Bima Arya Pastikan Tempat Tidur di RS hanya Diisi Pasien Covid-19
loading...
A
A
A
JAKARTA - Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto akan berkoordinasi dengan sejumlah pimpinan rumah sakit (RS) untuk memastikan tempat tidur di RS rujukan Covid-19 . Bima juga memastikan, tempat tidur itu juga hanya diisi pasien gejala sedang atau berat.
"(BOR) sekitar 30 persen, sekarang saya akan rapat dengan pimpinan rumah sakit untuk memastikan hanya gejala sedang dan berat saja. Jadi jangan ringan dirawat di rumah sakit karena akan lonjakan lagi angka BOR, saya berharap itu bisa dikelola," kata Bima kepada wartawan, Kamis (3/2/2022).
Menurutnya, gejala klinis untuk menentukan kategori pasien Covid-19 sudah diatur oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Sehingga, bisa diketahui mana pasien yang harus dirawat atau tidak.
"Saya juga minta dipercepat konversinya tetapi sekali lagi hanya untuk sedang dan berat. Mana sedang mana berat itu sudah ada TOR-nya dari Kemenkes sudah ada gejala klinisnya mana yang masuk (kategori) ringan, sedang dan berat," ungkap Bima.
Untuk yang gejala ringan, lanjut Bima, cukup melakukan isolasi mandiri di rumah. Pihaknya pun akan menguatkan pemantauan di wilayah terhadap pasien yang tengah melakukan isolasi mandiri.
"Jadi jangan sampai rumah sakit penuh tapi diisi gejala ringan. Gejala ringan bahkan sedang cukup isoman. Sekarang yang penting kita akan kuatkan pemantauan isoman di wilayah-wilayah," pungkasnya.
"(BOR) sekitar 30 persen, sekarang saya akan rapat dengan pimpinan rumah sakit untuk memastikan hanya gejala sedang dan berat saja. Jadi jangan ringan dirawat di rumah sakit karena akan lonjakan lagi angka BOR, saya berharap itu bisa dikelola," kata Bima kepada wartawan, Kamis (3/2/2022).
Menurutnya, gejala klinis untuk menentukan kategori pasien Covid-19 sudah diatur oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Sehingga, bisa diketahui mana pasien yang harus dirawat atau tidak.
"Saya juga minta dipercepat konversinya tetapi sekali lagi hanya untuk sedang dan berat. Mana sedang mana berat itu sudah ada TOR-nya dari Kemenkes sudah ada gejala klinisnya mana yang masuk (kategori) ringan, sedang dan berat," ungkap Bima.
Untuk yang gejala ringan, lanjut Bima, cukup melakukan isolasi mandiri di rumah. Pihaknya pun akan menguatkan pemantauan di wilayah terhadap pasien yang tengah melakukan isolasi mandiri.
"Jadi jangan sampai rumah sakit penuh tapi diisi gejala ringan. Gejala ringan bahkan sedang cukup isoman. Sekarang yang penting kita akan kuatkan pemantauan isoman di wilayah-wilayah," pungkasnya.
(mhd)