Sungai Paling Kotor di Jakarta, Sampahnya Bikin Geleng-geleng Kepala
loading...
A
A
A
JAKARTA - Sebuah riset yang bertajuk Riverine Plastic Emission from Jakarta into the Ocean diterbitkan pada Agustus 2019 berisi tentang bagaimana Indonesia menjadi negara penyumbang sampah plastik lautan terbesar kedua di dunia. Sungai Ciliwung yang membelah Ibu Kota Negara, disebut sebagai salah satu penyumbang limbah plastik terbesar.
Baca juga: Membelah Jakarta dan Bersejarah, Cinta Ciliwung Bersih Harus Berkelanjutan
Tidak hanya itu, pada 2018, National Geographic mengindikasikan bahwa sungai ini berada dalam daftar sungai terkotor di dunia. Penelitian tersebut menyebutkan bahwa sampel yang diambil dari sungai Ciliwung memiliki tingkat pencemaran yang lebih parah dibandingkan dengan sekitar 20 sungai yang tersebar di wilayah Eropa dan Asia Tenggara.
Tim peneliti melakukan pengawasan terhadap plastik dengan ukuran lebih dari lima milimeter di lima lokasi di sepanjang sungai Ciliwung di bulan Mei 2018. Hasilnya cukup mengejutkan. Setidaknya, sebanyak 20.000 barang berbahan plastik mengalir dari Sungai Ciliwung ke Laut Jawa setiap jamnya.
Jenis sampah yang banyak ditemukan pada aliran sungai adalah sampah rumah tangga, seperti bekas bungkus makanan dan kantong plastik. Hal ini menunjukkan perilaku masyarakat yang masih abai dengan masalah lingkungan dan membuang sampah langsung ke dalam sistem air.
Karena keadaan inilah, target ambisius Indonesia untuk mengurangi sampah plastik lautan hingga 70% pada tahun 2025 masih dipandang sebelah mata. Pemerintah harus melakukan monitoring secara berkala guna terus memantau tingkat pencemaran sungai akibat sampah plastik.
Baca juga: Membelah Jakarta dan Bersejarah, Cinta Ciliwung Bersih Harus Berkelanjutan
Tidak hanya itu, pada 2018, National Geographic mengindikasikan bahwa sungai ini berada dalam daftar sungai terkotor di dunia. Penelitian tersebut menyebutkan bahwa sampel yang diambil dari sungai Ciliwung memiliki tingkat pencemaran yang lebih parah dibandingkan dengan sekitar 20 sungai yang tersebar di wilayah Eropa dan Asia Tenggara.
Tim peneliti melakukan pengawasan terhadap plastik dengan ukuran lebih dari lima milimeter di lima lokasi di sepanjang sungai Ciliwung di bulan Mei 2018. Hasilnya cukup mengejutkan. Setidaknya, sebanyak 20.000 barang berbahan plastik mengalir dari Sungai Ciliwung ke Laut Jawa setiap jamnya.
Baca Juga
Jenis sampah yang banyak ditemukan pada aliran sungai adalah sampah rumah tangga, seperti bekas bungkus makanan dan kantong plastik. Hal ini menunjukkan perilaku masyarakat yang masih abai dengan masalah lingkungan dan membuang sampah langsung ke dalam sistem air.
Karena keadaan inilah, target ambisius Indonesia untuk mengurangi sampah plastik lautan hingga 70% pada tahun 2025 masih dipandang sebelah mata. Pemerintah harus melakukan monitoring secara berkala guna terus memantau tingkat pencemaran sungai akibat sampah plastik.
(thm)