Makam Kuno Belanda di Kebun Raya Bogor, Misteri Dua Nama dalam Satu Nisan

Jum'at, 11 Juni 2021 - 05:45 WIB
loading...
A A A
Bukan hanya di atas nisan, nama mereka juga diabadikan dalam nama ilmiah flora dan fauna, khususnya dua spesies anggrek Dendrobium, yaitu Dendrobium hasseltii dan Dendrobium Kuhlii. Dua spesies anggrek indah yang berkerabat dekat ini melambangkan persahabatan dua ahli Botani dan Zoologi itu.

Dua spesies anggrek ini tumbuh bersama di dalam hutan lumut Gunung Gede. Kemudian Dr Johannes Jacobus Smith memadukan kedua sahabat itu menjadi nama sebuah marga anggrek Jawa, Kuhlhasseltia javanica pada 1910. (Baca juga; Menteri Basuki Rampungkan Penataan Taman Anggrek Kebun Raya Bogor )

Dr Johannes Jacobus Smith merupakan ahli botani berkebangsaan Belanda kelahiran Antwerp pada 1867. Dia banyak meneliti flora dari seluruh Indonesia, terutama anggrek. Dia juga pernah menjabat sebagai kurator dan direktur Kebun Raya Bogor selama 11 tahun pada 1913 sampai 1924.

Begitulah, makam kuno yang sunyi bukan hanya tumpukan marmer dingin berisi torehan nama-nama asing. Juga bukan cuma kisah misteri dengan aroma mistis. Sebaliknya, banyak jejak sejarah dan kisah yang layak digali, seperti tentang persahabatan yang abadi.

Diolah dari berbagai sumber: krcibodas.lipi.go.id, lovelybogor.com, wikipedia.
(wib)
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.3523 seconds (0.1#10.140)