Kapolda Metro Jaya: Jangan Bosan Mengkritisi Kami

Kamis, 30 Desember 2021 - 18:22 WIB
loading...
Kapolda Metro Jaya: Jangan Bosan Mengkritisi Kami
Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran.Foto/MPI/Dok
A A A
JAKARTA - Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Fadil Imran meminta kepada masyarakat untuk terus mengkritisi Polda Metro Jaya. Itu dilakukan guna memperbaiki kinerja terhadap pelayanan kepada masyarakat.

Fadil menyampaikan permohonnan maaf atas kesalahan pribadi hingga anggotanya yang telah menyakiti hati masyarakat selama ini. Fadil menerangkan akan terus berbenah untuk bisa mengayomi dan melindungi masyarakat.

"Saya sebagai Kepala Kepolisian Daerah Metro Jaya, dengan segala kerendahan hati saya memohon maaf atas segala kekurangan, atas perilaku anggota Polda Metro Jaya yang telah menyakiti perasaan masyarakat. Kami akan terus berbenah," kata Fadil di Polda Metro Jaya, Jakarta, Kamis (30/12/2021).

Fadil berucap dan meminta kepada masyarakat untuk terus mengkritisi Polda Metro Jaya guna memperbaiki kinerja terhadap pelayanan kepada masyarakat.
"Jangan bosan untuk mengkritisi kami dan memberi masukan ke kami. Karena kritisi itu adalah energi buat kami dan kami bangga bisa bebenah untuk pelayanan masyarakat," ucapnya.

Diketahui, sejumlah kasus yang melibatkan anggota Polda Metro Jaya banyak terjadi sepanjang tahun 2021. Masalah-masalah itu terus terjadi mulai dari arogan, penolakan laporan, hingga kasus penembakan sampai dua orang meninggal dunia.

Kasus pertama soal anggota Polrestro Jakarta Timur yang bergabung dalam tim patroli Raimas Backbone. Mereka membentak warga saat memberhentikannya dengan ingin memeriksa handphone yang sudah memasuki ranah pribadi.

Kedua, soal adanya penolakan laporan yang dilakukan anggota Polsek Pulogadung bernama Aipda Rudi Panjaitan. Dia menolak laporan warga yang menjadi korban perampokan saat itu. Akhirnya, Aipda Rudi dimutasi ke Polda Papua Barat atas tindakannya tersebut.

Ketiga, soal adanya kasus penembakan yang dilakukan anggota Satuan PJR Ditlantas Polda Metro Jaya berinisial Ipda OS. Dalam hal ini satu dari dua orang yang mengaku wartawan tewas. Kasus tersebut diawali adanya pembuntutan terhadap seseorang yang melapor ke Ipda OS. Dari situ terjadi cekcok hingga terjadi penembakan itu.
(hab)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2480 seconds (0.1#10.140)