Pagi Ini Lalin Jalur Puncak Masih Ramai Lancar

Minggu, 19 September 2021 - 10:44 WIB
loading...
Pagi Ini Lalin Jalur Puncak Masih Ramai Lancar
Pekan ketiga uji coba ganjil genap menuju kawasan Puncak di Simpang Gadog, Kabupaten Bogor ramai lancar, Minggu (19/9/2021).Foto/MPI/Putra Ramadhani Astyawan
A A A
BOGOR - Pekan ketiga uji coba sistem ganjil genap menuju kawasan Puncak di Simpang Gadog, Kabupaten Bogor ramai lancar, Minggu (19/9/2021). Tidak terlihat adanya kepadatan menuju kawasan tersebut.

Pantauan MNC Portal hingga pukul 10.00 WIB pagi ini arus lalu lintas di seputaran Simpang Gadog masih ramai lancar. Arus kendaraan dari arah Exit GT Ciawi yang menuju kawasan wisata Puncak,Bogor maupun arah sebaliknya terpantau berjalan tanpa hambatan.

Sementara itu, sampai saat ini nampak sejumlah petugas gabungan masih menerapkan uji coba ganjil genap bagi kendaraan menuju Puncak. Tetapi, kendaraan yang diputar balik terlihat lebih sedikit jika dibandingkan dengan akhir pekan sebelumnya.

Sebelumnya, Kakorlantas Polri Irjen Pol Istiono mengapresiasi pola pengaturan lalu lintas di Jalur Puncak, Kabupaten Bogor. Hal ini tak lepas dari sinergitas yang dibentuk oleh semua pihak terkait.

"Bogor ini sudah turun dari Level 4 jadi Level 3, sekarang pertanyaannya bagaimana mengelola sehingga menjadi Level 2. Saya melihat sinergitas antara Polda, TNI dan Pemda sangat bagus sekali bagaimana mengatur pembatasan mobilitas," kata Istiono di Simpang Gadog, Sabtu (18/9/2021).

Istiono mengatakan, setiap akhir pekan pihaknya selalu memonitor dan saling berkoordinasi dengan Menteri Perhubungan (Kemenhub) terkait kondisi di Jalur Puncak. Terlihat, bahwa perkembangan situasi di kawasan tersebut semakin ke arah membaik.

"Saya melihat manajemen pengaturan lalin bagus, baik penempatan personel tertata dengan baik, baik sarana prasarana sangat baik, baik pengaturan lailn, rekayasa, alternatif menuju Puncak ditata dengan baik. Besok ganjil sekarang genap, ketika turun atau di atas diatur sedemikian dimanage dengan bagus artinya tidak terjadi kepadatan yang mengganggu pelaku wisata dan masyarakat," tutupnya.
(hab)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1855 seconds (0.1#10.140)