Ini 2 Area Kekuasaan Kelompok Preman Pelabuhan Tanjung Priok
loading...
A
A
A
JAKARTA - Kapolda Metro Jaya , Irjen Fadil Imran menyebutkan ada dua kelompok besar preman pungli di kawasan Pelabuhan Tanjung Priok , Jakarta Utara. Pertama kelompok di dalam dan kedua kelompok di luar area Pelabuhan Tanjung Priok.
"Ada 2 kelompok besar pelaku pungli dan premanisme di pelabuhan. Pertama kelompok yang beroperasi di dalam wilayah pelayanan pelabuhan dan kedua klaster yang bermain di luar pelabuhan," kata Fadil pada wartawan, Kamis (17/6/2021).
Fadil mengatakan, pada kelompok pertama, polisi sudah merungkus 50 orang pelaku, yang mana telah diamankan pula oleh Polres Jakarta Utara beberapa waktu lalu. Sedangkan kelompok kedua diungkap Ditreskrimum Polda Metro Jaya dengan 24 orang pelaku terdiri dari 4 kelompok dengan modus badan usaha jasa pengamanan.
"Modusnya mengutip uang dengan dalih keamanan, faktanya mereka pemerasan pada perusahaan angkutan kontainer dari dan ke Pelabuhan Tanjung Priok. Jika tidak memberikan uang, akan terjadi gangguan di lapangan dalam bentuk asmoro atau banjing loncat," katanya.
Sedangkan kelompok kedua, menurut Fadil, melibatkan para pelaku tindak pidana lainnya, seperti bajing loncat, preman, dan asmoro lainnya untuk melakukan pencurian, perampsan, hingga pemerasan pada sopir truk.
Sebanyak 24 orang yang diamankan dari empat kelompok kedua kali ini. Mereka juga meraup untung hingga ratusan juta rupiah dari hasil setor ilegal perusahaan truk kontainer di kawasan Pelabuhan Tanjung Priok.
"Kelompok Bad Boy berhasil menarik uang Rp9,1 juta dari 12 perusahaan dengan total armada 34 unit. Ada empat tersangka dari kelompok Bad Boy, termasuk pimpinan, staf, dan koordinator preman," jelasnya.
Lalu, enam tersangka ditangkap dari kelompok Haluan Jasa Prakasa yang telah mendapatkan keuntungan hingga Rp177 juta, yang mana mereka menarik pungli dari 141 perusahaan truk kontainer. Kemudian, kelompok Tanjung Raya Kemilau yang mengorganisir pungli 30 perusahaan kontainer dengan total armada mencapai 189 truk.
Kelompok Tanjung Raya Kemilau telah meraup keuntungan sebanyak Rp82 juta. Adapun total keuntungan yang didapat empat kelompok pelaku pungli di Pelabuhan Tanjung Priok mencapai Rp292,7 juta.
"Kelompok Sapta Jaya Abadi menarik pungli dari 41 perusahaan angkutan kontainer debgan total uang yang disita Rp 24,6 juta," ucapnya.
"Ada 2 kelompok besar pelaku pungli dan premanisme di pelabuhan. Pertama kelompok yang beroperasi di dalam wilayah pelayanan pelabuhan dan kedua klaster yang bermain di luar pelabuhan," kata Fadil pada wartawan, Kamis (17/6/2021).
Fadil mengatakan, pada kelompok pertama, polisi sudah merungkus 50 orang pelaku, yang mana telah diamankan pula oleh Polres Jakarta Utara beberapa waktu lalu. Sedangkan kelompok kedua diungkap Ditreskrimum Polda Metro Jaya dengan 24 orang pelaku terdiri dari 4 kelompok dengan modus badan usaha jasa pengamanan.
"Modusnya mengutip uang dengan dalih keamanan, faktanya mereka pemerasan pada perusahaan angkutan kontainer dari dan ke Pelabuhan Tanjung Priok. Jika tidak memberikan uang, akan terjadi gangguan di lapangan dalam bentuk asmoro atau banjing loncat," katanya.
Sedangkan kelompok kedua, menurut Fadil, melibatkan para pelaku tindak pidana lainnya, seperti bajing loncat, preman, dan asmoro lainnya untuk melakukan pencurian, perampsan, hingga pemerasan pada sopir truk.
Sebanyak 24 orang yang diamankan dari empat kelompok kedua kali ini. Mereka juga meraup untung hingga ratusan juta rupiah dari hasil setor ilegal perusahaan truk kontainer di kawasan Pelabuhan Tanjung Priok.
"Kelompok Bad Boy berhasil menarik uang Rp9,1 juta dari 12 perusahaan dengan total armada 34 unit. Ada empat tersangka dari kelompok Bad Boy, termasuk pimpinan, staf, dan koordinator preman," jelasnya.
Lalu, enam tersangka ditangkap dari kelompok Haluan Jasa Prakasa yang telah mendapatkan keuntungan hingga Rp177 juta, yang mana mereka menarik pungli dari 141 perusahaan truk kontainer. Kemudian, kelompok Tanjung Raya Kemilau yang mengorganisir pungli 30 perusahaan kontainer dengan total armada mencapai 189 truk.
Kelompok Tanjung Raya Kemilau telah meraup keuntungan sebanyak Rp82 juta. Adapun total keuntungan yang didapat empat kelompok pelaku pungli di Pelabuhan Tanjung Priok mencapai Rp292,7 juta.
"Kelompok Sapta Jaya Abadi menarik pungli dari 41 perusahaan angkutan kontainer debgan total uang yang disita Rp 24,6 juta," ucapnya.
(hab)