Ini Tampang JA Tersangka Penganiayaan Tetangga hingga Tewas Gara-gara Kotoran Anjing
loading...
A
A
A
JAKARTA - Begini tampang JA (47), tersangka penganiayaan tetangganya hingga tewas hanya gara-gara kotoran anjing di Perumahan Duri Kosambi Baru, Cengkareng, Jakarta Barat.
Berdasarkan akun Instagram @pojok.mata, saat digelandang ke Polsek Cengkareng JA mengenakan kaos polo shirt, bercelana pendek merah dan mengenakan masker merah. Pria plontos itu hanya terdiam ketika dibawa ke kantor polisi untuk diperiksa terkait penganiayaan hingga berujung tewasnya AH (59).
Baca juga: Kasus Kotoran Anjing Berujung Penganiayaan di Jakbar, Polisi: Tersangka Punya Basic Karate
Dalam kasus itu, korban tewas setelah dipukul tersangka hanya gara-gara persoalan kotoran anjing.
Polisi berhasil mengungkap fakta baru mengenai sosok JA yang diketahui kurang bersosialisasi dengan tetangganya. Selain itu, JA pernah ikut bela diri karate. "Punya basic karate," kata Kanit Reskrim Polsek Cengkareng Iptu Bintang, Rabu (28/7/2021).
Kemudian, JA juga memilih wiraswasta setelah di-PHK dari perusahaannya. "Buka usaha kuliner online," ucapnya.
Kasus ini berawal dari perdebatan soal kotoran anjing di Perumahan Duri Kosambi Baru, Sabtu (24/7/2021). Saat itu, anak korban berinisial AG tengah berjalan keliling kompleks dengan anjing peliharaannya. Kemudian, anjing tersebut terlepas dan tak sengaja membuang kotoran di depan rumah pelaku.
Anjing yang sedang membuang kotoran itu diketahui oleh pelaku. "Anaknya (AG) dimarahin sama si pelaku," kata Bintang.
Baca juga: Gara-gara Kotoran Anjing, Pria 59 Tahun Tewas Dianiaya Tetangga
Setelah memarahi AG, pelaku kemudian melontarkan perkataan untuk memanggil sang ayah. Lantas AG pulang mengadu ke ayahnya. "Bapaknya (korban) enggak terima kalau anaknya dimarahin. Cekcok disitu akhirnya dipukul di bagian pipi," ujarnya.
Berdasarkan rekaman CCTV, JA terlihat memukul AH terlebih dulu. Kejadian penganiayaan itu diketahui tetangganya. "Dipukul. Terus saksi pun ada, tetangga korban yang melihat. Dipukul, jatuh kemungkinan besar kepala terbentur," katanya.
Korban kemudian dibawa ke rumah sakit terdekat untuk menjalani perawatan. Meski sempat sadar, namun kondisi korban tak bisa berbicara jelas alias terbata-bata. Setelah menjalani perawatan, korban tak sadarkan diri dan akhirnya meninggal dunia.
Berdasarkan akun Instagram @pojok.mata, saat digelandang ke Polsek Cengkareng JA mengenakan kaos polo shirt, bercelana pendek merah dan mengenakan masker merah. Pria plontos itu hanya terdiam ketika dibawa ke kantor polisi untuk diperiksa terkait penganiayaan hingga berujung tewasnya AH (59).
Baca juga: Kasus Kotoran Anjing Berujung Penganiayaan di Jakbar, Polisi: Tersangka Punya Basic Karate
Dalam kasus itu, korban tewas setelah dipukul tersangka hanya gara-gara persoalan kotoran anjing.
Polisi berhasil mengungkap fakta baru mengenai sosok JA yang diketahui kurang bersosialisasi dengan tetangganya. Selain itu, JA pernah ikut bela diri karate. "Punya basic karate," kata Kanit Reskrim Polsek Cengkareng Iptu Bintang, Rabu (28/7/2021).
Kemudian, JA juga memilih wiraswasta setelah di-PHK dari perusahaannya. "Buka usaha kuliner online," ucapnya.
Kasus ini berawal dari perdebatan soal kotoran anjing di Perumahan Duri Kosambi Baru, Sabtu (24/7/2021). Saat itu, anak korban berinisial AG tengah berjalan keliling kompleks dengan anjing peliharaannya. Kemudian, anjing tersebut terlepas dan tak sengaja membuang kotoran di depan rumah pelaku.
Anjing yang sedang membuang kotoran itu diketahui oleh pelaku. "Anaknya (AG) dimarahin sama si pelaku," kata Bintang.
Baca juga: Gara-gara Kotoran Anjing, Pria 59 Tahun Tewas Dianiaya Tetangga
Setelah memarahi AG, pelaku kemudian melontarkan perkataan untuk memanggil sang ayah. Lantas AG pulang mengadu ke ayahnya. "Bapaknya (korban) enggak terima kalau anaknya dimarahin. Cekcok disitu akhirnya dipukul di bagian pipi," ujarnya.
Berdasarkan rekaman CCTV, JA terlihat memukul AH terlebih dulu. Kejadian penganiayaan itu diketahui tetangganya. "Dipukul. Terus saksi pun ada, tetangga korban yang melihat. Dipukul, jatuh kemungkinan besar kepala terbentur," katanya.
Korban kemudian dibawa ke rumah sakit terdekat untuk menjalani perawatan. Meski sempat sadar, namun kondisi korban tak bisa berbicara jelas alias terbata-bata. Setelah menjalani perawatan, korban tak sadarkan diri dan akhirnya meninggal dunia.
(jon)