Santri dan Pengurus Ponpes Bina Madani Bogor Jalani Tes Swab PCR Massal
loading...
A
A
A
BOGOR - Ratusan santri beserta pengurus Pondok Pesantren Bina Madani di Kelurahan Harjasari, Kecamatan Bogor Selatan, Kota Bogor, sudah menjalani tes swab PCR secara massal.
Dari laporan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bogor, total ada sebanyak 417 santri dan pengurus yang dilakukan swab PCR. Rinciannya, 164 orang santri putri dan 174 santri putra, serta pengurus ponpes putra sejumlah 42 orang, dan pengurus putri sebanyak 37 orang. Ditambah 11 orang tukang bangunan yang sedang bekerja di ponpes itu
"Baik santri dan pengurus yang sudah kita tangani, ada 24 orang yang sudah dibawa ke BPKP Ciawi. Sisanya ada 8 orang sudah ditarik orang tuanya masing-masing," kata Wakil Wali Kota Bogor, Dedie A Rachim.
Dedie kemarin memantau langsung kondisi Pondok Pesantren Bina Madani. Dedie ingin memastikan, seluruh penanganan di pesantren itu berjalan baik setelah puluhan santri terkonfirmasi positif Covid-19 hasil tes swab antigen.
Terhadap delapan orang yang sudah dibawa untuk isolasi mandiri, Satgas Covid-19 Kota Bogor akan tetap ikut mengawasi. Satgas akan melakukan koordinasi dengan daerah-daerah asal kedelapan orang tersebut.
"Nanti kita koordinasikan melalui dinas masing-masing daerah untuk juga dilakukan penanganan-penanganan," sebut Dedie.
Saat di lokasi Ponpes, Dedie juga memastikan standar penanganan yang dilakukan. Mulai dari penerapan protokol kesehatan (prokes) yang sangat ketat, hingga memastikan hasil konfirmasi dari swab PCR yang dilakukan agar adanya penanganan medis lebih tepat.
Mobilisasi atau keluar masuk para santri ataupun pengurus ponpes sangat dibatasi untuk saat ini. Hal itu dilakukan agar potensi penyebaran virus corona tak menyebar kemana - mana.
"Inilah yang kita khawatirkan selama ini, pasca libur Idul Fitri ternyata ada potensi penyebaran baru dari mereka-mereka yang berinteraksi di luar Kota Bogor. Karena memang faktor penyebaran itu banyak. Karena kerumunan, tidak disiplin, atau juga memang mereka kembali dari daerah Zona Merah," katanya.
Kapolresta Bogor Kota Kombes Susatyo Purnomo Condro beserta jajaran kemarin juga mendatangi ponpes tersebut. Serupa dengan Dedie, kapolresta datang untuk memastikan protokol kesehatan tetap dipatuhi para santri dan pengurus ponpes.
Mulai dari menghindari kerumunan, selalu menggunakan masker, hingga selalu menjaga kebersihan di dalam ponpes. Jajaran Polresta Bogor Kota juga akan menyiagakan anggotanya untuk terus memantau kawasan ponpes dan sekitarnya agar selalu aman dari penularan yang lebih luas lagi.
Dari laporan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bogor, total ada sebanyak 417 santri dan pengurus yang dilakukan swab PCR. Rinciannya, 164 orang santri putri dan 174 santri putra, serta pengurus ponpes putra sejumlah 42 orang, dan pengurus putri sebanyak 37 orang. Ditambah 11 orang tukang bangunan yang sedang bekerja di ponpes itu
"Baik santri dan pengurus yang sudah kita tangani, ada 24 orang yang sudah dibawa ke BPKP Ciawi. Sisanya ada 8 orang sudah ditarik orang tuanya masing-masing," kata Wakil Wali Kota Bogor, Dedie A Rachim.
Dedie kemarin memantau langsung kondisi Pondok Pesantren Bina Madani. Dedie ingin memastikan, seluruh penanganan di pesantren itu berjalan baik setelah puluhan santri terkonfirmasi positif Covid-19 hasil tes swab antigen.
Terhadap delapan orang yang sudah dibawa untuk isolasi mandiri, Satgas Covid-19 Kota Bogor akan tetap ikut mengawasi. Satgas akan melakukan koordinasi dengan daerah-daerah asal kedelapan orang tersebut.
"Nanti kita koordinasikan melalui dinas masing-masing daerah untuk juga dilakukan penanganan-penanganan," sebut Dedie.
Saat di lokasi Ponpes, Dedie juga memastikan standar penanganan yang dilakukan. Mulai dari penerapan protokol kesehatan (prokes) yang sangat ketat, hingga memastikan hasil konfirmasi dari swab PCR yang dilakukan agar adanya penanganan medis lebih tepat.
Mobilisasi atau keluar masuk para santri ataupun pengurus ponpes sangat dibatasi untuk saat ini. Hal itu dilakukan agar potensi penyebaran virus corona tak menyebar kemana - mana.
"Inilah yang kita khawatirkan selama ini, pasca libur Idul Fitri ternyata ada potensi penyebaran baru dari mereka-mereka yang berinteraksi di luar Kota Bogor. Karena memang faktor penyebaran itu banyak. Karena kerumunan, tidak disiplin, atau juga memang mereka kembali dari daerah Zona Merah," katanya.
Kapolresta Bogor Kota Kombes Susatyo Purnomo Condro beserta jajaran kemarin juga mendatangi ponpes tersebut. Serupa dengan Dedie, kapolresta datang untuk memastikan protokol kesehatan tetap dipatuhi para santri dan pengurus ponpes.
Mulai dari menghindari kerumunan, selalu menggunakan masker, hingga selalu menjaga kebersihan di dalam ponpes. Jajaran Polresta Bogor Kota juga akan menyiagakan anggotanya untuk terus memantau kawasan ponpes dan sekitarnya agar selalu aman dari penularan yang lebih luas lagi.
(thm)