Antrean Penumpang KRL Commuter Line Mengular di Stasiun Bogor
loading...
A
A
A
BOGOR - Ribuan calon penumpang Kereta Rel Listrik (KRL) Commuter Line dari berbagai daerah di wilayah Bogor mengeluhkan kondisi antrean di Stasiun Bogor, Senin (8/6/2020) pagi. Pembatasan jumlah penumpang KRL dimasa PSBB transisi ini membuat penumpukan di luar stasiun.
Pantauan di lapangan, antrean panjang terjadi sejak pukul 05.00 WIB. Semakin siang antrean akibat diberlakukannya pembatasan jumlah penumpang yang hendak memasuki Stasiun Bogor ini sempat mencapai Jembatan Penyebrangan Orang (JPO) Kapten Muslihat. Bahkan hingga pintu masuk kendaraan di Jalan Mayor Oking.
"Antrenya sampai JPO (Kapten Muslihat-Paledanf)," ujar Nasya, salah satu karyawan swasta saat ditemui di Stasiun Bogor, Senin (8/6/2020) pagi. (Baca juga: Atasi Penumpang Kian Membeludak, KCI Tambah Perjalanan Jadi 935)
Semakin siang antrean semakin panjang hingga kawasan pintu masuk kendaraan yang hendak masuk area parkir Stasiun Bogor. "Gila, lihat Stasiun Bogor hari ini rasanya pengen marah-marah sama petugas KRL karena ngantrenya sampai pintu masuk mobil ke stasiun," kata Iqram, calon penumpang lainnya warga Tanah Sareal, Kota Bogor.
Suasana antrean yang tidak biasa terjadi di Stasiun Bogor ini juga ramai dikeluhkan netizen. Seperti Widodo Budi melalui akun Twitter nya juga sempat mengunggah foto antrean panjang calon penumpang dengan memberikan mention ke akun Menteri BUMN Erick Tohir, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dan Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto.
"Antre masuk begini di Senin pagi ini ke dalam stasiun Bogor sih enggak ada sama sekali, enggak ada physical distancing-nya @jokowi @erickthohir @BudiKaryaS @BimaAryaS," kata Widodo. (Baca juga: Pelanggar Moda Transportasi Pada Masa Transisi PSBB Bakal Dikandangkan)
Bahkan, ada juga calon penumpang di akun media sosialnya yang mengaku kecewa dengan sikap ketus dari petugas saat ditanya tentang sistem antrean ini. "Nanya baik-baik ke petugas Stasiun Bogor tapi di jawabnya nyolot. Pak, saya faham mengatur penumpang dengan kondisi antrean masuk luar biasa itu enggak mudah. Tapi bapa juga harus sadar, bapak kerja di bidang jasa. Saya masih berbaik-hati untuk tidak sebut nama ya," keluh Suryana, calon penumpang lainnya.
Sementara itu, VP Corporate Communications PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) Anne Purba mengatakan sudah memprediksi munculnya keluhan tentang suasana antrean di stasiun-stasiun. Ia pun menyangkan perusahaan-perusahaan tidak menerapkan sistem shifting pada karyawannya.
"Jalur Bogor headway sudah maksimal. Antrean sudah kami prediksi terjadi karena ada pembatasan masuk stasiun peron dan KRL untuk #JagaJarak baiknya memang kantor bisa memberlakukan shifting," kata Anne. (Baca juga: Siap Bekerja ala Ninja)
Menurut dia, kemungkinan adanya antrean pengguna sehubungan aturan jaga jarak aman dan batasan kapasitas di dalam kereta bisa saja terjadi. Agar tidak tergesa-gesa dalam menggunakan KRL, KCI mengimbau para pengguna merencakanan perjalanan dengan cermat.
Pihak PT KCI selama ini tidak mengurangi jarak waktu antar kereta atau headway terutama pada jam-jam sibuk. "Di lintas Bogor, headway pada jam sibuk tetap 5 menit dengan 124 perjalanan KRL pada jam sibuk pagi hari dan 126 perjalanan pada sore hari," pungkasnya.
Pantauan di lapangan, antrean panjang terjadi sejak pukul 05.00 WIB. Semakin siang antrean akibat diberlakukannya pembatasan jumlah penumpang yang hendak memasuki Stasiun Bogor ini sempat mencapai Jembatan Penyebrangan Orang (JPO) Kapten Muslihat. Bahkan hingga pintu masuk kendaraan di Jalan Mayor Oking.
"Antrenya sampai JPO (Kapten Muslihat-Paledanf)," ujar Nasya, salah satu karyawan swasta saat ditemui di Stasiun Bogor, Senin (8/6/2020) pagi. (Baca juga: Atasi Penumpang Kian Membeludak, KCI Tambah Perjalanan Jadi 935)
Semakin siang antrean semakin panjang hingga kawasan pintu masuk kendaraan yang hendak masuk area parkir Stasiun Bogor. "Gila, lihat Stasiun Bogor hari ini rasanya pengen marah-marah sama petugas KRL karena ngantrenya sampai pintu masuk mobil ke stasiun," kata Iqram, calon penumpang lainnya warga Tanah Sareal, Kota Bogor.
Suasana antrean yang tidak biasa terjadi di Stasiun Bogor ini juga ramai dikeluhkan netizen. Seperti Widodo Budi melalui akun Twitter nya juga sempat mengunggah foto antrean panjang calon penumpang dengan memberikan mention ke akun Menteri BUMN Erick Tohir, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dan Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto.
"Antre masuk begini di Senin pagi ini ke dalam stasiun Bogor sih enggak ada sama sekali, enggak ada physical distancing-nya @jokowi @erickthohir @BudiKaryaS @BimaAryaS," kata Widodo. (Baca juga: Pelanggar Moda Transportasi Pada Masa Transisi PSBB Bakal Dikandangkan)
Bahkan, ada juga calon penumpang di akun media sosialnya yang mengaku kecewa dengan sikap ketus dari petugas saat ditanya tentang sistem antrean ini. "Nanya baik-baik ke petugas Stasiun Bogor tapi di jawabnya nyolot. Pak, saya faham mengatur penumpang dengan kondisi antrean masuk luar biasa itu enggak mudah. Tapi bapa juga harus sadar, bapak kerja di bidang jasa. Saya masih berbaik-hati untuk tidak sebut nama ya," keluh Suryana, calon penumpang lainnya.
Sementara itu, VP Corporate Communications PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) Anne Purba mengatakan sudah memprediksi munculnya keluhan tentang suasana antrean di stasiun-stasiun. Ia pun menyangkan perusahaan-perusahaan tidak menerapkan sistem shifting pada karyawannya.
"Jalur Bogor headway sudah maksimal. Antrean sudah kami prediksi terjadi karena ada pembatasan masuk stasiun peron dan KRL untuk #JagaJarak baiknya memang kantor bisa memberlakukan shifting," kata Anne. (Baca juga: Siap Bekerja ala Ninja)
Menurut dia, kemungkinan adanya antrean pengguna sehubungan aturan jaga jarak aman dan batasan kapasitas di dalam kereta bisa saja terjadi. Agar tidak tergesa-gesa dalam menggunakan KRL, KCI mengimbau para pengguna merencakanan perjalanan dengan cermat.
Pihak PT KCI selama ini tidak mengurangi jarak waktu antar kereta atau headway terutama pada jam-jam sibuk. "Di lintas Bogor, headway pada jam sibuk tetap 5 menit dengan 124 perjalanan KRL pada jam sibuk pagi hari dan 126 perjalanan pada sore hari," pungkasnya.
(thm)