Covid-19 Melandai di Bogor, RS Swasta Tingkatkan Pelayanan Pasien Umum
loading...
A
A
A
BOGOR - Asosiasi Rumah Sakit Swasta Indonesia (ARSSI) menyebut situasi kasus Covid-19 di berbagai daerah cenderung terkendali. Kondisi ini sedianya dimanfaatkan oleh rumah sakit untuk berbenah agar meningkatkan kunjungan pasien umum.
Hal itu dikatakan Ketua Umum Pengurus Pusat Asosiasi Rumah Sakit Swasta Indonesia (ARSSI) drg Susi Setiawaty usai pelantikan pengurus ARSSI Bogor Raya di Kota Bogor, Sabtu (20/11/2021).
”Kini rumah sakit berbenah, dengan pola new normal. Penerapan prokes ketat dan layanan tidak konvensional, bisa digital atau home care,” kata Susi.
Selain meningkatkan pelayanan, rumah sakit khususnya swasta juga mengedukasi mayarakat bahwa rumah sakit merupakan tempat yang paling aman arena berisi tenaga profesional. Termasuk edukasi dan terlibat dalam percepatan vaksinasi.
Kemudian, lanjut Susi, selama dua tahun pandemi Covid-19 kunjungan pasien non Covid-19 ke rumah sakit turun 50 persen. Saat ini, rumah sakit pun berusaha menaikkan layanan pasien umum seiring terkendalinya kasus Covid-19 secara nasional.
”Selama pandemi Covid-19 itu rata-rata kunjungan pasien non covid ke rumah sakit seluruh Indonesia turun 40 hingga 50 persen,” jelasnya. Menurunnya kunjungan pasien, lantaran tidak sedikit masyarakat yang masih khawatir ke rumah sakit.
Ada stigma yang berkembang bahwa bila ke rumah sakit kemungkinan terpapar Covid-19 sangat tinggi. ”Tidak sedikit pasien berpenyakit kronis selama pandemi menunda perawatan. Ini tentunya akan berdampak buruk melihat keadaan pandemi yang belum berakhir,” ungkap Susi.
Sementara itu, Ketua ARSSI Bogor Raya dr Yudhy Iskandar mengatakan angka kasus Covid-19 di Kota dan Kabupaten Bogor saat ini masih terkendali. Dari 33 rumah sakit swasta yang tergabung dalam ARSSI, rata-rata pasien Covid-19 hanya 1 atau 2 pasien.
”Sekarang cenderung terkendali, bahkan beberapa rumah sakit nol pasien Covid-19,” ucap Yudhy. Ia pun berharap, kasus Covid-19 di Bogor Raya terus terkendali sehingga tempat tidur isolasi bisa kembali difungsikan untuk perawatan pasien umum. Tetapi, pihaknya tetap mengantisipasi segala kemungkinan terutama jika kembali terjadi lonjakan kasus Covid-19.
”Rumah sakit selalu mengantisipasi lonjakan kasus covid-19. Artinya, bila dibutuhkan tempat tidur isolasi bisa difungsikan kembali,” pungkasnya.
Hal itu dikatakan Ketua Umum Pengurus Pusat Asosiasi Rumah Sakit Swasta Indonesia (ARSSI) drg Susi Setiawaty usai pelantikan pengurus ARSSI Bogor Raya di Kota Bogor, Sabtu (20/11/2021).
”Kini rumah sakit berbenah, dengan pola new normal. Penerapan prokes ketat dan layanan tidak konvensional, bisa digital atau home care,” kata Susi.
Selain meningkatkan pelayanan, rumah sakit khususnya swasta juga mengedukasi mayarakat bahwa rumah sakit merupakan tempat yang paling aman arena berisi tenaga profesional. Termasuk edukasi dan terlibat dalam percepatan vaksinasi.
Kemudian, lanjut Susi, selama dua tahun pandemi Covid-19 kunjungan pasien non Covid-19 ke rumah sakit turun 50 persen. Saat ini, rumah sakit pun berusaha menaikkan layanan pasien umum seiring terkendalinya kasus Covid-19 secara nasional.
”Selama pandemi Covid-19 itu rata-rata kunjungan pasien non covid ke rumah sakit seluruh Indonesia turun 40 hingga 50 persen,” jelasnya. Menurunnya kunjungan pasien, lantaran tidak sedikit masyarakat yang masih khawatir ke rumah sakit.
Ada stigma yang berkembang bahwa bila ke rumah sakit kemungkinan terpapar Covid-19 sangat tinggi. ”Tidak sedikit pasien berpenyakit kronis selama pandemi menunda perawatan. Ini tentunya akan berdampak buruk melihat keadaan pandemi yang belum berakhir,” ungkap Susi.
Sementara itu, Ketua ARSSI Bogor Raya dr Yudhy Iskandar mengatakan angka kasus Covid-19 di Kota dan Kabupaten Bogor saat ini masih terkendali. Dari 33 rumah sakit swasta yang tergabung dalam ARSSI, rata-rata pasien Covid-19 hanya 1 atau 2 pasien.
”Sekarang cenderung terkendali, bahkan beberapa rumah sakit nol pasien Covid-19,” ucap Yudhy. Ia pun berharap, kasus Covid-19 di Bogor Raya terus terkendali sehingga tempat tidur isolasi bisa kembali difungsikan untuk perawatan pasien umum. Tetapi, pihaknya tetap mengantisipasi segala kemungkinan terutama jika kembali terjadi lonjakan kasus Covid-19.
”Rumah sakit selalu mengantisipasi lonjakan kasus covid-19. Artinya, bila dibutuhkan tempat tidur isolasi bisa difungsikan kembali,” pungkasnya.
(ams)