Perangi Covid-19, Kontribusi BIN Menyelamatkan Bangsa dan Negara
loading...
A
A
A
JAKARTA - Pemerintah mengerahkan seluruh instansi dan lembaga untuk ikut mencegah penyebaran Covid-19 di Tanah Air. Tak terkecuali melibatkan Badan Intelijen Negara (BIN).
Bersama TNI dan Polri, BIN menjadi garda strategis dalam menghadapi virus Corona yang mulai merebak pada awal Maret 2020 lalu. Salah satu langkah nyata yang dilakukan BIN adalah menyiapkan laboratorium rapid test untuk masyarakat, penyemprotan disinfektan ke sejumlah titik keramaian. Hingga memberikan edukasi akan bahaya Covid-19.
Peran tersebut pun diapresiasi pengamat intelijen Ridlwan Habib. Kata dia, tindakan BIN untuk ikut menangani Cocid-19 tidak menyalahi tugas pokok dan fungsi (tupoksi) intelijen.
Sebabnya, pelibatan lembaga negara intelijen ini sudah berkoordinasi dengan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19. “Jadi saling melengkapi, yang utama masyarakat jadi terbantu,” ujarnya, Sabtu (23/5/2020).
Apalagi Covid-19 sudah masuk kategori ancaman nasional, dan di sinilah peran BIN untuk menangkalnya. Sebab virus Corona ini jika tidak ditangani serius mengancam ekonomi dan kehidupan sosial masyarakat.
Ridlwan pun berpendapat hasil analisa BIN terkait siklus pandemi dan peramalan jumlah korban juga sangat bermanfaat bagi negara. “Tugas intelijen selain meramalkan masa depan, juga melakukan upaya pencegahan ancaman,” ujar alumni S2 Kajian Strategi Intelijen Universitas Indonesia tersebut.
Tak terkecuali langkah Kepala BIN Budi Gunawan yang merangkul relawan Sandiaga Uno juga dinilai tepat. “Di saat wabah seperti ini Indonesia perlu kompak, sisa-sisa Pilpres yang sudah lama berlalu harus ditinggalkan. Langkah pak BG itu strategis dan taktis bagi masa depan Indonesia,” katanya.
Bahkan ia menilai cara BIN terjun langsung sebagai garda depan penanganan Corona belum pernah dilakukan lembaga intelijen lainnya di dunia. “Jadi, intelijen sebagai organisasi boleh dan sah muncul ke permukaan manakala ada situasi darurat seperti Corona ini, langkah BIN ini sudah benar,” ujarnya.
Bersama TNI dan Polri, BIN menjadi garda strategis dalam menghadapi virus Corona yang mulai merebak pada awal Maret 2020 lalu. Salah satu langkah nyata yang dilakukan BIN adalah menyiapkan laboratorium rapid test untuk masyarakat, penyemprotan disinfektan ke sejumlah titik keramaian. Hingga memberikan edukasi akan bahaya Covid-19.
Peran tersebut pun diapresiasi pengamat intelijen Ridlwan Habib. Kata dia, tindakan BIN untuk ikut menangani Cocid-19 tidak menyalahi tugas pokok dan fungsi (tupoksi) intelijen.
Sebabnya, pelibatan lembaga negara intelijen ini sudah berkoordinasi dengan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19. “Jadi saling melengkapi, yang utama masyarakat jadi terbantu,” ujarnya, Sabtu (23/5/2020).
Apalagi Covid-19 sudah masuk kategori ancaman nasional, dan di sinilah peran BIN untuk menangkalnya. Sebab virus Corona ini jika tidak ditangani serius mengancam ekonomi dan kehidupan sosial masyarakat.
Ridlwan pun berpendapat hasil analisa BIN terkait siklus pandemi dan peramalan jumlah korban juga sangat bermanfaat bagi negara. “Tugas intelijen selain meramalkan masa depan, juga melakukan upaya pencegahan ancaman,” ujar alumni S2 Kajian Strategi Intelijen Universitas Indonesia tersebut.
Tak terkecuali langkah Kepala BIN Budi Gunawan yang merangkul relawan Sandiaga Uno juga dinilai tepat. “Di saat wabah seperti ini Indonesia perlu kompak, sisa-sisa Pilpres yang sudah lama berlalu harus ditinggalkan. Langkah pak BG itu strategis dan taktis bagi masa depan Indonesia,” katanya.
Bahkan ia menilai cara BIN terjun langsung sebagai garda depan penanganan Corona belum pernah dilakukan lembaga intelijen lainnya di dunia. “Jadi, intelijen sebagai organisasi boleh dan sah muncul ke permukaan manakala ada situasi darurat seperti Corona ini, langkah BIN ini sudah benar,” ujarnya.
(mhd)