langsung oleh Kementerian Perdagangan melalui produsen menggunakan mobil tangki.
"Mau gimana lagi, dapatnya yang ini. Enggak apa-apa antre panas-panasan yang penting pulang bawa minyak goreng penuh satu jerigen. Mau beli di pasar atau minimarket sekarang tetap susah cari minyak goreng," ujarnya.
Fatimah (58), warga lainnya mengaku terpaksa ikut antre membeli minyak goreng di mobil tangki karena pembeliannya tidak dibatasi. Oleh karena itu, besar harapan Fatimah agar kegiatan serupa kembali digelar produsen minyak goreng dengan menggelar pasar murah yang menjual barang dengan kualitas lebih bagus.
"Kalau bisa jangan cuman hari ini saja ada seperti ini. Harus ada pasar murah dari pemerintah juga. Jadi minyak goreng yang dijual murah tapi kualitasnya bagus. Kalau ini dari mobil tangki," tuturnya.
(thm)