Mengintip Eduwisata Malam GLOW yang Bakal Mempercantik Kebun Raya Bogor
loading...
A
A
A
"Saya rasa satu atau dua minggu ke depan kita akan coba (dibuka untuk umum)," kata Bayu.
Menurutnya, masih ada beberapa hal yang harus disiapkan sebelum eduwisata malam ini dibuka untuk masyarakat. Seperti penyediaan tong sampah di sepanjang jalur yang harus diperbanyak dan lainnya.
Mengenai keberatan beberapa pihak terkait adanya bangunan permanen, pengerasan secara besar-besaran, dan pembangunan kontruksi, ia memastikan hal itu tidak benar. Sebab, yang dilakukan pihaknya hanya bersifat semi permanen dan mudah dibongkar.
"Bisa dilihat sendiri kalau itu tidak ada. Yang kita lakukan di sini sifatnya semi permanen semua. Kapan pun bisa kita take out, maka tidak terlalu berdampak terhadap infrastruktur di sini," bebernya.
Wisata malam GLOW ini bertujuan untuk membuat sebuah kemasan baru dalam berkomunikasi tentang kekayaan hayati Indonesia yang dikemas sedemikian rupa. Hal ini agar anak-anak muda atau kaum milenial lebih tertarik untuk mengunjungi Kebun Raya Bogor.
"Kami berharap GLOW ini bisa menjadi sebuah atraksi baru di mana mereka anak-anak muda atau milenial mau mencintai lagi kekayaan hayati kita, inilah intinya dari eduwisata GLOW itu sendiri," ungkap Bayu.
Sementara itu, Plt Deputi Bidang Infrastruktur Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Yan Rianto mengatakan pihaknya tetap mengizinkan wisata malam GLOW beroperasi meski kajian belum keluar. Jika ditunda, justru tidak bisa melakukan riset atau penelitian.
Yan memastikan pengoperasionalan GLOW ini aman dan mengedepankan konservasi. Ditambah, waktu operasionalnya terbatas, yakni hanya Sabtu dan Minggu mulai pukul 18.00 WIB-22.00 WIB serta menggunakan lahan yang tak sampai 20 persen.
Menurutnya, masih ada beberapa hal yang harus disiapkan sebelum eduwisata malam ini dibuka untuk masyarakat. Seperti penyediaan tong sampah di sepanjang jalur yang harus diperbanyak dan lainnya.
Mengenai keberatan beberapa pihak terkait adanya bangunan permanen, pengerasan secara besar-besaran, dan pembangunan kontruksi, ia memastikan hal itu tidak benar. Sebab, yang dilakukan pihaknya hanya bersifat semi permanen dan mudah dibongkar.
"Bisa dilihat sendiri kalau itu tidak ada. Yang kita lakukan di sini sifatnya semi permanen semua. Kapan pun bisa kita take out, maka tidak terlalu berdampak terhadap infrastruktur di sini," bebernya.
Wisata malam GLOW ini bertujuan untuk membuat sebuah kemasan baru dalam berkomunikasi tentang kekayaan hayati Indonesia yang dikemas sedemikian rupa. Hal ini agar anak-anak muda atau kaum milenial lebih tertarik untuk mengunjungi Kebun Raya Bogor.
"Kami berharap GLOW ini bisa menjadi sebuah atraksi baru di mana mereka anak-anak muda atau milenial mau mencintai lagi kekayaan hayati kita, inilah intinya dari eduwisata GLOW itu sendiri," ungkap Bayu.
Sementara itu, Plt Deputi Bidang Infrastruktur Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Yan Rianto mengatakan pihaknya tetap mengizinkan wisata malam GLOW beroperasi meski kajian belum keluar. Jika ditunda, justru tidak bisa melakukan riset atau penelitian.
Yan memastikan pengoperasionalan GLOW ini aman dan mengedepankan konservasi. Ditambah, waktu operasionalnya terbatas, yakni hanya Sabtu dan Minggu mulai pukul 18.00 WIB-22.00 WIB serta menggunakan lahan yang tak sampai 20 persen.