Kelurahan Kampung Melayu Terbebas dari Kampung Kumuh Berkat Bedah Kawasan Baznas/Bazis DKI
loading...
A
A
A
JAKARTA - Dulu, wilayah di RT 10, 11, dan 13 di RW 04 dan 05 Kelurahan Kampung Melayu, Jakarta Timur, adalah wilayah padat dan kumuh. Dihuni oleh warga yang tidak mampu. Kondisi rumah di kawasan itu sudah rapuh dan rusak berat, bahkan tidak layak huni. Kini, kawasan Kampung Melayu, Jakarta Timur telah terbebas dari kampung kumuh.
Warga sudah bisa tinggal di kawasan itu secara layak, setelah dilakukan bedah kawasan oleh Baznas Bazis DKI yang berkolaborasi dengan Pemkot Jaktim dan TNI. Sebanyak 42 rumah warga yang masuk kategori rusak berat dan tidak layak huni di Kampung Melayu, sudah berubah setelah dibangun melalui Program Bedah Kawasan Baznas (Bazis) DKI.
Dijumpai langsung di kantor Kelurahan Kampung Melayu,Selasa, (25/5/2021) Lurah Kampung Melayu, Jakarta Timur, Setiyawan mengakui bahwa dulu kawasan itu menjadi yang pertama terdampak banjir dan paling lama surutnya. (Baca juga; Sidang Vonis Habib Rizieq dan 5 Mantan Petinggi FPI Digelar PN Jakarta Timur Pukul 09.00 WIB )
"Kondisi rumah di kawasan Kampung Melayu (RT 10, 11, dan 13 RW 04 dan 05) memang kumuh, padat dan sering dilanda banjir. Tiap tahun selalu paling pertama terdampak banjir, dan paling lama surutnya. Sehingga rumah di situ kondisinya sudah lapuk dan rusak berat, sementara warganya tidak punya uang untuk memperbaiki. Sekarang sudah bagus sekali. Besar sekali manfaat (program bedah kawasan) yang dirasakan warga," kata Setiyawan.
Setiyawan menambahkan, warga Kampung Melayu tidak saja merasakan dampak fisik dari bedah rumah, tetapi juga bisa menikmati nilai manfaat lain. Seperti adanya pembekalan dan pelatihan sebagai kampung tangguh yaitu pelatihan kebencanaan, pelatihan UMKM, dan pelatihan pemberdayaan ekonomi. Bahkan warga dapat menikmati fasilitas wifi gratis, dan fasilitas umum untuk ruang interaksi dan kegiatan sosial warga.
Salah satu rumah warga yang dibedah total rumahnya adalah milik Nur Hasanah (55 Tahun). Dijumpai di lokasi, Nur Hasanah menyampaikan sangat bersyukur dan banyak terima kasih kepada Baznas (Bazis) DKI. (Baca juga; Oknum Polisi Banting Kursi saat Urus Syarat Nikah di Puskesmas Jakarta Timur )
"Saya bersyukur sekali ya. Ibu-ibu di sini pada seneng semua. Banyak yang bersyukur setelah rumahnya jadi bagus begini. Mungkin ini berkat doa ibu-ibu di sini kali ya, sehingga rumahnya pada di bedah semua. Saat diukur, ibu-ibu pikirnya hanya bedah biasa. Eh, begitu jadi, dibedah semua dan jadi bagus banget, di tingkat tiga. Sehingga kami nggak lagi gelisah dan khawatir kalo ada banjir bisa langsung naik," kata Nur Hasanah menyampaikan perasaannya setelah rumahnya dibedah Baznas (Bazis) DKI.
Terasa Mimpi
Warga lainnya, Leli Yuliana, Ibu Rumah Tangga (IRT) dengan rasa haru mengaku merasa mimpi mendapatkan rumah yang bagus seperti saat ini.
"Alhamdulillh rumah saya yang dulu lapuh, rusak parah, sudah bertahun-tahun ga bisa dibenerin sekrang jadi bagus banget, banget, banget. Ini bener-bener terasa mimpi buat kami, kayaknya ngumpulin uang bertahun-tahun juga ga mungkin rumah kami bisa seperti saat sekrang ini," cerita Ibu Leli Yuliana yang saat ditemui sedang duduk tepat di depan pintu rumahnya.
Hal yang sama juga disampaikan oleh ibu lansia, Tarwiyah (73 tahun). "Alhamdulillh seneng banget kita disini, dulu rumah saya bocor tiap kali hujan sekrang bagus dan tidak bocor lagi setelah di bedah rumah," kesan Ibu Tarwiyah.
KH Ahmad Luthfi Fathullah, Ketua Baznas Bazis DKI menyampaikan bahwa inovasi program bedah rumah menjadi bedah kawasan merupakan respon atas kebutuhan masyarakat khususnya para mustahiq. “Ini merupakan program optimalisasi penyaluran dana ZIS Baznas (Bazis) DKI kepada para mustahiq. Bentuk penyaluran kepada mustahiq tentu disesuiakn dan dilakukan inovasi dalam bentuk program-program yang diharapkan memiliki nilai manfaat lebih luas. Salah satunya adalah bedah kawasan di Kampung Melayu Jakarta Timur," kata Kyai Luthfi.
"Penyaluran ke mustahiq ini, penentuannya dilakukan melalui prosedur dan assessment, yang juga pelibatan para stakeholder. Kita juga selalu berkolaborasi dengan berbagai pihak lain dalam optimalisasi penyaluran ZIS Baznas Bazis DKI Jakarta," lanjutnya.
