Data Kemenkes Keliru, Ariza: Hanya 6 Sekolah yang Terpapar COVID-19
loading...
A
A
A
JAKARTA - Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria (Ariza) menyampaikan bahwa data yang disampaikan Kemenkes perihal sekolah yang terpapar COVID-19 saat Pembelajaran Tatap Muka (PTM) sebanyak 66 sekolah keliru. Dia menjelaskan hanya ada 6 sekolah yang terpapar COVID-19 dan satu sekolah melanggar protokol kesehatan (Prokes).
"Ya, hasil evaluasi PTM per 27 September 2021 terdapat 7 sekolah yang diberlakukan penutupan sementara. Enam di antaranya kasus positif, satu karena melanggar prokes," ungkap Ariza kepada wartawan, Rabu (29/9/2021). (Baca juga; Jelang PTM, Kelayakan Sekolah di Tiap Kecamatan Kembali Diperiksa )
Ariza merinci sekolah itu adalah SDN Klender 03 ada 2 kasus positif, SMK 66 Jakarta seorang guru terpapar, tapi kemungkinan terpapar di rumah. SD Pondok Ranggon 2 seorang siswa diduga terpapar di rumah, SMP PGRI 20 seorang guru positif diduga dari luar sekolah. SMA 25 satu orang guru positif. SMA 20 satu siswa positif. SDN Jagakarsa 5 ditutup karena melanggar prokes.
"Saat ini Dinkes DKI sedang melaksanakan tes PCR secara sampling di 46 sekolah yang mengikuti PTM terbatas. Kita tunggu nanti hasilnya. prinsipnya sekolah kita minta konsisten melakukan prokes secara ketat. Patuh dan disiplin serta bertanggung jawab. Mudah-mudahan dari tujuh sekolah tidak ada sekolah lagi," ujar Ariza. (Baca juga; Dinkes Kota Bekasi Targetkan Vaksinasi 16.292 Siswa Sekolah Dasar )
Menurutnya, ini tidak mudah karena bisa saja, terpapar di rumah, di perjalanan, karena di perjalanan, bisa saja menggunakan transportasi publik yang dimungkinkan terpapar di perjalanan. "Ya sementara yang kita temukan ada 7, enam ada yang terpapar, satu yang melanggar prokes. Ini yang terpapar ditutup sementara. Ya, jadi yang lain jalan terus," tutupnya.
Sekadar informasi, Menteri kesehatan Budi Gunadi Sadikin menjelaskan, kasus COVID-19 di sekolah yang melakukan pembelajaran tatap muka (PTM) lebih sedikit dari yang sebelumnya diberitakan. Sebagai contoh di DKI Jakarta, hanya ditemukan 66 kasus positif COVID-19 dari sejumlah sekolah yang melakukan PTM pada periode 1-21 September 2021.
"Ya, hasil evaluasi PTM per 27 September 2021 terdapat 7 sekolah yang diberlakukan penutupan sementara. Enam di antaranya kasus positif, satu karena melanggar prokes," ungkap Ariza kepada wartawan, Rabu (29/9/2021). (Baca juga; Jelang PTM, Kelayakan Sekolah di Tiap Kecamatan Kembali Diperiksa )
Ariza merinci sekolah itu adalah SDN Klender 03 ada 2 kasus positif, SMK 66 Jakarta seorang guru terpapar, tapi kemungkinan terpapar di rumah. SD Pondok Ranggon 2 seorang siswa diduga terpapar di rumah, SMP PGRI 20 seorang guru positif diduga dari luar sekolah. SMA 25 satu orang guru positif. SMA 20 satu siswa positif. SDN Jagakarsa 5 ditutup karena melanggar prokes.
"Saat ini Dinkes DKI sedang melaksanakan tes PCR secara sampling di 46 sekolah yang mengikuti PTM terbatas. Kita tunggu nanti hasilnya. prinsipnya sekolah kita minta konsisten melakukan prokes secara ketat. Patuh dan disiplin serta bertanggung jawab. Mudah-mudahan dari tujuh sekolah tidak ada sekolah lagi," ujar Ariza. (Baca juga; Dinkes Kota Bekasi Targetkan Vaksinasi 16.292 Siswa Sekolah Dasar )
Menurutnya, ini tidak mudah karena bisa saja, terpapar di rumah, di perjalanan, karena di perjalanan, bisa saja menggunakan transportasi publik yang dimungkinkan terpapar di perjalanan. "Ya sementara yang kita temukan ada 7, enam ada yang terpapar, satu yang melanggar prokes. Ini yang terpapar ditutup sementara. Ya, jadi yang lain jalan terus," tutupnya.
Sekadar informasi, Menteri kesehatan Budi Gunadi Sadikin menjelaskan, kasus COVID-19 di sekolah yang melakukan pembelajaran tatap muka (PTM) lebih sedikit dari yang sebelumnya diberitakan. Sebagai contoh di DKI Jakarta, hanya ditemukan 66 kasus positif COVID-19 dari sejumlah sekolah yang melakukan PTM pada periode 1-21 September 2021.
(wib)