Peternak Lebah Liar Batang Studi Banding ke Madu Pramuka Cibubur
loading...
A
A
A
JAKARTA - Sebanyak 14 anggota kelompok peternak lebah Liar KTH Alam Roban, Batang, Jawa Tengah melakukan studi banding ke pusat peternakan lebah, Madu Pramuka Cibubur, Jakarta Timur. Mereka belajar mengenai lebah dan ekosistemnya, termasuk produk-produk yang dihasilkan.
Studi banding kelompok peternak lebah liar KTH Alam Roban difasilitasi oleh PT Asuransi Kredit Indonesia atau Askrindo. Direktur Kepatuhan, SDM dan Manajemen Risiko Askrindo, Kun Wahyu Wardana menjelaskan, kegiatan dalam bentuk studi banding ini pada dasarnya membantu para peternak lebah meningkatkan pengetahuan dan keterampilan mengenai perlebahan dan ekosistemnya.
Dengan pengalaman yang telah mereka miliki dan ditambah dengan hal-hal baru yang mereka peroleh dari instruktur Madu Pramuka, diharapkan produksi dan kualitas madu yang dihasilkan peternak lebah KTH Alam Roban menjadi lebih baik lagi.
"Selain meningkatkan kualitas produksi, mereka juga dapat belajar dan melihat bahwa budidaya lebah tidak saja menghasilkan madu, bee pollen, dan royal jelly, tapi juga ada diversifikasi produk olahan madu lainnya. Di samping itu pula, tempat beternak madu tersebut bisa dijadikan kawasan eco-wisata dan konservasi alam," kata Kun dalam keterangan tertulisnya, Jumat (24/12/2021).
Bagi Askrindo, kegiatan capacity building tidak saja dilakukan sebagai program pemberdayaan pelaku UMKM tetapi sekaligus melaksanakan program SDG's (Sustainable Development Goals) yang pada akhirnya dapat meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan masyarakat. Program ini juga sebagai salah satu perwujudan Askrindo nyata bagi negeri.
Ketua Kelompok Peternak Lebah Liar KTH Alam Roban, Batang, Casman menambahkan, Askrindo telah banyak membantu dan memberikan manfaat kelompoknya, tidak hanya bantuan berupa materiil tetapi juga termasuk immateriil. Antara lain sarana produksi seperti kotak sarang lebah, tangga untuk memanjat pohon, baju dan topi pelindung serta Motor tiga roda.
"Kegiatan studi banding ke Madu Pramuka ini sangat bermanfaat bagi kami agar bisa menambah ilmu dan pengetahuan kami yang nantinya bisa kami terapkan dan adopsi untuk peternakan lebah kami nantinya," katanya.
Casman mengatakan, saat ini madu produksi KTH Alam Roban telah memiliki merek sendiri yakni 'Mak Lebah'. "Dengan bantuan Askrindo, kami sekarang memiliki hak paten untuk merek dan logo Mak Lebah, dan sebentar lagi sertifikat PIRT (Pangan Industri Rumah Tangga) akan kami peroleh," kata Casman.
Casman berharap Askrindo terus dapat membimbing dan membina para anggota KTH Alam Roban secara terus menerus dan kontinyu. "Dengan bimbingan Askrindo, kami mendapatkan penghasilan yang lebih besar, manakala kami mendapatkan pendapatan lebih kami bisa menyekolahkan anak kami lebih tinggi yang awalnya hanya sampai SMP kami berani hingga SMA dan hingga perguruan tinggi," ucapnya.
Studi banding kelompok peternak lebah liar KTH Alam Roban difasilitasi oleh PT Asuransi Kredit Indonesia atau Askrindo. Direktur Kepatuhan, SDM dan Manajemen Risiko Askrindo, Kun Wahyu Wardana menjelaskan, kegiatan dalam bentuk studi banding ini pada dasarnya membantu para peternak lebah meningkatkan pengetahuan dan keterampilan mengenai perlebahan dan ekosistemnya.
Dengan pengalaman yang telah mereka miliki dan ditambah dengan hal-hal baru yang mereka peroleh dari instruktur Madu Pramuka, diharapkan produksi dan kualitas madu yang dihasilkan peternak lebah KTH Alam Roban menjadi lebih baik lagi.
"Selain meningkatkan kualitas produksi, mereka juga dapat belajar dan melihat bahwa budidaya lebah tidak saja menghasilkan madu, bee pollen, dan royal jelly, tapi juga ada diversifikasi produk olahan madu lainnya. Di samping itu pula, tempat beternak madu tersebut bisa dijadikan kawasan eco-wisata dan konservasi alam," kata Kun dalam keterangan tertulisnya, Jumat (24/12/2021).
Bagi Askrindo, kegiatan capacity building tidak saja dilakukan sebagai program pemberdayaan pelaku UMKM tetapi sekaligus melaksanakan program SDG's (Sustainable Development Goals) yang pada akhirnya dapat meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan masyarakat. Program ini juga sebagai salah satu perwujudan Askrindo nyata bagi negeri.
Ketua Kelompok Peternak Lebah Liar KTH Alam Roban, Batang, Casman menambahkan, Askrindo telah banyak membantu dan memberikan manfaat kelompoknya, tidak hanya bantuan berupa materiil tetapi juga termasuk immateriil. Antara lain sarana produksi seperti kotak sarang lebah, tangga untuk memanjat pohon, baju dan topi pelindung serta Motor tiga roda.
"Kegiatan studi banding ke Madu Pramuka ini sangat bermanfaat bagi kami agar bisa menambah ilmu dan pengetahuan kami yang nantinya bisa kami terapkan dan adopsi untuk peternakan lebah kami nantinya," katanya.
Casman mengatakan, saat ini madu produksi KTH Alam Roban telah memiliki merek sendiri yakni 'Mak Lebah'. "Dengan bantuan Askrindo, kami sekarang memiliki hak paten untuk merek dan logo Mak Lebah, dan sebentar lagi sertifikat PIRT (Pangan Industri Rumah Tangga) akan kami peroleh," kata Casman.
Casman berharap Askrindo terus dapat membimbing dan membina para anggota KTH Alam Roban secara terus menerus dan kontinyu. "Dengan bimbingan Askrindo, kami mendapatkan penghasilan yang lebih besar, manakala kami mendapatkan pendapatan lebih kami bisa menyekolahkan anak kami lebih tinggi yang awalnya hanya sampai SMP kami berani hingga SMA dan hingga perguruan tinggi," ucapnya.
(hab)