Momen-Momen Ketika Jakarta Sepi bak Kota Mati

JAKARTA - DKI Jakarta merupakan salah satu kota di dunia yang jarang sepi dari keramaian manusia. Sebagai pusat pemerintahan dan ekonomi bisnis, jelas DKI Jakarta hampir setiap hari disesaki jutaan manusia.



Berbagai kegiatan tidak henti dilakukan di Jakarta, baik dalam hal ekonomi maupun hiburan. Tingginya mobiltas warga membuat Jakarta hampir setiap hari mengalami kemacetan, terutama di jalan-jalan protokol seperti kawasan Jalan Gatot Subroto, Jalan Jenderal Sudirman, dan Jalan MH Thamrin.

Tetapi Jakarta bukan tidak pernah sepi. Kawasan perkantoran utama di Jakarta pada momen-momen tertentu juga istirahat dari mobilitas jutaan warga Ibu Kota. Bahkan, saking seping, Jakarta bak Kota Mati.



Berikut momen-momen Jakarta lengang dari hiruk-pikuk manusia:

1. Lebaran Idul Fitri
Satu hari jelang Hari Raya Idul Fitri dan beberapa hari Lebaran sejumlah ruas jalan di Jakarta biasanya tampak sepi, termasuk Sudirman-Thamrin. Jutaan warga Jakarta yang mudik alias pulang kampung membuat suasana jalanan di Jakarta lengang.

2. Hari Raya Idul Adha
Kondisi Jakarta, khususnya kawasan Sudirman-Thamrin pada hari H Idul Adha juga biasanya terpantau lengang. Tidak banyak kendaraan yang berlalu-lalang seperti hari-hari ini. Lalu lintas tampak sepi, tidak ada kemacetan kendaraan roda empat maupun roda dua.

3. Libur Natal dan Tahun Baru
Sama seperti hari Lebaran, kondisi lalu lintas di sejumlah ruas jalan Ibu Kota biasanya juga sepi pada saat libur Natal dan Tahun Baru. Tarutama pada saat tahun baru, Jakarta biasanya berganti tidur dari malam ke pagi hari. Setelah pesta perayaan malam pergantian tahun, suasana Jakarta pada pagi hari biasanya sepi dan lengang.

4. Libur Tahun Baru Imlek
Suasana Jakarta juga biasanya terlihat lenggang pada saat Imlek. Nyaris tak ada aktivitas berarti maupun kemacetan arus lalu lintas pada hari libur Tahun Baru Imlek. Ibu Kota Jakarta yang saban hari macet, berbeda dengan hari libur perayaan Tahun Baru Imlek. Hampir semua jalan protokol di Ibu Kota lengang dan lancar di kedua arah.

5. Work From Home (WFH)
Situasi pandemi Covid-19 dalam dua tahun ini membuat pola beraktivitas warga Jakarta mengalami perubahan. Virus Corona membuat perusahaan swasta, BUMN, dan kantor pemerintahan di Jakarta mulai menerapkan bekerja dari rumah alias WFH). Kebijakan ini berimpas pada kondisi jalan-jalan protokol di Jakarta relatif sepi pada siang hari.

6. PSBB/PPKM
Kondisi pandemi Covid-19 juga membuat pemerintah terpaksa membatasi aktivitas masyarakat. Jam operasional mal dan tempat hiburan dibatasi. Imbasnya, Ibu Kota Jakarta tidur lebih awal. Sejumlah kawasan Jakarta yang biasanya ramai hingga larut malam sepi dari aktivitas manusia akibat diberlakukannya Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) hingga Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).