Jumlah Pengunjung Kelenteng Bahtera Bakti Ancol Hanya 20% Dibandingkan Sebelum Pandemi
loading...
A
A
A
JAKARTA - Jumlah warga yang melakukan ibadah pada Hari Raya Imlek ke-2573 tahun ini hanya 20 persen dibandingkan sebelum masa pandemi Covid-19 . Hal itu disampaikan Humas Kelenteng Bahtera Bakti Pasir Putih Ancol Aprianto Bismoko.
Ia mengungkapkan, sebelum pandemi Covid-19, kegiatan ibadah selama dua hari berturut-turut. Namun karena ada pembatasan akibat pandemi Covid-19 maka hanya dapat dilaksanakan hingga pukul 19.00 WIB.
"Pada malam Imlek (Senin 31 Januari 2022) kita buka dari jam 6 pagi sampai jam 7 malam. Kemudian pada hari Imlek (Selasa 1/2/2022) kita juga buka di jam yang sama yakni 6 pagi sampai 7 malam," jelas Aprianto kepada wartawan di Jakarta, Selasa (1/2/2022).
Ia menyebutkan, biasanya sebelum pandemi Covid-19, para pengunjung justru semakin bertambah pada malam hingga dini hari.
"Dibandingkan tahun sebelumnya ini termasuk sepi, sudah hampir 3 tahun ini memang kita sepi banget. Kalau dulu kita 36 jam full, itu banyak sekali, sifatnya mobile. Semakin malam semakin ramai, semakin jam 12 sampai jam 1 itu ramai. Sekarang jauh beda," ungkap Aprianto.
Ia menyebutkan apabila dibandingkan dengan sebelum masa pandemi Covid-19 yakni 2020, maka jumlah pengunjung 2022 mengalami pengurangan hingga 80 persen.
"Sekarang ini hanya sisa 20 persen saja dibandingkan tahun sebelum pandemi Covid-19," ujarnya.
Sebagaimana diketahui, pemerintah meminta agar perayaan Tahun Baru Imlek 2022 dilakukan secara sederhana karena kasus Covid-19 cenderung meningkat.
Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G. Plate menyatakan, pemerintah juga menekankan agar penerapan protokol kesehatan ketat, tetap menjadi perhatian.
“Kita berharap perayaan Imlek pada 1 Februari 2022 dapat berjalan aman bagi semua. Karena itu, pemerintah meminta umat Konghucu yang merayakan Imlek supaya melaksanakannya secara sederhana, tetap menegakkan prokes, dan menghindari kerumunan,” ujarnya Johnny, Senin 31 Januari 2022.
Kementerian Agama juga telah menerbitkan SE Menag No. 2/2022 tentang panduan penerapan prokes pada perayaan Imlek 2573 Kongzili, Selasa 25 Januari 2022.
Demi perlindungan masyarakat, Johnny G. Plate menyebutkan ada pembatasan untuk ibadah di Klenteng. Perayaan Imlek 2022 juga wajib dikoordinasikan dengan Satuan Tugas (Satgas) Covid-19 di lingkungan masing-masing serta unsur keamanan. Tujuannya agar pihak terkait mengetahui status zonasi, untuk kemudian menyiapkan tenaga pengawas penerapan protokol kesehatan.
"Pada saat perayaan, selalu taati protokol kesehatan, memakai masker, menjaga jarak dan mencuci tangan,” kata Johnny.
Ia mengungkapkan, sebelum pandemi Covid-19, kegiatan ibadah selama dua hari berturut-turut. Namun karena ada pembatasan akibat pandemi Covid-19 maka hanya dapat dilaksanakan hingga pukul 19.00 WIB.
"Pada malam Imlek (Senin 31 Januari 2022) kita buka dari jam 6 pagi sampai jam 7 malam. Kemudian pada hari Imlek (Selasa 1/2/2022) kita juga buka di jam yang sama yakni 6 pagi sampai 7 malam," jelas Aprianto kepada wartawan di Jakarta, Selasa (1/2/2022).
Ia menyebutkan, biasanya sebelum pandemi Covid-19, para pengunjung justru semakin bertambah pada malam hingga dini hari.
"Dibandingkan tahun sebelumnya ini termasuk sepi, sudah hampir 3 tahun ini memang kita sepi banget. Kalau dulu kita 36 jam full, itu banyak sekali, sifatnya mobile. Semakin malam semakin ramai, semakin jam 12 sampai jam 1 itu ramai. Sekarang jauh beda," ungkap Aprianto.
Ia menyebutkan apabila dibandingkan dengan sebelum masa pandemi Covid-19 yakni 2020, maka jumlah pengunjung 2022 mengalami pengurangan hingga 80 persen.
"Sekarang ini hanya sisa 20 persen saja dibandingkan tahun sebelum pandemi Covid-19," ujarnya.
Sebagaimana diketahui, pemerintah meminta agar perayaan Tahun Baru Imlek 2022 dilakukan secara sederhana karena kasus Covid-19 cenderung meningkat.
Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G. Plate menyatakan, pemerintah juga menekankan agar penerapan protokol kesehatan ketat, tetap menjadi perhatian.
“Kita berharap perayaan Imlek pada 1 Februari 2022 dapat berjalan aman bagi semua. Karena itu, pemerintah meminta umat Konghucu yang merayakan Imlek supaya melaksanakannya secara sederhana, tetap menegakkan prokes, dan menghindari kerumunan,” ujarnya Johnny, Senin 31 Januari 2022.
Kementerian Agama juga telah menerbitkan SE Menag No. 2/2022 tentang panduan penerapan prokes pada perayaan Imlek 2573 Kongzili, Selasa 25 Januari 2022.
Demi perlindungan masyarakat, Johnny G. Plate menyebutkan ada pembatasan untuk ibadah di Klenteng. Perayaan Imlek 2022 juga wajib dikoordinasikan dengan Satuan Tugas (Satgas) Covid-19 di lingkungan masing-masing serta unsur keamanan. Tujuannya agar pihak terkait mengetahui status zonasi, untuk kemudian menyiapkan tenaga pengawas penerapan protokol kesehatan.
"Pada saat perayaan, selalu taati protokol kesehatan, memakai masker, menjaga jarak dan mencuci tangan,” kata Johnny.
(mhd)