Berdasarkan pantauan di lokasi, saat ini rumah bedah kawasan telah selesai dibangun. Hanya saja, masih dalam proses akhir yaitu pembengunan sumur resapan dan pembangunan fasilitas penunjang lainnya seperti jalan, ruang bermain anak, ruang kegiatan ekonomi untuk di lantai dasar.
Warga sudah bisa tinggal di kawasan itu secara layak, setelah dilakukan bedah kawasan oleh Baznas Bazis DKI yang berkolaborasi dengan Pemkot Jaktim dan TNI. Sebanyak 42 rumah warga yang masuk kategori rusak berat dan tidak layak huni di Kampung Melayu, sudah berubah setelah dibangun melalui Program Bedah Kawasan Baznas (Bazis) DKI.
Dijumpai langsung di kantor Kelurahan Kampung Melayu,Selasa, (25/5/2021) Lurah Kampung Melayu, Jakarta Timur, Setiyawan mengakui bahwa dulu kawasan itu menjadi yang pertama terdampak banjir dan paling lama surutnya. (Baca juga; Sidang Vonis Habib Rizieq dan 5 Mantan Petinggi FPI Digelar PN Jakarta Timur Pukul 09.00 WIB )
"Kondisi rumah di kawasan Kampung Melayu (RT 10, 11, dan 13 RW 04 dan 05) memang kumuh, padat dan sering dilanda banjir. Tiap tahun selalu paling pertama terdampak banjir, dan paling lama surutnya. Sehingga rumah di situ kondisinya sudah lapuk dan rusak berat, sementara warganya tidak punya uang untuk memperbaiki. Sekarang sudah bagus sekali. Besar sekali manfaat (program bedah kawasan) yang dirasakan warga," kata Setiyawan.
Setiyawan menambahkan, warga Kampung Melayu tidak saja merasakan dampak fisik dari bedah rumah, tetapi juga bisa menikmati nilai manfaat lain. Seperti adanya pembekalan dan pelatihan sebagai kampung tangguh yaitu pelatihan kebencanaan, pelatihan UMKM, dan pelatihan pemberdayaan ekonomi. Bahkan warga dapat menikmati fasilitas wifi gratis, dan fasilitas umum untuk ruang interaksi dan kegiatan sosial warga.
Salah satu rumah warga yang dibedah total rumahnya adalah milik Nur Hasanah (55 Tahun). Dijumpai di lokasi, Nur Hasanah menyampaikan sangat bersyukur dan banyak terima kasih kepada Baznas (Bazis) DKI. (Baca juga; Oknum Polisi Banting Kursi saat Urus Syarat Nikah di Puskesmas Jakarta Timur )
"Saya bersyukur sekali ya. Ibu-ibu di sini pada seneng semua. Banyak yang bersyukur setelah rumahnya jadi bagus begini. Mungkin ini berkat doa ibu-ibu di sini kali ya, sehingga rumahnya pada di bedah semua. Saat diukur, ibu-ibu pikirnya hanya bedah biasa. Eh, begitu jadi, dibedah semua dan jadi bagus banget, di tingkat tiga. Sehingga kami nggak lagi gelisah dan khawatir kalo ada banjir bisa langsung naik," kata Nur Hasanah menyampaikan perasaannya setelah rumahnya dibedah Baznas (Bazis) DKI.
Terasa Mimpi
Warga lainnya, Leli Yuliana, Ibu Rumah Tangga (IRT) dengan rasa haru mengaku merasa mimpi mendapatkan rumah yang bagus seperti saat ini.
"Alhamdulillh rumah saya yang dulu lapuh, rusak parah, sudah bertahun-tahun ga bisa dibenerin sekrang jadi bagus banget, banget, banget. Ini bener-bener terasa mimpi buat kami, kayaknya ngumpulin uang bertahun-tahun juga ga mungkin rumah kami bisa seperti saat sekrang ini," cerita Ibu Leli Yuliana yang saat ditemui sedang duduk tepat di depan pintu rumahnya.
Hal yang sama juga disampaikan oleh ibu lansia, Tarwiyah (73 tahun). "Alhamdulillh seneng banget kita disini, dulu rumah saya bocor tiap kali hujan sekrang bagus dan tidak bocor lagi setelah di bedah rumah," kesan Ibu Tarwiyah.
KH Ahmad Luthfi Fathullah, Ketua Baznas Bazis DKI menyampaikan bahwa inovasi program bedah rumah menjadi bedah kawasan merupakan respon atas kebutuhan masyarakat khususnya para mustahiq. “Ini merupakan program optimalisasi penyaluran dana ZIS Baznas (Bazis) DKI kepada para mustahiq. Bentuk penyaluran kepada mustahiq tentu disesuiakn dan dilakukan inovasi dalam bentuk program-program yang diharapkan memiliki nilai manfaat lebih luas. Salah satunya adalah bedah kawasan di Kampung Melayu Jakarta Timur," kata Kyai Luthfi.
"Penyaluran ke mustahiq ini, penentuannya dilakukan melalui prosedur dan assessment, yang juga pelibatan para stakeholder. Kita juga selalu berkolaborasi dengan berbagai pihak lain dalam optimalisasi penyaluran ZIS Baznas Bazis DKI Jakarta," lanjutnya.
Berdasarkan pantauan di lokasi, saat ini rumah bedah kawasan telah selesai dibangun. Hanya saja, masih dalam proses akhir yaitu pembengunan sumur resapan dan pembangunan fasilitas penunjang lainnya seperti jalan, ruang bermain anak, ruang kegiatan ekonomi untuk di lantai dasar.
(wib)