Ganasnya Varian Delta, Dokter RSUI: 1 Orang Bisa Menular kepada 8 Orang

Selasa, 13 Juli 2021 - 21:55 WIB
loading...
Ganasnya Varian Delta,...
Foto: Ilustrasi/SINDOnews
A A A
DEPOK - Belakangan ini masyarakat dihebohkan varian baru virus Covid-19 di antaranya Covid-19 Delta dari India.

Dokter Spesialis Paru Rumah Sakit Universitas Indonesia ( RSUI ) Gatut Priyonugroho menjelaskan perbedaan varian Delta dengan varian lain, salah satunya pada tingkat penularannya.
Baca juga: Menkes Ungkap Varian Delta Sudah Mulai Menyebar ke Luar Pulau Jawa

“Virus Covid-19 varian Alpha dari UK bisa menular dari satu orang kepada enam orang dan varian Delta dari satu orang menularkannya kepada delapan orang. Angka tersebut tidak saklek, tapi menggambarkan bahwa semudah itu varian Covid-19 yang baru menular," ujarnya dalam webinar dengan tema Mengenal Lebih Dekat Covid-19 Varian Delta, Selasa (13/7/2021).

Bila seseorang yang sudah terinfeksi Covid-19 divaksinasi, maka antibodi naik kecuali untuk varian Delta. Saat seseorang terkena varian Delta kemudian divaksin, maka keefektifannya tidak sebaik seseorang yang belum terkena jenis varian tersebut.

Dia menyarankan pembersihan pada ruangan lebih utama daripada disinfeksi. “Kalau tangan kita kotor, jangan didisinfeksi saja tapi tidak dibersihkan. Bersihkan dulu menggunakan sabun, karena cara ini paling aman untuk merontokkan struktur virus yang hinggap pada tangan kita,” katanya.

Gatut menerangkan virus Covid-19 varian Delta memiliki gejala hampir sama dengan varian lainnya, yaitu demam (94%), batuk (79%), sesak (55%), berdahak (23%), nyeri badan (15%), lelah (23%), sakit kepala (8%), rinorea (7%), batuk darah (5%), diare (5%), anosmia (3%), dan mual (4%). Jika seseorang terkena Covid ringan, pada umumnya dia baik-baik saja (0,1% memberat).
Baca juga: Ridwan Kamil Dampingi Presiden Jokowi Tinjau Vaksinasi Massal di RSUI Depok

Dia meluruskan kesalahpahaman di masyarakat bahwa penyintas Covid-19 akan lebih kebal terhadap virus tersebut. “Mereka yang pernah kena Covid-19 bukan berarti dia sudah menumbuhkan antibodi, tetapi itu juga tandanya dia terbukti rentan terkena Covid-19 karena virus itu cocok dengan tubuhnya sehingga mudah masuk. Maka itu, kita cukup sering menemukan kasus orang yang terinfeksi virus Covid-19 untuk yang kedua kalinya,” ujar Gatut.

Berdasarkan informasi yang bersumber dari WHO, pasien dapat dikeluarkan dari isolasi setelah 10 hari positif SARS CoV2 (Asimptomatik) dan 10 hari sesudah on set gejala dan terbebas dari gejala (simptomatik). “Masyarakat yang sudah terbebas dari isoman maupun isolasi di rumah sakit harus tetap mematuhi protokol kesehatan dan menerapkan pola hidup bersih dan sehat,” katanya.
(jon)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2712 seconds (0.1#10.140)