PAM Jaya Bentuk Tim Transisi Pengelolaan Air Bersih dari Aetra dan Palyja

Sabtu, 04 Desember 2021 - 20:00 WIB
loading...
PAM Jaya Bentuk Tim Transisi Pengelolaan Air Bersih dari Aetra dan Palyja
PAM Jaya bentuk tim transisi pengelolaan air bersih dari Aetra dan Palyja. Foto: Dok SINDOnews
A A A
JAKARTA - Perusahaan Air Minum (PAM) Jaya akan membentuk tim transisi pengelolaan air bersih dari PT Aetra Air Jakarta dan PT PAM Lyonnaise Jaya. Mulai Februari 2023 mendatang, pengelolaan air bersih sepenuhnya bakal dikelola PAM Jaya selaku BUMD DKI Jakarta.

Direktur Utama PAM Jaya Priyatno Bambang Hernowo mengatakan, kontrak kerja dua mitra perusahaan swasta itu akan berakhir pada Januari 2023 mendatang. Hal ini sebagaimana perjanjian kerja sama yang diteken pada 6 Juni 1997 lalu.

”Tim transisi ini akan fokus pada lima klaster,” kata Hernowo, Sabtu (4/12/2021).

Hernowo menjelaskan, klaster pertama tim akan fokus pada aset. Setelah kontrak berakhir, aset-aset milik Aetra dan Palyja akan dikuasai PAM Jaya selaku regulator pengelolaan air bersih di Ibu Kota.”Klaster kedua itu business process intinya, jadi ada produksi dan pelayanan juga,” ujarnya.

Lalu pada klaster ketiga, keempat dan kelima, tim akan fokus pada sumber daya manusia (SDM), aspek hukum pemindahaan pengelolaan air secara menyeluruh serta sumber utama (main source).

Menurut dia, langkah itu harus dipikirkan secara matang agar pelayanan yang dirasakan pelanggan tetap optimal. Meski saat itu, kata dia, PAM Jaya tengah mengambil alih pengelolaan air bersih dari dua mitra swastanya.

”Kami ingin memastikan bahwa ketika ada perubahan pengelolaan, warga yang menjadi pelanggan PAM itu nyaris tidak tahu, karena memang (faktanya) tidak ada distraction (gangguan),” imbuhnya.

Kemudian jangka menengah dan panjangnya bisa mengakselerasi layanan dasar air minum untuk masyarakat. Dia menyatakan, para mitra juga tidak bisa menuntut atas infrastruktur yang telah dibangun dalam menyediakan layanan untuk pelanggan air minum.

Apalagi kerja sama ini memakai basis financial projection, sehingga mereka telah membuat rancangan anggaran proyek saat ingin memulai bisnis. ”Untuk investasi sendiri dua mitra ini secara bersama-sama kurang lebih sekitar Rp4 triliun,” jelasnya.
(ams)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1484 seconds (0.1#10.140)