Viral Video Dugaan Asusila di Bintara, Ketua RT: Cuma Salah Paham
loading...
A
A
A
BEKASI - Sebuah video memperlihatkan seorang pria bernamaDeni (56) diduga melakukan aksi tindakan asusila terhadap tiga orang anak di bawah umur yang terjadi di Jalan Bintara 1 RT 10 RW 02,Kelurahan Bintara,Kecamatan Bekasi Barat, Kota Bekasi. Video dugaan amoral itu menjadi viral di jagad media sosial.
Video yang beredar itu terjadi pada Jumat 3 September 2021itu memperlihatkanawal mulanya salah satu korban dari ketiga anak tersebut mengaku kepada ibunyasaatdirinya buang air kecil selalu mengalami sakit di bagian kemaluannya dan selalu berdarah.Kemudian orang tua dari anak itu menanyakan kepada anaknya perihalyang menimpa anaknya.
Mendapati laporan tersebut warga kemudian geram dan langsung menggerebek rumahterdugayang saat itu rumahnya persis di belakang kediaman Ketua RT.Bahkan, Deniberusaha kabur tapi dicegah warga, setelah ramai ada beberapa warga lagi yang mengaku anaknya juga sering dilecehkan sampai bokongnya dicolek saat sedang bermain.
Ketua RT 10 RW 02 setempat Surya Wangsa mengatakan, kejadian video asusila yang sudah beredar di media sosial hal itu tidak benar. Menurutnya kejadian asusila, hanya terjadi kesalahan pahaman belaka.
“Enggak ada asusila, itu enggak benar, peristiwa itu sudah selesai. Dan kedua belah pihak juga sudah menyelesaikannya dengan cara mediasi,” katanya di Bekasi, Senin (6/9/2021).
Suryamenjelaskan, awal mula kejadian yang sebenarnya adalah bermula ada tiga orang anak kecil yang sedang bermain. Kemudian, sambungnya anak-anak itu menangis karena dipegang oleh terduga pelaku Deni (56), hingga orang tua dari anak tadi menyampaikan kepada dirinya.
Setelah orang tua dari anak itu melaporkan kepadanya,dia langsung melakukan pertemuan internal kepada orang tua dan anak yang diduga mengalami tindakan asusila serta terduga pelaku di kediaman untuk menyampaikan informasi secara berimbang. “Awalnya salah komunikasisi anak dipegang takut, jadi tidak benar,” ungkapnya.
Surya menerangkan, pada saat proses mediasi berlangsung di kediamannya, rupanya banyak warga yang datang ke rumahnya, hingga dari pihak kepolisian juga turut datang ke lokasi.
“Jadi cuma salah paham saja. Jadi ngak ada itu asusila. Intinya ini udah selesai, udah damai juga keduanya ya, jadi yang di medsos itu tidak benar,”tutupnya.
Video yang beredar itu terjadi pada Jumat 3 September 2021itu memperlihatkanawal mulanya salah satu korban dari ketiga anak tersebut mengaku kepada ibunyasaatdirinya buang air kecil selalu mengalami sakit di bagian kemaluannya dan selalu berdarah.Kemudian orang tua dari anak itu menanyakan kepada anaknya perihalyang menimpa anaknya.
Mendapati laporan tersebut warga kemudian geram dan langsung menggerebek rumahterdugayang saat itu rumahnya persis di belakang kediaman Ketua RT.Bahkan, Deniberusaha kabur tapi dicegah warga, setelah ramai ada beberapa warga lagi yang mengaku anaknya juga sering dilecehkan sampai bokongnya dicolek saat sedang bermain.
Ketua RT 10 RW 02 setempat Surya Wangsa mengatakan, kejadian video asusila yang sudah beredar di media sosial hal itu tidak benar. Menurutnya kejadian asusila, hanya terjadi kesalahan pahaman belaka.
“Enggak ada asusila, itu enggak benar, peristiwa itu sudah selesai. Dan kedua belah pihak juga sudah menyelesaikannya dengan cara mediasi,” katanya di Bekasi, Senin (6/9/2021).
Suryamenjelaskan, awal mula kejadian yang sebenarnya adalah bermula ada tiga orang anak kecil yang sedang bermain. Kemudian, sambungnya anak-anak itu menangis karena dipegang oleh terduga pelaku Deni (56), hingga orang tua dari anak tadi menyampaikan kepada dirinya.
Setelah orang tua dari anak itu melaporkan kepadanya,dia langsung melakukan pertemuan internal kepada orang tua dan anak yang diduga mengalami tindakan asusila serta terduga pelaku di kediaman untuk menyampaikan informasi secara berimbang. “Awalnya salah komunikasisi anak dipegang takut, jadi tidak benar,” ungkapnya.
Surya menerangkan, pada saat proses mediasi berlangsung di kediamannya, rupanya banyak warga yang datang ke rumahnya, hingga dari pihak kepolisian juga turut datang ke lokasi.
“Jadi cuma salah paham saja. Jadi ngak ada itu asusila. Intinya ini udah selesai, udah damai juga keduanya ya, jadi yang di medsos itu tidak benar,”tutupnya.
(mhd)