Gandeng 14 Komunitas, Target Street Race di Kabupaten Bekasi Lebih Meriah dari Ancol
loading...
A
A
A
BEKASI - Ka polres Metro Bekasi Kombes Pol Gidion Arif Setyawan memastikan, pegelaran street race di Kabupaten Bekasi telah menggandeng 14 komunitas balap. Hal ini untuk mematangkan konsep acara balap tersebut.
“Kami sudah komunikasi dengan komunitas, ada 14 komunitas yang memang berbasis di Bekasi," ucap Gidion kepada wartawan di Bekasi, Senin (24/1/2022).
Menurutnya, dengan strategi tersebut pegelaran street race dapat lebih meriah dari pada yang sebelumnya dilaksanakan di Ancol, Jakarta Utara. Ditambah, di Bekasi telah dipastikan untuk menggelar street race pada akhir atau tengah bulan Februari.
“Kami buat acara yang lebih besar seiring dengan meningkatnya animo masyarakat. Karena ini kan safari, setelah Ancol, Kota Bekasi, Tangerang, kemudian Kabupaten Bekasi. Jadi animonya akan semakin banyak," katanya.
Gidion mengatakan, diadakannya street race dapat mengurangi balapanliar yang dikakukan pada malam hari. Menurutnya, struktur sosial pun akan berubah.
"Harapannya, ini jadi imitasi cara mengalihkan persoalan sosial, balap liar ditransformasi menjadi balap yang tertib. Pola ini bisa merubah struktur sosial jadi lebih baik lagi,” pungkas Gidion.
“Kami sudah komunikasi dengan komunitas, ada 14 komunitas yang memang berbasis di Bekasi," ucap Gidion kepada wartawan di Bekasi, Senin (24/1/2022).
Menurutnya, dengan strategi tersebut pegelaran street race dapat lebih meriah dari pada yang sebelumnya dilaksanakan di Ancol, Jakarta Utara. Ditambah, di Bekasi telah dipastikan untuk menggelar street race pada akhir atau tengah bulan Februari.
“Kami buat acara yang lebih besar seiring dengan meningkatnya animo masyarakat. Karena ini kan safari, setelah Ancol, Kota Bekasi, Tangerang, kemudian Kabupaten Bekasi. Jadi animonya akan semakin banyak," katanya.
Gidion mengatakan, diadakannya street race dapat mengurangi balapanliar yang dikakukan pada malam hari. Menurutnya, struktur sosial pun akan berubah.
"Harapannya, ini jadi imitasi cara mengalihkan persoalan sosial, balap liar ditransformasi menjadi balap yang tertib. Pola ini bisa merubah struktur sosial jadi lebih baik lagi,” pungkas Gidion.
(mhd)